Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Longsor di Sinjai

Kisah Salman di Sinjai Lolos dari Maut, Subuh-subuh Kaget Lumpur Masuk ke Rumah

Pada malam harinya, ia melihat tetesan air mulai jatuh dari celah tebing yang berada di depan rumah.

|
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/SAMSUL BAHRI
Salman, korban selamat dari tanah longsor di Poros Sinjai-Malino, menceritakan detik-detik rumahnya diterjang longsor. 

TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI UTARA - Salman (40), warga Dusun Rumpala, Desa Botolempangan, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, menjadi salah satu korban dari peristiwa tanah longsor yang terjadi Senin (4/12/2023) dini hari.

Ia menceritakan dirinya sama sekali tidak menduga bahwa rumahnya akan diterjang tanah longsor.

Sehari sebelum kejadian tragis itu, tidak ada tanda-tanda akan terjadi tanah longsor.

Sehari sebelumnya, tepatnya pada Minggu (3/12/2023), desa tempat tinggal Salman diguyur hujan lebat.

Pada malam harinya, ia melihat tetesan air mulai jatuh dari celah tebing yang berada di depan rumah.

Namun, tidak ada kecurigaan bahwa tebing tersebut akan longsor.

Baca juga: Sempat Tertimbun Longsor 12 Jam, Akses Jalan Poros Sinjai - Malino Kini Sudah Bisa Dilalui

Pada pukul 23.00 Wita, air mulai mengalir deras dari atas tebing.

Beberapa jam kemudian, pukul 02.00 Wita, terdengar suara air yang mengalir deras.

Meski begitu, setelah mendengar suara itu, Salman dan istrinya tetap tidur.

Pada pukul 04.30 Wita, betapa terkejutnya Salman karena lumpur sudah masuk ke kamar tidurnya.

Dengan tergesa-gesa, Salman membangunkan istrinya dan segera membawa anaknya keluar dari rumah.

Ketika melakukan evakuasi, dia mendengar teriakan meminta tolong.

Setelah mengamankan keluarganya di jalan poros Sinjai-Malino, Salman mencari sumber suara minta tolong tersebut dengan lampu senter karena listrik padam.

Baca juga: Selain Rumah, 4 Motor dan 1 Unit Mobil Tertimbun Tanah Longsor di Botolempangan Sinjai

Ternyata, yang meminta tolong adalah mertuanya, Rahman bin Cudding, yang sudah terkepung oleh lumpur hingga leher.

Salman dibantu tetangga lantas mengevakuasi Rahman bin Cudding hingga ke Puskesmas Lappadata, Kecamatan Sinjai Tengah.

Akibat longsor, rumah Salman hancur.

Selain rumahnya, empat sepeda motor, satu mobil minibus, serta dua rumah tetangga juga rusak.

Uang tunai sebesar Rp 30 juta dan barang berharga seperti emas juga tertimbun oleh tanah.

Setelah pemerintah setempat menurunkan eskavator, sebagian uang dan emas berhasil ditemukan kembali.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved