Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prakiraan Cuaca

BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Akhir Tahun, Rawan Gelombang Air Laut Tinggi

Diperkirakan pada akhir Desember 2023 dan awal Januari 2024 gelombang air laut akan tinggi dan akan sangat berpengaruh terhadap aktivitas transportasi

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com/Renaldi
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Paotere Makassar Mujahidin saat memperlihatkan monitor cuaca BMKG di Stasiun Meteorologi Maritim Paotere, Makassar, Sabtu (18/11/23) malam. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), melalui Stasiun Meteorologi Maritim Paotere Makassar mulai prediksi cuaca ekstrem yang akan terjadi di akhir tahun.

Diperkirakan pada akhir Desember 2023 dan awal Januari 2024 gelombang air laut akan tinggi dan akan sangat berpengaruh terhadap aktivitas transportasi laut.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Paotere Makassar Mujahidin mengatakan, puncak gelombang air laut akan terjadi di selat Makassar nagian selatan dan laut flores.

"Ini tentu berpotensi terjadi akibat cuaca ekstrem," katanya, Sabtu (18/11/23) malam.

Ia mengungkapkan puncak gelombang air laut akan terjadi di selat Makassar bagian selatan dan laut Flores. 

“Terus di puncak musim hujan gelombang maksimum enam meter, itu berpotensi terjadi di selat Makassar bagian selatan dan laut Flores,” ungkapnya.

Adapun kata Mujahidin, kapal dengan kategori besar dan kecil mempunyai beban risikonya masing-masing. 

Olehnya, transportasi laut perlu waspada jelang akhir tahun nanti.

“Kalau kapal besar itu cukup bisa menghadapi tinggi gelombang yang tinggi," ujarnya.

"Untuk kapal kecil kategori sedang 1,5-2,5 meter itu sudah perlu diwaspadai, sedangkan kapal besar itu 2,5-4 meter itu sudah perlu di waspadai," tambah dia.

Apalagi, kata dia transportasi yang memuat logistik potensi risikonya ditengah cuaca ekstrem harus betul-betul diantisipasi jauh-jauh hari. 

Menurutnya, ketinggian gelombang sangat membahayakan saat melakukan distribusi barang.

“Terutama di puncak hujan Desember Januari terutama untuk distribusi menggunakan kapal tradisional ke pulau pulau tentu saja akan sangat berpengaruh,” jelasnya.

Sebab, ketinggian gelombang akan sampai 2,5 meter yang mampu membahayakan kapal-kapal kecil untuk melintas.

“Karena ketinggian gelombang 1,5-2,5 Meter itu sudah membahayakan untuk kapal kapal tradisional termasuk pengangkat pendistribusi barang ke pulau pulau itu perlu diperhatikan,” kata dia. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved