Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Taufan Pawe

Kelakar Ketua Golkar Taufan Pawe Sebut DPR RI Sulsel II 'Dapil Neraka Jahanam'

Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe berkelakar dengan menyebut DPR RI Dapil Sulsel II bukan lagi 'Dapil Neraka', melainkan 'Dapil Neraka Jahanam.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Sukmawati Ibrahim
ERLAN SAPUTRA/TRIBUN TIMUR
Ketua DPD Partai Golkar Sulsel Taufan Pawe saat berkunjung ke Makassar, Jumat (10/11/2023) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe (TP) berkelakar dengan menyebut DPR RI Dapil Sulsel II bukan lagi 'Dapil Neraka', melainkan 'Dapil Neraka Jahanam'.

Pasalnya, di dapil ini, Calon Legislatif (Caleg) Golkar memunculkan tokoh-tokoh yang cukup kuat.

Ada Wakil Ketua Umum DPP Golkar HAM Nurdin Halid, mantan Bupati Bone Andi Fahsar M Padjalangi, eks Wali Kota Parepare Taufan Pawe.

Mantan Bupati Pangkep Syamsuddin A Hamid.

Kemudian, anak kandung Wasekjen DPP Golkar periode 1999-2004 dan 2004-2009, almarhum Malkan Amin.

Namanya, Nathasa Sumana Wardani.

Di samping itu, partai berlambang pohon beringin masih menurunkan dua petahana DPR RI.

Yakni Supriansa yang merupakan mantan Wakil Bupati Soppeng, dan Andi Rio Idris Padjalangi.

Andi Rio merupakan adik dari Andi Fahsar Mahdin Padjalangi. Keduanya sama-sama bertarung di internal Partai Golkar.

Dapil Sulsel II mencakup Bulukumba, Sinjai, Bone, Soppeng, Wajo, Parepare, Barru, Pangkep, Maros.

"Jadi memang banyak yang berpendapat bahwa itu 'Dapil Neraka', tapi kalau saya, bukan dapil neraka, itu adalah 'Dapil Neraka Jahanam," kata Taufan Pawe ketika ditemui di Tanamera Coffee Pettarani, Makassar, Jumat (10/11/2023).

Mantan kepala daerah dua periode itu blak-blakan mengaku bahwa memang dapil tersebut tempat berkumpul kader-kader Golkar yang memang dianggap mumpuni.

Sebab, dominan yang bertarung adalah tokoh-tokoh berlatar belakang kepala daerah.

Walau demikian, TP menyadari, hasil Pemilu 2019, Golkar hanya mampu mengamankan 4 kursi DPR RI di semua dapil.

Di Dapil Sulsel III misalnya, Golkar harus harus kehilangan satu kursi.

Padahal, Pemilu 2014 silam, beringin berhasil mengamankan dua kursi.

Kini, Golkar harus mengakui keunggulan Partai Nasdem dengan mengamankan dua kursi.

"Dan memang trennya dari tahun ke tahun Golkar menurun," ujarnya.

Walau begitu, dengan kehadiran tokoh-tokoh potensial, TP tetap optimis bisa memenangkan Pileg 2024 di Sulsel.

Menyusun para kader yang dianggap mumpuni, baik Dapil I, II, maupun Dapil Sulsel III.

"Olehnya itu saya sangat optimis, dengan adanya figur-figur yang mumpuni dan punya basis suara yang jelas maka idealnya Golkar bisa mendapat tiga kursi. Idealnya, tetapi untuk sekarang survey-survey yang ada, masih tergambarkan dua plus," kata TP.

Artinya untuk mempertahankan kursi di dapil Sulsel II, TP menyebut tidak ada kesulitan.

Kemudian di Dapil Sulsel I, Golkar masih menurunkan incumbent, yakni Hamka B Kady.

"Saya berkeyakinan ada beberapa figur ketokohan yang bisa memberikan kontribusi tambahan satu kursi," katanya.

Lalu, TP juga membeberkan pertarungan di Dapil Sulsel III.

Menurutnya, berdasarkan hasil survei memperlihatkan dari satu kursi yang diperoleh Golkar, bisa bertambah menuju dua kursi.

"Artinya kalau ini betul-betul bisa terwujud dengan kerja-kerja elektoral, kerja-kerja elektabilitas para caleg kita inj, maka saya berkeyakinan untuk kontribusi Golkar kursi di (DPR) Senayan, itu enam (kursi) sampai tujuh (kursi). Ini prediksi saya," tandasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved