Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rekonstruksi Pembunuhan Bos Roti Maros

Keluarga Makmur Bos Roti Maros Datangi Kapolres saat Rekonstruksi, Minta Pelaku Dihukum Mati

Pantauan langsung Tribun Timur di lapangan, nampak puluhan warga memadati ruko milik korban Makmur (53) dan Abdillah Makmur (27).

|
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com/ Nurul
Keluarga korban temui Kapolres Maros, AKBP Awaludin Amin di tengah proses rekonstruksi pembunuhan Makmur dan Abdillah Makmur di Jl Poros Maros, Maccopa. 

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Kepolisian Resort Maros menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan ayah dan anak di Kabupaten Maros, Selasa (19/12/2023).

Pantauan langsung Tribun Timur di lapangan, nampak puluhan warga memadati ruko milik korban Makmur (53) dan Abdillah Makmur (27).

Sejumlah senak keluarga pun datang untuk melihat langsung wajah pelaku.

Riuh teriakan dan tangisan terdengar begitu pelaku turun dari mobil menuju lantai dua ruko tempat produksi roti ini.

Meski tak dapat melihat proses rekonstruksi dari dekat, warga dan keluarga korban tetap bertahan berdiri di belakang garis polisi dibawah sengatan matahari.

Ketika Kapolres Maros, AKBP Awaludin Amin keluar di tengah proses rekonstruksi langsung dihampiri salah seorang keluarga korban, Haji Johar.

"Pak saya minta hukumannya hukuman mati, jangan sampai setelah 20 tahun kemudian dibebaskan!" Seru Johar.

Ia juga menyebutkan motif pelaku melakukan tindakan kejinya tak masuk akal.

Pasalnya, kedua korban ini dikenal baik dan tak banyak bicara di kalangan keluarga.

"Katanya sering dikatai anjing itu tidak masuk akal, karena keduanya ini sabar dan tidak banyak bicara," ujarnya.

"Korban orang berpendidikan dan tertutup sehingga mengeluarkan kata-kata kasar itu tidak mungkin," tutupnya.

Kapolres Maros, AKBP Awaluddin Amin pun mengamini permintaan keluarga korban tersebut.

"Mohon tertib, kita akan bekerja, mohon doanya," kata dia. 

17 luka tusuk

Polisi menemukan 17 luka tusukan pada tubuh Makmur (53) bos roti yang ditemukan meninggal secara mengenaskan di Maros.

Tak hanya Makmur, sang anak, Abdillah Makmur (27) mendapatkan 12 tusukan di tubuhnya

Keduanya ditusuk menggunakan gunting secara membabi-buta oleh seorang buruh yang bekerja di belakang rumahnya, Andi alias black (20).

Hal ini disampaikan Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Slamet, dalam konferensi pers di Mapolres Maros, Selasa (12/12/2023).

“Tusukan pada kedua mata, dada, perut, atas alat kelamin, kandung kemih, paha, lengang,” sebutnya.

Slamet menjelaskan Andi hanya menusuk mata Makmur saja.

Hal ini dilakukan lantaran sakit hati karena kerap ditegur dan dipelototi.

“Kedua matanya ditusuk. Karena pada saat ditegur itu sambil dipelototi,” tuturnya.

Diketahui, pelaku memang kerap nongkrong di depan rumah korban.

“Ditempat itu ada wifi gratis, korban kan pengusaha roti, jadi kadang ada mobil keluar masuk di kediamannya jadi ditegur berulang - ulang,” ucapnya.

Pelaku merasa diperlakukan tidak baik dan muncullah rasa dendam.

“Kedua korban ini pernah menegur pelaku,” ucapnya.

Tiga hari sebelum kejadian pelaku telah merencanakan pembunuhan tersebut.

“Tanggal 3 Desember itu sempat juga ditegur. Tapi puncaknya itu pada tanggal 6 pukul 22.00 Wita pelaku memutuskan untuk membunuh korban,”jelasnya.

Andi masuk ke dalam ruko melalui jendela kamar korban, Abdillah Makmur .

“Yang pertama kali dihabisi itu Abdillah menggunakan gunting yang ada di dalam rumah tersebut,” ujarnya.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved