Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pneumonia Misterius di China

Sejumlah Negara Waspadai Pneumonia Misterius yang Merebak di China, Mungkinkah Masuk Indonesia?

Sampai dengan saat ini penyakit pneumonia misterius belum jelas penyebabnya, apakah virus atau bakteri.

Editor: Hasriyani Latif
Kompas.com
Ilustrasi - Wabah pneumonia misterius di China merebak, seumlah negara termasuk India dan Indonesia mulai mewaspadai penyakit ini. 

Sebuah video yang tersebar di media sosial memperlihatkan rumah sakit yang penuh sesak di beberapa bagian negara, dengan antrean pasien yang sangat lama.

Pada hari Minggu tersebut bahkan Kementerian Kesehatan China mendesak pemerintah setempat untuk meningkatkan jumlah klinik penanganan demam dan pneumonia.

Juru Bicara Komisi Kesehatan Nasional, Mi Feng, Senin (27/11/2023) mengatakan lonjakan penyakit pernapasan ini terkait dengan peredaran beberapa jenis patogen secara bersamaan yang paling menonjol adalah influenza.

Dia meminta pihak berwenang untuk meningkatkan jumlah klinik dan area perawatan terkait, memperpanjang jam layanan secara tepat, dan memperkuat jaminan pasokan obat.

Eric Feigl-Ding, seorang ahli epidemiologi dan ekonom kesehatan China adalah salah satu orang pertama yang memvisualisasikan rumah sakit di Tiongkok yang penuh sesak.

Dia mengatakan rumah sakit anak di Beijing kewalahan menangani anak-anak yang sakit, dan banyak sekolah ditutup.

“Rumah Sakit Anak Beijing penuh sesak,” tulisnya di media sosial X.

Michael Edward, seorang peneliti independen, menduga China menyembunyikan wabah penyakit misterius besar-besaran tersebut.

Sebab kata dia banyak rumah sakit di Beijing, Tianjin, Shanghai, dan Liaoning, serta kota-kota lain, penuh sesak, dengan kapasitas rawat jalan dan rawat inap yang tidak mencukupi.

"Petugas layanan kesehatan mengungkapkan situasi yang mengingatkan kita pada pandemi COVID-19, dengan flu dan mikoplasma, semuanya terjadi pada waktu yang sama, sehingga menimbulkan kekhawatiran luas,” tulisnya di X.

(Tribunnews.com/Willy Widianto) (kompas.com/nur rohmi/inten esti)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved