BREAKING NEWS: Harga Gula di Makassar Naik Jadi Rp16 Ribu Perkilogram

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Harga gula pasir di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami kenaikan.

Itu setelah Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) berlakukan relaksasi harga gula konsumsi di tingkat konsumen menjadi Rp16 ribu per kg.

Atau Rp17 ribu per kg khusus di wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Barat Daya, dan wilayah Tertinggal, Terluar, Terpencil, dan Pedalaman (3TP).

Salah satu pedagang di Pasar Daya Makassar, Dinda membenarkan kenaikan harga gula pasir tersebut.

Ia menyebut, jika sebelumnya harga gula pasir dijual Rp15 ribu per kig, kini dijual Rp16 ribu per kg.

“Kalau penjual masih bisa dikasihkan Rp14.500 kalau penjual. Kalau untuk ecer Rp15.000 memang, tapi sekarang naik sekali Rp16.000 rata tidak bisa dibawanya,” sebutnya, Senin (18/11/2023).

Pantauan Tribun-Timur.com, di beberapa minimarket di Jl Abdullah Daeng Sirua (Abdesir) stok gula pasar kosong.

Minimarket tersebut yakni Indomaret dan Alfamart yang keduanya berada di Jl Abdesir.

“Iya, tidak ada gula,” kata kasir Alfamart.

Diketahui, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa menjelaskan, relaksasi harga gula konsumsi di tingkat konsumen dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga gula di dalam negeri.

"Sehubungan dengan adanya kenaikan harga gula di dalam negeri maupun internasional, maka telah dilakukan rapat koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk membahas harga gula yang wajar di tingkat konsumen. Berdasarkan hasil input tersebut, kami menghimbau kepada seluruh pelaku usaha ritel untuk dapat mengimplementasikan relaksasi harga dimaksud," katanya, dikutip dari Kontan.co.id.

Ia menjelaskan, keputusan menaikkan harga acuan pembelian (HAP) tidak ada korelasinya dengan kondisi harga gula saat ini. 

Abdullah menyebut, selama produksi masih kurang kemudian impor gula masih tinggi maka harga masih akan terbang. 

"HAP atau tidak tidak ada korelasinya. Jadi ada HAP atau tidak kalau produksi kecil impor tinggi pasti harga akan tinggi," sebutnya.

Saat ini permintaan gula di pasaran masih belum alami kenaikan. 

Biasanya permintaan gula akan naik saat Desember. 

Abdullah menambahkan, daya beli masyarakat juga belum bisa dikategorikan tinggi saat ini. 

"Agak sulit, produksi rendah impor tinggi, dollar juga sedang tinggi ya tentu berpengaruh pada harga gula," tambahnya.