Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemadaman Listrik

Durasi Pemadaman Listrik Tambah hingga 6 Jam, PLN: Ini Sebenarnya Cukup Ideal

Awalnya, pemadaman hanya berlangsung selama 4 jam saja, namun akhir-akhir ini pemadaman makin memburuk dengan durasi 5-6 jam

|
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Saldy Irawan
kolase Tribun Timur
Informasi manajemen beban PLN Sulselrabar, Jumat (24/11/23). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PT PLN (Persero) memberikan hak jawab terkait penambahan pemadaman bergilir yang akhir-akhir ini terjadi di Kota Makassar dan sekitarnya.

Pemadaman ini sudah berlangsung selama kurang lebih tiga bulan lamanya.

Awalnya, pemadaman hanya berlangsung selama 4 jam saja, namun akhir-akhir ini pemadaman makin memburuk dengan durasi 5-6 jam

Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar, Ahmad Amirul Syarif mengatakan, PT PLN (Persero) terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dengan menjaga pasokan listrik secara kontinyu di sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel).

"Adapun Daya Mampu Pasok (DMP) kondisi Normal sistem Sulawesi Bagian Selatan mencapai 2.300 megawatt (MW) dengan kontribusi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 850 MW," katanya saat dihubungi, Jumat (24/11/23).

Adapun kata Ahmad, beban Puncak malam hari berada di kisaran 1.800 MW, atau tersedia Reserve Margin 21,7 persen.

"Ini sebenarnya cukup ideal sebelum terganggu akibat fenomena El Nino," ujarnya.

Menurutnya, musim Kering yang berkepanjangan tersebut telah berdampak terhadap berkurangnya debit air sehingga menyebabkan kemampuan PLTA turun sekitar 75 persen dari 850 Megawatt (MW) menjadi 200 MW.

Olehnya, guna menanggung beban keterbatasan daya tersebut, selama ini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menanggung beban yang cukup tinggi sehingga jatuh tempo untuk dilakukan pemeliharaan. 

"Saat ini petugas PLN tengah berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pemeliharaan PLTU agar sesegera mungkin dapat kembali beroperasi maksimal guna menopang kondisi Kelistrikan Sistem Sulbagsel," jelasnya.

Saat ini, kata Ahmad, berbagai upaya terus dilakukan mulai dari Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) khususnya di daerah aliran sungai lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Air.

"Upaya ini telah membuahkan hasil di mana hujan sudah turun di beberapa lokasi PLTA, harapannya debit air dapat terus bertambah dan suplai listrik bisa kembali normal," ujarnya.

Selain itu, lanjut Ahmad, relokasi pembangkit dari beberapa wilayah tersebar di Indonesia juga terus dilakukan. 

Pembangkit tersebut akan memasok tambahan daya sekitar 80 Megawatt (MW) dan diharapkan dapat segera membantu sistem kelistrikan di Sulbagsel. 

"Tim ahli pembangkitan juga turut didatangkan ke Makassar untuk mengakselerasi penormalan pasokan listrik," kata dia.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved