Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Geliat IOH Digitalkan Desa, Lahirkan 'Nagita Slavina' Bulu Cindea Hingga Tanam Mangrove Pakai IoT

Indosat, bertujuan melakukan digitalisasi terutama di area rural atau pedesaan, di wilayah timur Indonesia.

Editor: Ina Maharani
Tribun Timur/Ina Maharani
SVP Head of Corporate Communications IOH, Steve Saerang (kedua dari kanan) saat meninjau wifi corner di Desa Bulu Cindea, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Senin (4/12). Wifi Corner ini merupakan program Desa Digital IM3. 

"Jadi kami tidak hanya menanam saja terus pergi. Tapi juga sekaligus mengawasi tanaman tersebut hingga tumbuh dengan baik, tidak mati. Menggunakan teknologi IoT dari Indosat, yang akan memantau perkembangan mangrove tersebut. Melihat apakah terlalu lembab, terlalu kering, dan halangan lain yang biasa memb uat mangrove mati," papar Steve.

Dalam penanaman mangrove ini, Indosat bekerja sama dengan partner Jejakin.

Perwakilan Jejakin memberikan pelatihan mengenai teknik penanaman, penyulaman, dan informasi lain untuk meningkatkan survival rate mangrove yang telah ditanam.

Kemudian juga menggunakan teknologi digital untuk melaporkan proses bertumbuhnya mangrove kepada karyawan yang telah berkontribusi secara online.

"Masyarakat di Bulu Cindea dan tim Indosat bisa memantau kondisi pohon itu lewat Platform Jejakin yang terinstal di ponsel. Nah, aplikasi ini cuma aktif di daerah yang punya jaringan Indosat," ungkapnya.

penanaman mangrove oleh Indosat
penanaman mangrove oleh Indosat, Tribun Timur, dan warga Bulu Cindea, Pangkep, Senin (4/12)(Tribun Timur/Ina Maharani)

Bahkan, Steve berjanji kepada Made Ali akan kembali ke lokasi untuk. melihat langsung pertumbuhan mangrove yang ditanam sampai di mana.

"Kami juga akan membawa proyek mangrove Bulu Cindea ini ke Barcelona, dan melaporkan kondisi Bulu CIndea dalampertemuan di sana," ujar Steve kepada Made Ali.

Selain mangrove, IOH juga menanam tanaman industri seperti kopi, sehingga warga setempatr pun bisa memanfaatkannya untuk menjadi mata pencaharian.

Sementara Made Ali mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan Desa Digital sekaligus penanaman mangrove ini.

Menurut Made Ali, desa Bulu Cindea adalah desa dengan 70 persen wilayah pesisir, di mana aktivitas penggunaan air laut oleh warganya hampir 70 persen.

"Kami menggunakan untuk tambak dan budidaya garam. Kami adalah penghasil garam. Totalnya ada 385 HA lahan untuk garam dan budidaya ikan 200 HA, Selain itu ada 50 HA khusus untuk wisata mangrove," jelasnya.

Dengan ditanamnya mangrove, Made Ali berharap bisa membantu untuk menjernihkan air dan tempat berkembang biak biota-biota laut.

"Mudah-mudahan airnya bisa menjadi lebih jernih, sehingga bisa membantu produksi garam kami," paparnya.

 

 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved