Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemadaman Listrik

Curhat Pedagang Jus Buah, Terpaksa Keluarkan Uang Beli Genset dan BBM Gara-gara Sering Mati Lampu

Sehari-harinya ia menjual dagangannya di Jl Cendrawasih, Kecamatan Mamajang, tepatnya depan Bank Mandiri KCP Makassar.

|
Editor: Fahrizal Syam
Tribun Timur/Hasrini
Erni Waru (37), pedagang jus buah di Kota di Jl Cendrawasih, Kecamatan Mamajang, tepatnya depan Bank Mandiri KCP Makassar. 

Laporan Mahasiswa Magang UIN Alauddin, Hasrini

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Sudah beberapa bulan masyarakat di Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami pemadaman listrik bergilir.

Pemadaman listrik mulai menimbulkan kerugian ke berbagai pihak, terkhusus pelaku usaha kecil.

Erni Waru satu di antaranya, pedagang jus buah di Kota Makassar.

Sehari-harinya ia menjual dagangannya di Jl Cendrawasih, Kecamatan Mamajang, tepatnya depan Bank Mandiri KCP Makassar.

Dengan nama produk Berkah Jus, Erni tentunya memerlukan listrik untuk menjalankan usahanya.

Berbekal tiga buah blender, ia mampu memenuhi kebutuhan keluarga.

Baca juga: Cerita Baharuddin Warga Parepare Sulsel Terhindar dari Pedisnya Harga Cabai Rawit

Erni memulai usaha sejak 2017.

Sudah tujuh tahun berjalan, baru kali ini ia merasa begitu resah.

“Jualan terdampak, saya merasa jengkel karena seringnya mati lampu,” kata Erni kepada Tribun Timur, Rabu (8/11/2023).

Dia harus memutar otak, agar jualannya terus berjalan.

“Apalagi mati lampunya tidak sebentar tapi tiga sampai empat jam,” lanjutnya.

Perempuan 37 tahun itu terpaksa mencari sumber daya listrik darurat.

Baca juga: Rutin Pemadaman Listrik, Mahasiswa Makassar Seruduk Kantor PLN Sulselbar

“Makanya saya beli genset, ada kepuasan tersendiri saya tidak perlu mengeluh saat lampu kembali padam,” tutur Erni.

Tak berhenti di situ, masalah baru mulai datang.

Genset yang baru ia beli memerlukan bahan bakar, sehingga harus mengeluarkan uang lagi.

“Setidaknya saya pakai tiga liter sehari,” ungkapnya.

Saat omsetnya masih sama, justru keuntungan usaha mulai berkurang.

Sampai saat ini, Erni terus menyisihkan uang jualannya untuk membeli bahan bakar.

Pemadaman lampu, Erni juga khawatir tentang kebakaran yang terjadi di Kota Makassar.

“Bahkan saya di rumah kalau mati lampu, saya matikan seklar dan cabut semua colokan,” katanya.

Seolah pasrah, Erni tidak berharap banyak.

Ia hanya meminta listrik bisa beroperasi secara normal, tak ada lagi pemadaman.

Diketahui, Pemadaman listrik terjadi akibat perubahan cuaca yang dipengaruhi oleh El Nino.

Hal itu memengaruhi operasional beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sulselrabar. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved