Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Khazanah Islam

Petuah Quraish Shihab untuk Para Jomblo: Selain Usaha Doa Jodoh Itu Dicari, Bukan Menunggu

Quraish Shihab mengatakan bahwa mendapatkan pasangan atau jodoh adalah suatu usaha yang harus dilakukan, daripada hanya menunggu.

Editor: Saldy Irawan
TRIBUNNEWS.COM/IRWAN RISMAWAN
Ilustrasi pasangan. Pandangan Cendekiawan Muslim Indonesia Prof Quraish Shihab soal jodoh itu dicari bukan ditunggu 

TRIBUN-TIMUR.COM - Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan kehadiran orang lain, termasuk pasangan.

Bagi sebagian orang, menemukan pasangan bukanlah hal mudah, dan mereka dikenal sebagai jomblo.

Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Cendekiawan Muslim Indonesia, Profesor Quraish Shihab, memberikan pesan kepada para jomblo.

Profesor Quraish Shihab mengatakan bahwa mendapatkan pasangan atau jodoh adalah suatu usaha yang harus dilakukan, daripada hanya menunggu.

Baca juga: Kumpulan Doa Hari Jumat Berkah: Memohon Berkah dalam Kebaikan

"Demi pemuda dan pemudi yang jomblo, jangan hanya menunggu jodoh," terangnya dalam tayangan YouTube Najwa Shihab yang berjudul “Jodoh itu Rezeki, Bagaimana Menjemputnya?.

Lebih lanjut, Profesor Quraish Shihab menekankan bahwa jodoh merupakan bagian dari rezeki yang harus dicari dan dijemput melalui mekanisme yang sesuai dengan syariat.

"Jodoh itu rezeki. Jemputlah jodoh dengan cara yang diperbolehkan agama. Cari simpati, berpenampilan baik, berilmu tinggi, agar orang senang dengan Anda," jelaskan Pendiri Pusat Studi Al-Qur’an itu.

Dalam kesempatan tersebut, Profesor Quraish Shihab juga dihadapkan pada pertanyaan unik mengenai pasangan yang berpisah setelah menjalin hubungan serius (berjodoh).

Apakah itu menandakan terputusnya rezeki?

Profesor Quraish Shihab menanggapi dengan ringan.

Baca juga: Tips Buya Yahya Cara Mendidik Anak Secara Islami Agar Berakhlak Baik dan Rajin

Meskipun putusnya hubungan tersebut bisa menandakan terputusnya rezeki dengan orang tersebut, namun ia menegaskan untuk tetap bersemangat dan optimis akan mendapatkan yang lebih baik di masa depan.

"Meskipun rezeki dengan orang itu terputus, namun masih ada yang lebih baik di luar sana," ujar doktor lulusan Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.

Profesor Quraish Shihab juga menjelaskan bahwa rezeki pada dasarnya adalah sesuatu yang bermanfaat.

Dalam konteks sakit, ia menegaskan bahwa sakit bukanlah bagian dari kategori rezeki, meskipun dampaknya bisa membawa manfaat jika dijalani dengan kesabaran dan pembelajaran.

Baca juga: Memaknai Surah Ali Imran, Quraish Shihab: Nilailah Baik Buruknya Sesuatu dari Idenya, Bukan Orangnya

"Sakit bukan rezeki, tapi bisa mengandung pelajaran jika dijalani dengan kesabaran. Rezeki pada dasarnya adalah yang diperoleh dan dimanfaatkan secara positif," ungkap ulama keturunan Arab Quraisy-Bugis itu.

Oleh karena itu, ia mendorong agar setiap orang senantiasa berdoa memohon rezeki yang halal, yang membawa kebahagiaan baik di dunia maupun akhirat, serta berbagai bentuk rezeki dari materi hingga spiritual.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved