Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kepala Desa di Maros Ramai-ramai ke Bali Usai Jogja, Diduga Dimobilisasi Apdesi Jelang Pemilu

Setiap kepala desa yang berangkat ke bali pada pekan lalu itu dimintai Rp5 juta oleh Apdesi.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Ketua Apdesi Maros Priode 2020-2025 Wahyu Febri. 

Tahun lalu ke Jogja

Sebanyak 50 kepala desa dari 80 desa yang ada di Kabupaten Maros, 'jalan-jalan' ke Yogyakarta.

50 kepala desa yang berangkat ke Yogyakarta kota yang kerap disebut Jogja tersebut diwajibkan menyetor Rp6,5 juta ke Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Maros.

Masing-masing Kades yang berangkat menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2022. 

Artinya dana yang berhasil dikumpulkan oleh Apdesi melalui bendahara, Lenni Marlina, sebesar Rp325 juta.

Lenni sendiri kini menjabat sebagai kepala desa Sudirman, Kecamatan Tanralili.

Para kepala desa tersebut beralasan ke Jogja untuk belajar di Desa Sambirejo di Kabupaten Sleman, Provinsi DIY.

Sambirejo dikenal sebagai desa yang sukses bertransformasi.

Dulu Sambirejo dikenal miskin, tapi sekarang sering mendapatkan penghargaan karena pengelolaan desanya.

"Ada lima puluh kepada desa ke Jogja untuk peningkatan kapasitas (di Jogja)," kata Ketua Apdesi Maros, Wahyu Febry, Senin (8/8/2022).

 Kunjungan Kades ke Jogja juga untuk belajar tentang sosialisasi Pusat kesejahteraan sosial (Puskesos).

Hanya saja Wahyu tak menjelaskan alasan Kades Maros belajar Puskesos di Jogja.

Ternyata para kepala desa tersebut didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa,  Idrus dan Sekretaris PMD, Hartaufik.

Sementara Idris mengatakan 50 kades ke Jogja untuk melakukan kunjungan kerja dan studi tiru.

Idris mengatakan, pihaknya berada di Jogja hanya dua hari saja.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved