Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemadaman Listrik

Warga Maros Keluhkan Mati Lampu Kian Lama dan Tidak Sesuai Pengumuman Resmi PLN

Warga Kabupetan Maros mengeluhkan pemadaman listrik tak sesuai jadwal dan durasinya kian lama dari pengumuman resmi

|
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Ari Maryadi
Tribun Timur
ilustrasi mati lampu 

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Warga Kabupetan Maros mengeluhkan pemadaman listrik tak sesuai jadwal dari pengumuman resmi PLN.

Tak hanya itu, meski memasuki musim penghujan durasi pemadaman bergilir yang dilakukan PLN juga malah semakin panjang.

Dulunya mati lampu hanya 3-4 jam, sekarang menjadi 5-6 jam.

Warga Kecamatan Cenrana, Fitri mengatakan, pemdaaman listrik ini sudah tidak sesuai dengan jadwal yang beredar.

“Kemarin itu lampu padam dari jam 11.30 Wita sampai sekitar jam 19.00 Wita,” katanya, Selasa (28/11/2023).

Sebagai ibu rumah tangga, pemadam listrik ini tentunya sangat menganggu.

“Makanan yang disimpan di kulkas itu jadinya jelek,” ujarnya.

Kemudian kata dia, ketika lampu padam jaringan juga otomatis akan hilang.

“Jadi tidak ada kerjaan yang bisa jadi, terganggu semua,” tuturnya.

Warga lainnya Khalijah, mengatakan pemadaman makin parah sebab terjadi dua kali dalam sehari.

“Biasa kena pagi, kena lagi malam, bukan hanya durasinya yang lewat dari jadwal yang dirilis, tapi biasa terdampak pemadaman selama dua kali dalam sehari,” keluhnya.

Sementara Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar, Ahmad Amirul Syarif mengatakan, PT PLN (Persero) terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dengan menjaga pasokan listrik secara kontinyu di sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel).

"Daya Mampu Pasok (DMP) kondisi Normal sistem Sulawesi Bagian Selatan mencapai 2.300 megawatt (MW) dengan kontribusi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 850 MW," ujarnya.

Beban Puncak malam hari berada di kisaran 1.800 MW, atau tersedia Reserve Margin 21,7 persen.

Musim Kering yang berkepanjangan tersebut telah berdampak terhadap berkurangnya debit air sehingga menyebabkan kemampuan PLTA turun sekitar 75 persen dari 850 Megawatt (MW) menjadi 200 MW.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved