Khazanah Islam
Apakah Bercerai Menutup Pintu Rezeki? Quraish Shihab: Optimis, Ada yang Menanti di Masa Depan
Islam mendorong pasangan untuk hidup dalam kebersamaan dan saling bekerja sama untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga.
TRIBUN-TIMUR.COM - Dalam Islam, hubungan antara suami dan istri dianggap sebagai ikatan sakral yang diatur oleh norma-norma agama dan etika.
Dalam hubungan suami istri, Islam menekankan pentingnya keseimbangan dan keadilan antara suami dan istri.
Kedua belah pihak diharapkan saling menghormati hak dan tanggung jawab masing-masing.
Selain itu, Islam mendorong pasangan untuk hidup dalam kebersamaan dan saling bekerja sama untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga.
Keputusan besar sebaiknya diambil secara bersama-sama.
Baca juga: Petuah Quraish Shihab untuk Para Jomblo: Selain Usaha Doa Jodoh Itu Dicari, Bukan Menunggu
Lantas bagaimana ketika pasangan suami istri memutuskan untuk berpisah?
Cendekiawan Muslim Indonesia, Profesor Quraish Shihab, mentakan bahwa jodoh merupakan bagian dari rezeki yang harus dicari dan dijemput melalui mekanisme yang sesuai dengan syariat.
"Jodoh itu rezeki. Jemputlah jodoh dengan cara yang diperbolehkan agama. Cari simpati, berpenampilan baik, berilmu tinggi, agar orang senang dengan Anda," jelaskan Pendiri Pusat Studi Al-Qur’an itu.
Dalam kesempatan tersebut, Profesor Quraish Shihab juga dihadapkan pada pertanyaan unik mengenai pasangan yang berpisah setelah menjalin hubungan serius, bercerai.
Baca juga: WOW, Perceraian di Bulukumba Tembus 772 Kasus, Penyebabnya dari Poligami hingga Judi Online
Apakah itu menandakan terputusnya rezeki?
Profesor Quraish Shihab menanggapi dengan ringan.
Meskipun putusnya hubungan tersebut bisa menandakan terputusnya rezeki dengan orang tersebut, namun ia menegaskan untuk tetap bersemangat dan optimis akan mendapatkan yang lebih baik di masa depan.
"Meskipun rezeki dengan orang itu terputus, namun masih ada yang lebih baik di luar sana," ujar doktor lulusan Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.
Profesor Quraish Shihab juga menjelaskan bahwa rezeki pada dasarnya adalah sesuatu yang bermanfaat.
Dalam konteks sakit, ia menegaskan bahwa sakit bukanlah bagian dari kategori rezeki, meskipun dampaknya bisa membawa manfaat jika dijalani dengan kesabaran dan pembelajaran.
"Sakit bukan rezeki, tapi bisa mengandung pelajaran jika dijalani dengan kesabaran. Rezeki pada dasarnya adalah yang diperoleh dan dimanfaatkan secara positif," ungkap ulama keturunan Arab Quraisy-Bugis itu.
Oleh karena itu, ia mendorong agar setiap orang senantiasa berdoa memohon rezeki yang halal, yang membawa kebahagiaan baik di dunia maupun akhirat, serta berbagai bentuk rezeki dari materi hingga spiritual.(*)
Dzikir Pagi Petang: Teks Arab, Latin, dan Terjemahan Lengkap |
![]() |
---|
Tata Cara Sholat Tahajud di Sepertiga Malam, Lengkap Niat dan Bacaan Dzikir |
![]() |
---|
Niat Sholat Ashar Sendiri ataupun Berjamaah, Lengkap Tata Cara Sholat |
![]() |
---|
Niat beserta Tata Cara Sholat Tahajud di Sepertiga Malam, Lengkap Bacaan Dzikir |
![]() |
---|
Bacaan Dzikir dan Doa Sesudah Salat/ Shalat 5 Waktu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.