Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Taktik PSM Makassar Terbaca Lawan, Bernardo Tavares Tidak Punya Pilihan Tetap Andalkan Direct Pass

Bhayangkara Fc bertahanan dengan sepuluh pemain di daerah sendiri, menyisakan satu penyerang untuk serangan balik.

Penulis: M Yaumil | Editor: Ari Maryadi
zoom-inlihat foto Taktik PSM Makassar Terbaca Lawan, Bernardo Tavares Tidak Punya Pilihan Tetap Andalkan Direct Pass
media PSM
pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares pada sesi latihan PSM Makassar di Stadion Kalegowa, Kabupaten Gowa

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Taktik PSM Makassar terbaca lawan Bhayangkara FC dan laga berakhir imbang 1-1 di Stadion Gelora Bj Habibie Kota Parepare, Jumat (8/12/2023).

Pada laga itu taktik PSM Makassar berhasil diantisipasi tim tamu.

Bhayangkara Fc bertahanan dengan sepuluh pemain di daerah sendiri, menyisakan satu penyerang untuk serangan balik.

Cara ini efektif meredam serangan tuan rumah Pasukan Ramang.

Laga ini juga memperlihatkan bagaimana dua penyerang Laskar Pinisi alami kebuntuan untuk membongkar lini pertahanan lawan.

Adilson Silva dan Victor Mansaray (AMAN) dijaga ketat dua bek asing The Guardian Anderson Sales dan Herrera.

Alhasil AMAN tidak bisa berbuat banyak.

Sejak musim lalu, Tavares mengandalkan serangan direct pass untuk membuat peluang.

Musim ini demikian, akibatnya tim lawan membaca cara bermain Reza Arya cs dan menyiapkan skema tandingan.

Pengamat Sepakbola, Imran Amirullah melihat bahwa tidak ada pilihan lain bagi Juku Eja.

Skema direct pass itu dipakai karena kurangnya pemain yang mampu membuat kreasi di lapangan tengah Pasukan Ramang.

Menurutnya pemain tengah PSM mempunyai tipikal bermain yang sama.

Akbar Tanjung, Kenzo Nambu, M Arfan, Ananda Raehan punya karakteristik yang tidak jauh beda.

Sama halnya Ze Paulo yang juga belum bisa mengisi kekosongan gelandang kreatif di lini tengah.

Sehingga, Tavares juga akan berhitung jika ingin mengganti gaya bermain atau merubah taktik.

“Saya pikir, semua tim sudah tahu PSM ketika Pluim tidak ada, PSM andalkan kecepatan sayap dan penyerang. Nah kreasi di tengah tidak ada,” katanya kepada tribun timur, Sabtu (9/12/2023).

“Sekarang dia (Tavares) mau ubah taktik sedangkan tipikal yang ada cuma itu artinya taktikal yang Tavares pakai pasti direct pass ke depan,” sambungnya.

Untuk memainkan permainan kombinasi dibutuhkan gelandang kreatif.

Bisa membuat kreasi di lapangan tengah dan berani memainkan bola.

Termasuk menarik dua tiga pemain lawan.

Agar pemain lain mendapatkan posisi.

Ini yang menjadi titik lemah Pasukan Ramang.

Tidak ada pemain yang kemudian bisa memancing pemain lawan keluar dari daerah pertahanannya.

“Ketika lawan bertahan, untuk membuat ruang kan memancing lawan keluar. Nah sekarang gelandang bisa tidak pegang bola, main kombinasi dulu, begitu ada ruang baru dia lepas bola, itu yang tidak ada,” terang Imran.

“Itu yang harus dievaluasi gelandang kreatif yang mengatur irama permainan untuk membuat peluang,” pungkasnya.

Laporan Kontributor TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR, M.Yaumil

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved