Pejabat PUPR Sulsel Korupsi
Kronologi Pembangunan Jembatan Balampangi Sinjai-Kajang Macet, Anggaran Proyek Cair 30 Persen
Meski pihak rekanan sudah cairkan anggaran Rp 695.988.929 dari total anggaran Rp 2,9 miliar.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Ansar
TRIBUNSINJAI.COM, TELLULIMPOE - Pembangunan jembatan Balampangi di Dusun Banoa, Desa Bua, Kecamatan Tellulimpoe, poros Sinjai-Kajang terhenti.
Pekerjaan jembatan tersebut gagal rampung pada tahun 2022 lalu.
Meski pihak rekanan sudah cairkan anggaran Rp 695.988.929 dari total anggaran Rp 2,9 miliar.
Oleh pihak penyidik di Kejaksaan Negeri (Kejari) Sinjai menemukan dugaan kerugian negara terhadap proyek tersebut sebesar Rp400 juta.
Kepala Kejari Sinjai, Zulkarnaen menjelaskan, awalnya jembatan itu dibangun karena jembatan sebelumnya telah ambruk.
Usianya sudah tua, sehingga ambruk saat bencana alam banjir melanda daerah tersebut pada pertengahan tahun 2021 lalu.
Akhir tahun 2021 anggota DPRD Sulsel asal Sinjai mengusulkan segera ada pembangunan jembatan.
Sebab lokasi tersebut merupakan akses utama menghubungkan masyarakat dari Sinjai ke Bulukumba atau sebaliknya.
Pemprov Sulsel pun menerima aspirasi masyarakat melalui anggota DPRD Sulsel asal Sinjai.
Lalu dianggarkan melalui APBD Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022.
Pertengahan tahun 2022 sebagai awal dimulainya pekerjaan jembatan tersebut.
Berjalan beberapa bulan kemudian saat dimulai pekerjaan, kontraktor pelaksana teknis sedang menemui hambatan.
Tanah warga di sekitar jembatanbatal dibebaskan.
Masyarakat setempat menolak memberikan secara cuma-cuma lahan di sekitar jembatan sebagai objek pembangunan jembatan.
Waktu terus berjalan, sementara tak ada titik temu antara kontraktor dengan warga.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.