Camat Rantepao
Harta Jeniaty Rike Hanya Rp70 Juta Tapi Berani Mundur dari Jabatan Camat Rantepao Sebab Dipermalukan
Kabar pengunduran diri Camat Rantepao Jeniaty Rike Ekawaty mendapat banyak respon dari netizen, khususnya warga Toraja Utara.
TRIBUN-TIMUR.COM - Camat Rantepao Jeniaty Rike Ekawaty dikenal sebagai sosok camat yang baik kepada masyarakat.
Ia juga dikenal sebagai camat yang sangat teliti dalam bekerja.
Tak heran, jika kabar pengunduran dirinya yang telah beredar luas di media sosial, mendapat banyak respon dari netizen, khususnya warga Toraja Utara.
Sebagai seorang camat, Jeny memiliki kekayaan yang tidak terlalu besar, layaknya pejabat pemerintah lainnya.
Dari catatan LHKPN yang dilaporkan untuk periode 2022 Jeniaty tercatat hanya memiliki harta kekayaan berkisar Rp70 jutaan saja.
Aset yang dimiliki juga sangat sederhana, hanya ada 1 unit mobil Toyota tahun 2003 seharga Rp50 jutaan, harta bergerak senilai Rp23 juta, serta kas dan setara kas sebesar Rp1,25 juta.
• Perjalanan Karir Jeniaty, Mundur Jabat Camat Rantepao Gegara Disuruh Jual Payung oleh Bupati Torut
Jeniaty Rike Ekawaty tidak tercatat memiliki aset berupa tanah dan bangunan dan tidak pula tercatat memiliki tanggungan hutang.
Sehingga total seluruh harta kekayaan Camat Rantepao Jeniaty Rike Ekawaty sesuai LHKPN adalah Rp74.256.311.
Sebelumnya Camat Rantepao, Toraja Utara, mundur dari jabatannya.
Baca juga: Sosok Yohannis Bassang Bupati Toraja Utara Diduga Permalukan Jeniaty Rike, Camat Rantepao Mundur!
Alasannya, ia merasa dipermalukan oleh Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang saat apel gabungan di Lapangan Bakti, Rantepao, Toraja Utara, Senin (11/12) lalu.
Informasi yang diterima Tribun menyebutkan, Camat Rantepao, Jeniaty Rike Ekawaty, dimarahi oleh Yohanis Bassang saat upacara tengah berlangsung.
Tak hanya dimarahi, Jeniaty dikabarkan diusir dari panggung kehormatan oleh bupati.
• Penampakan Payung Rp100 Ribu Jadi Pemicu Camat Rantepao vs Bupati Torut Berseteru, Ada Logo Pemkab
Salah seorang kepala seksi di Pemkab Toraja Utara berinisial JG menceritakan, saat upacara tengah berlangsung, Bupati meminta penjelasan camat mengenai progres penjualan payung.
Hasil penjualan payung itu nantinya akan digunanakan oleh Pemkab Toraja Utara untuk perayaan Natal.
"Saat itu, pak bupati mempertanyakan sudah sampai mana progres penjualan payung tersebut," kata JG.
Sebelumnya, seluruh ASN di Toraja Utara diminta membeli payung seharga Rp100 ribu untuk perayaan Natal.
• Kronologi Lengkap Jeniaty Rike Mundur Jabat Camat Rantepao, Baper Usai Dimarahi Bupati Toraja Utara
Saat Camat menghampiri Bupati di atas panggung untuk memberi penjelasan.
Namun sebelum tiba di dekat panggung, menurut JG, bupati marah dan mengusir camat. Bupati juga mengeluarkan kata-kata kasar ke sang camat.
"Tapi saya dengar kabar katanya Pak Bupati mengatakan dia tidak marah, hanya melarang Ibu Jeny mendekat karena podium dan sekitar podium itu sangat licin, banyak genangan air habis hujan," ucap JG.
Akan tetapi, dalam perkembangannya, setelah peristiwa itu, di media sosial, beredar surat pengunduran diri Jeniaty Rike Ekawati sebagai Camat Rantepao.
• Prabowo Subianto Angkat Titiek Soeharto Mantan Istrinya Duduki Jabatan Strategis, Dilantik Hari Ini
Dalam surat yang disertai materai Rp 10 ribu tersebut, alasan Jeniaty mundur karena prinsip hidup serta ketidaknyamanan dengan kondisi kerja.
Di surat itu disebutkan pula bahwa Jeaniaty mengaku sudah berusaha total bekerja selama ini namun tetap merasa tidak nyaman.
Informasi lain menyebutkan, Jeniaty mundur karena merasa tersinggung dengan pernyataan Bupati Toraja Utara.
Dikonfirmasi mengenai surat pengunduran diri tersebut, Jeniaty membenarkannya. Kendati demikian, ia enggan berkomentar banyak.
"Terima kasih sudah berkunjung. Untuk hal tersebut (pengunduran diri), saya 'no komen' dulu," katanya kepada Tribun Toraja.
"Itu sudah keputusan saya. Belum bisa memberikan keterangan ya, biarlah saya tenangkan pikiran dulu," tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, Sekda Toraja Utara, Salvius Pasang, mengaku sudah mendengar polemik Camat Rantepao tersebut.
Meski begitu, ia mengaku belum menerima surat pengunduran diri Jeny.
Ia mengatakan, persoalan itu mungkin karena terjadi miskomunikasi antar Bupati Toraja Utara dan Camat Rantepao.
"Mungkin miskomunikasi itu. Semoga ada jalan tengah," tutur alumni Unhas ini.
Hal yang sama diungkapkan Kepala BKPSDM Toraja Utara, Cornelia Untung Seru.
Ia mengaku tidak mengetahui soal Camat Rantepao yang diduga mundur dari jabatannya.
Bahkan Cornelia mengaku, dirinya belum mendengar kabar tersebut.
Meski telah menyatakan mengundurkan diri, namun Jeniaty tetap berkantor hingga akhir pekan
Ia mengenakan baju pokko (baju khas Toraja) berwarna merah dipadankan dengan rok warna hitam.
Sosok Jeniaty
Jeniaty dilantik sebagai Camat Rantepao pada 15 November 2022 oleh Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang.
Jeniaty Rike Ekawaty ST MM merupakan alumni SMA 1 Nabire, Papua.
Ibunya bernama Alfrida Rassi, seorang pensiunan guru. Sedangkan ayahnya bernama (alm) Phiter Tangke Rombe, mantan Sekda Kabupaten Paniai, Papua.
Ia merupakan anak pertama dari 3 bersaudara.
Di media sosial, khususnya Facebook, surat pengunduran diri Jeny juga beredar dan banyak dikomentari oleh para netizen.
Sala seorang netizen yang mengaku sebagai adik Jeny, Angel Nita, dalam kolom komentar mengatakan, alasan Jeny mendur karena merasa dipermalukan oleh Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang di depan umum.
“Karena kami bukan KAUNAN nya pak Bupati yang dipermalukan seenaknya di depan umum. Yang dimana bukan kesalahannya ibu Jeny tetapi ibu Jeny yang diusir dari atas podium dari (oleh) pak Bupati layaknya Ibu Jeny seekor Binatang, tanpa Pak Bupati mau mendengarkan penjelasan terlebih dahulu dari ibu Jeny,” tulis Angel.
Angel juga menyinggung harga diri keluarganya. Ia menjelaskan bahwa ibu Jeny adalah anak dari almarhum Petrus Tangke Rombe (PTR).
PTR diketahui adalah salah satu tokoh Toraja. Ia juga merupakan eks PJ Bupati Paniai Papua.
“Ibu Jeny adalah anak dari almarhum bapak PTR yng asli dari Ba’lele tetapi dipermalukan di atas tanah Ba’lele sendiri (lapangan bakti).
Harga diri keluarga adalah HARGA MATI! Tidak bisa dibayar dengan apapun,” tulis Angel.(*)
Gedung DPRD Makassar Terbakar, Mobil dan Motor Hancur Lebur |
![]() |
---|
Massa Merengsek ke Gedung DPRD Makassar Saat Paripurna Bahas APBD Perubahan |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Motor Terbakar di Halaman Gedung DPRD Makassar |
![]() |
---|
Sosok Irjen Abdul Karim Pastikan Usut Tuntas Kematian Affan Driver Ojol |
![]() |
---|
Keluarga NR Tolak Klarifikasi RS Bhayangkara, Kasus Foto Selebgram Bocor Bakal Dibawa ke Mabes Polri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.