Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Anak Polisi Pelaku Rudapaksa

Pelaku Rudapaksa di Takalar Ternyata Anak Polisi, Melarikan Diri saat Dipanggil Penyidik

"Terlapor sudah dikasih dua kali panggilan tapi sampai sekarang belum datang-datang. Itulah anak oknum Polisi tersebut," katanya, Kamis (23/11/2023)

|
ist
Ilustrasi korban rudapaksa di Takalar 

TRIBUN-TAKALAR.COM - Penyidik Polres Takalar telah melayangkan panggilan terhadap terduga pelaku rudapaksa.

Kasat Reskrim Polres Takalar, Iptu Asnawi menerangkan terduga pelaku rudapaksa telah diberikan surat panggilan.

Namun terlapor kata dia, tidak memenuhi panggilan polisi.

"Terlapor sudah dikasih dua kali panggilan tapi sampai sekarang belum datang-datang. Itulah anak oknum Polisi tersebut," katanya, Kamis (23/11/2023)

Dia menyebut dari hasil pemeriksaan hanya satu terduga pelaku yakni anak polisi tersebut.

"Yang tiga orang itu hanya berteman, mereka sudah kami periksa, dan hasil pemeriksaannya itu menunjuk ke satu orang pelaku, itulan yang anak Polisi,"sambungnya.

Dia mengatakan setelah dua surat panggilan tidak dipenuhi terduga pelaku, sehingga pihaknya mengeluarkan perintah untuk pencarian terhadap pelaku.

"Sudah saya keluarkan perintah untuk mencari pelaku. Sempat kami malukan pengejaran sampai ke wilayah Makassar, namun pelaku tidak di temukan,"bebernya.

Asnawi mengaku jika sudah meminta bantuan ke Polda Sulsel untuk mencari dan mengejar pelaku.

Asnawi meminta kepada pihak keluarga korban agar mempercayakan penanganan kasus ini ke Polres Takalar.

Sebelumnya, Siswi SMP berinisial ML (14) jadi korban rudapaksa di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Orang tua korban berinisial AN (45)  AN menceritakan, Jika pengakuan anaknya ada 4 orang diduga pelaku.

Dari keempat pelaku yang melakukan pemerkosaan, salah satunya adalah anak oknum anggota Polisi yang bertugas di Takalar.

"Diduga Ada 4 pelaku yang melakukan pemerkosaan terhadap anak saya, salah satu pelakunya adalah anak oknum polisi yang bertugas di Polres Takalar," katanya kepada wartawan, Kamis (23/11/2023)

AN menceritakan mengatakan jika anaknya berinisial ML (14) menjadi korban persetubuhan oleh sejumlah orang di salah satu ruko di Lingkungan Biring Balang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar.

kata AN, insiden ini bermula saat anamnya di chat dan diajak oleh pria bernama Pattang, untuk ikut acara bersama teman-temannya.

Ketika itu, anak AN berada di sekita cafe dekat sekolahnya. 

Lalu ML menyetujui ikut karena lelaki Pattang yang mengajaknya mengatakan ada juga sejumlah teman perempuannya ikut di acara tersebut.

Berselang beberapa saat setelah chattingan, datanglah seorang perempuan menjemput anaknya dan mengaku teman dari Pattang.

Kemudian berangkatlah korban bersama perempuan itu motor, lalu menuju Jalan Poros Takalar mengarah ke Utara.

AN mengatakan, perempuan yang menjemput anaknya itu kemudian singgah di SPBU kalampa menjemput Pattang lalu melanjutkan perjalanan.

Setelah di SPBU Kalampa, Pattang yang dijemput kemudian berboncengan tiga menuju ruko yang berada di lingkungan Biring-balang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar yang berada di pinggir jalan poros.

"Sesampainya di ruko tersebut, anak saya bertanya ke pria bernama Pattang, acara apa ini, dan Pattang mengatakan jika acara tersebut pesta minum-minum," ucapn AN.

ML kemudian ditinggalkan oleh Pattang dan perempuan yang menjemputnya itu.

"Jadi anak saya di tinggalkan, Pattang dan perempuan yang menjemputnya itu pergi naik motor, sementara disana ada dua laki-laki," jelasnya.

AN mengatakan, jika dua orang teman Pattang yang berada di ruko tersebut lansung mendorong anaknya masuk ke dalam lalu menutup ruko tersebut.

"Pas didalam ruko, anak saya dipaksa minum alkohol, satu orang memegang kedua tangan anak saya, lalu pria satunya lagi memasukkan minuman kedalam mulutnya," jelasnya

Setelah dipaksa minum alkohol, ML  kemudian merasa pusing dan akhirnya mabuk. 

Lalu beberapa saat kemudian Pattang datang dengan bersama satu orang teman prianya.

Pattang bersama satu orang temannya yang baru tiba di ruko tersebut kembali memaksa korban untuk meminum alkohol hingga akhirnya korban tidak sadarkan diri.

"Setelah dipaksa kedua kalinya oleh Pattang dan temannya, disitulah anak saya tidak sadarkan diri," bebernya.

"Anak saya kemudian diberi minum air kelapa, setelah sadar, anak saya melihat jika pakian yang dikenakan sudah terlepas, setelah itu anak saya dijemput dan diantar pulang oleh perempuan yang sebelumnya menjemput dirinya," sambungnya.

AN menyebutkan kejadian tersebut terjadi pada tanggal 27 September 2023 lalu. 

Pasca kejadian itu, ia kemudian melaporkan ke Polres Takalar.

"Kejadiannya pada tanggal 27 bulan September 2023 lalu. Pasca kejadian, saat itu juga saya lansung melapor ke Polres Takalar."Pungkasnya.

AN mengatakan, jika sehari setelah kejadian, anaknya mengadu kepadanya jika ia megalami kesakitan pada bagian kelaminnya.

"Saya lansung bawa ke puskesmas dulu di dokter Rahmi. Dokternya bilang bisaji di sini divisum di puskesmas. Tapi ternyata polisi tidak terima kalau visumnya dari puskesmas harus di rumah sakit. Terpaksa saya minta surat rujukan ke Rumah Sakit Padjonga Daeng Ngalle untuk divisum," katanya

Hasilnya, positif ada luka lecet di bagian kelamin anak saya. 

AN membeberkan jika ada 4 orang diduga pelaku yang melakukan persetubuhan dengan anaknya itu.

"Sudah saya melaporkan kejadian ini di Polres Takalar, ada 4 pelaku yang saya laporkan yang diduga melakukan pemerkosaan terhada anak saya," katanya.

 

Laporan TribunTakalar.com, Sayyid Zulfadli

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved