Cegah Kematian Ibu dan Anak, RSUD Kota Makassar Terus Kembangkan Program 'Jampangi'
Program 'Jampangi' berangkat dari banyaknya kasus-kasus ibu hamil yang kurang perhatian atau 'aware' terhadap kesehatan janinnya.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sakinah Sudin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - RS Umum Daerah (RSUD) Kota Makassar atau populer disebut RS Daya terus mengembangkan Program Jampangi.
Dalam bahasa Indonesia, nama itu berarti mengurusi.
Kepanjangan Jampangi yakni Jangkauan Maksimal Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Terintegrasi.
Program 'Jampangi' dilaunching pada 2022 dan terus dikembangkan.
Program ini hadir untuk mempermudah ibu hamil dalam mengontrol kesehatannya bersama buah hati.
Inovasi ini berangkat dari banyaknya kasus-kasus ibu hamil yang kurang perhatian atau 'aware' terhadap kesehatan janinnya.
Biasanya, kunjungan ke layanan kesehatan dilakukan saat kondisi mulai parah.
Inovator Jampangi, Rima Kusuma Dewi mengatakan, RSUD berupaya mengajak ibu hamil untuk melakukan skrining secara dini.
Pasca skrining dini, para ibu hamil akan diberi ruang untuk bisa berbagi seputar kehamilannya melalui grup WhatsApp.
Grup WhatsApp itu akan merespon cepat setiap pertanyaan, memberikan saran san solusi terkait tindakan yang harus dilakukan ibu hamil saat menemui masalah dalam kehamilannya.
"Jadi Kita bikin secara holistik dari hamil dia datang di acara USG gratis, kita kawal lewat grup agar bisa saling sharing, bisa konsultasi" kata Rima Kusuma Dewi kepada Tribun-Timur.com, Rabu (8/11/2023).
Program Jampangi memberikan fasilitas yang nyaman bagi ibu hamil, RSUD Maksssar memiliki ruang relaksasi khusus yang dinamakan tim bersalin senyaman bersama teman.
Antara pasien dengan penanganan sesar dan normal akan dipisahkan.
Setelah melahirkan pun, ibu tetap mendapatkan perawatan dalam ruang khusus nifas. Itu lewat program Kipas Kertas atau Kelas Ibu Nipas Keluarga Berkualitas.
Ibu dalam kondisi nifas ini diberikan edukasi dan pemahaman. Bahkan tak hanya kepada ibu, melainkan ke suaminya.
"Diedukasi tanda bahaya, ada komitmen menyusui, dan bukan cuma ibunya, suaminya juga ikut kelas," sambung Rima.
Bahkan pihaknya juga menyediakan layanan pengantaran pulang kepada ibu yang membutuhkan
"Pulangnya, kita punya sistem pengantaran pasien pulang, itu tergantung kalau pasien butuh. Jadi siklusnya tidak putus, mulai dari awal hamil sampai masa nifas. Satu siklus reproduksi kita kawal terus," ujarnya.
Setelah pulang ibu tetap diberikan pendampingan lewat group yang telah dibentuk oleh RS. Di situ mereka dapat berkonsultasi langsung.
Sementara itu, Dirut RS Daya, dr Ahmad Asharie menerangkan, program ini setidaknya ikut membantu menekan angka stunting di Makassar.
Sebab kondisi ibu dari hamil hingga memiliki anak terus terpantau pemerintah kota.
"Jadi program ini sangat membantu menekan stunting," ujarnya.
Tak sampai di situ, program ini juga menekan angka kematian ibu. Dimana dari laporan Ahmad, kematian ibu di RS Daya pertahunnya mencapai 3 ibu. Namun setelah program ini hanya 1 Ibu.
"Ini menurunkan angka kematian ibu dan anak. Dulu angka kematian ibu 3 tiap tahun, tahun ini sisa 1 Dengan adanya inovasi Jampangi," tandasnya.
Selain inovasi jampangi, pihaknya juga mendorong inovasi Jampangi Anakta, atau program turunan dari Jagai Anakta. Program ini sementara hanya menyasar pegawai.
Program ini menyediakan ruangan khusus perawatan dan penitipan anak. Ibu yang bekerja di RS dapat tetap optimal memberikan ASI bagi anaknya sebab mereka tak harus jauh-jauh pulang ke rumah. (*)
OJK Sulselbar Gelar Temu Responden, Evaluasi Kinerja dan Layanan Publik |
![]() |
---|
Ketua Komisi II DPR RI hingga Wali Kota Makassar Ramaikan Konsolidasi KAHMI se-Sulawesi |
![]() |
---|
Jadwal EPA Super League 2025/2026: PSM Makassar Bertemu PSIM di Laga Perdana |
![]() |
---|
Sosok dan Gaji AKP Ramli Polisi Polrestabes Pakai Rubicon Pelat Palsu, Parkir di Kantor Kombes |
![]() |
---|
Amanda Brownies Perkenalkan Bolen Lilit, Oleh-oleh Baru Kota Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.