Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Anies Baswedan Kembali Kritisi Pembangunan IKN, Ganjar Kampanye di Balikpapan, Mahfud Temui Ulama

Anies menyebut, anggaran pembangunan IKN yang besar tidak digunakan untuk kebutuhan yang mendesak.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menunjukkan nomor urut 1 saat pengambilan nomor urut Capres dan Cawapres 2024 di halaman Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023). Hasil pengundian nomor urut pasangan Capres dan Cawapres yaitu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mendapat nomor 1, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendapat nomor urut 2, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mendapat nomor urut 3. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang dilakukan Presiden Jokowi kembali dikritik calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan.

Anies Baswedan kembali mengkritik pembangunan IKN dalam safari politiknya di Karawang, Jawa Barat, Senin (4/11/2023).

Anies menyebut, anggaran pembangunan IKN yang besar tidak digunakan untuk kebutuhan yang mendesak.

"Saya sering sampaikan ini, kita merasakan sekali betapa anggaran yang begitu besar sering tidak digunakan untuk kebutuhan yang urgen (mendesak)," ujar Anies.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan bahwa publik punya kebutuhan yang lebih mendesak hari ini.

"Saya sering pertanyakan membangun IKN hari ini," kata dia.

Anies mengatakan, anggaran besar seharusnya digunakan untuk membiayai kebutuhan yang mendesak.

Beberapa di antaranya yakni membangun kota yang saat ini belum berkembang, membuat transportasi umum lebih baik, dan akses air minum yang menjangkau masyarakat lebih luas. 

"Manfaatnya (lebih banyak) mana di banyak kota atau di satu kota IKN?" tanya Anies ke kader Partai Nasdem, dijawab dengan "banyak kota".

 Sebelumnya, Anies Baswedan mengkritisi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang dibangun Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Anies, manfaat IKN hanya dirasakan oleh aparat negara, bukan untuk seluruh masyarakat Indonesia.

"Kalau di sini (IKN) yang dirasakan oleh aparat negara yang nanti bekerja untuk negara. Sementara yang kita perlukan negara bekerja untuk rakyat," kata Anies dalam acara Conference on Indonesian Foreign Policy 2023 (CIFP 2023)-FPIC di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (2/11/2023).

Dia menjelaskan, saat ini lebih penting bagi Indonesia adalah mencari dukungan internasional untuk membangun fasilitas pendidikan dan kesehatan.

"Itu lebih urgen daripada untuk membangun sebuah kota karena kalau kita lihat manfaat dari pembangunan fasilitas kesehatan itu akan dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia," ujar Anies.

Sehingga, Anies mendorong pentingnya Indonesia melakukan kerja sama internasional untuk membangun infrastruktur kebutuhan dasar rakyat.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved