VIRAL Andi Utta Ingin Ludahi Caleg DPR RI Partai Hanura, Bupati Bulukumba Ungkap Penyebabnya

TRIBUN-TIMUR.COM,BULUKUMBA- Viral pernyataan kontroversial dari Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf.

Tangkapan layar percakapan antara Bupati Bulukumba dan Muhammad Saepul Aswadi kini beredar di media sosial.

Mohammad Saepul Aswandi adalah seorang Calon Legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari partai Hanura. 

Percakapan tersebut viral setelah diunggah Saepul melalui aplikasi Tiktoknya @kkdewan.

Unggahan tersebut mendapatkan perhatian luas dari warganet.

Dalam percakapan tersebut, Bupati Bulukumba yang akrab disapa Andi Utta menyatakan keinginannya untuk meludahi salah satu Caleg dari Partai Hanura itu.

"Kamu kalau hebat ajari saya jgn bahasa sep itu bupati bodoh,, sekalipun bodoh bupati blkb," tulis Bupati dalam pesan WhatsAppnya pada video tersebut.

"Siap pak. Dengan senang hati, lama saya cari jalur untuk bicara langsung dengan bapak. Terimakasih atas undangannya. Di tanggal berapa Bapak free di Bulan Desember? Sy dan tim bisa menyiapkan dan menyesuaikan jadwal bapak," balas Saepul.

"Tapi caramu seperti itu bisa saya ludahi mukamu. Saya biasa kalau kurang ajar biasa ludai mukanya orang langsung, biayanya saya langsung cari sendiri," kata Bupati Bulukumba.

Pernyataan tersebut menjadi sorotan tajam di media sosial dan memicu berbagai reaksi dari masyarakat.

Andi Utta yang dikonfirmasi secara spontan mengatakan tidak memiliki masalah dengan Caleg Partai Hanura tersebut.

"Tidak ada masalah saya, tidak ada masalah dengan saya tidak kenal juga," ujar Andi Utta, Minggu (3/12/2023).

Dibeberkan Andi Utta, Saepul ingin semua desa yang ada di Bulukumba menggunakan aplikasi digital desa.

"Dia ada masalah dengan Kepala Desa, dia mau semua digital desa dia yang masuk katanya sampai kritik pemerintah desa dan Bupati," kata dia.

Dia melanjutkan, Saepul yang merupakan putra daerah itu ingin membuat sensasi di Bulukumba.

Hanya saja sejauh ini belum semua desa ingin menggunakan aplikasi digital desa.

"Dia bikin sensasi mau masuk Bulukumba, tapi Kepala Desa tidak semua langsung mau kecuali perintah Bupati, tapi saya tidak pernah perintah dan intervensi," tambahnya.

Sejauh ini, kata Andi Utta, baru tiga desa yang menggunakan aplikasi tersebut di Bulukumba.

"Baru tiga saya dengar, yang lain tidak saya tahu tapi karena dia begitu saya suruh semua evaluasi," tandasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada komentar dari Saepul yang merupakan oknum caleg yang bersitegang dengan Bupati di Bulukumba itu.  (*/tribun-timur.com)

Laporan Wartawan Kontributor Tribun-timur: Ardiansyah Safnas