Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mahasiswi Kedokteran Unair Tewas

Isi Surat Wasiat Mahasiswi Kedokteran Unair yang Tewas di Mobil Honda Jazz, Korban Berprestasi

Bernadette Caroline Angelica Harianto, mahasiswi Fakultas Kedokteran Unair atau Universitas Airlangga ditemukan tewas di dalam mobilnya

Editor: Edi Sumardi
DOK POLISI
Penemuan mayat Bernadette Caroline Angelica Harianto, mahasiswi Fakultas Kedokteran Unair atau Universitas Airlangga, di dalam mobilnya, Ahad atau Minggu (5/11/2023). Mobil tersebut terparkir di halaman Apartemen Royal Bisnis, Waju, Sidoarjo, Jawa Timur. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Bernadette Caroline Angelica Harianto, mahasiswi Fakultas Kedokteran Unair atau Universitas Airlangga ditemukan tewas di dalam mobilnya, Ahad atau Minggu (5/11/2023).

Mobil tersebut terparkir di halaman Apartemen Royal Bisnis, Waju, Sidoarjo, Jawa Timur.

Mayat Caroline Angelica ditemukan dalam posisi duduk di jok belakang kemudi dalam kondisi kepala terbungkus plastik.

Ditemukan juga tabung berisi helium di dalam mobil.

Tabung itu mempunyai selang yang ujung satunya dimasukkan ke plastik yang menutupi kepala korban.

Leher Caroline Angelica dilakban.

Belum diketahui pasti, apakah Caroline Angelica korban pembunuhan atau bukan.

Polisi membawa mayat korban ke rumah sakit untuk diotopsi.

Baca juga: Kronologi Mahasiswi Kedokteran Unair Ditemukan Tewas di Mobil Honda Jazz, Ada Wasiat buat Keluarga

Kematian Caroline Angelica dalam usia 21 tahun mengagetkan banyak pihak, apalagi bagi keluarganya di Kediri. 

Gunawan, ayah Caroline Angelica, mengaku kaget setelah mendapatkan kabar putrinya ditemukan tewas di dalam mobil.

"Saya dikabari pagi jam 9. Saya tidak ada firasat apa-apa, tapi saya  kemarin gelisah baru tidur jam 7 pagi," kata Gunawan kepada Tribun Mataraman di rumahnya, Kota Kediri. 

Gunawan dan istri begitu mendapatkan kabar putrinya tewas sangat shock dan menangis.

"Ini anak yang paling saya sayangi," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Keluarga bertemu terakhir dengan Caroline Angelica pada hari Senin (30/11/2023) ketika pulang ke Kediri untuk coas di tempat penyembelihan hewan di Kelurahan Pojok, Kota Kediri. 

Selanjutnya, pada Selasa (31/11/2023) pagi, Caroline Angelica kembali lagi ke Surabaya.

Pada pada Rabu (1/11/2023) pagi, Caroline Angelica kembali lagi ke Kediri melayat orangtua temannya sesama mahasiswa Unair yang meninggal dunia di Kelurahan Banjaran, Kota Kediri.

 "Yang tahu bukan saya. Teman-teman saya yang cerita, anakmu pakai baju ireng (hitam)," katanya.

Namun Gunawan menjelaskan, anaknya memang tertutup.

Kedua orangtuanya juga tidak mengetahui permasalahan yang mengakibatkan putrinya ditemukan meninggal tidak wajar.

"Saya dan ibunya sangat menyayangi," ungkapnya.

Gunawan membenarkan bila putrinya meninggalkan surat wasiat untuk kedua orangtuanya. 

Inti isi surat yang ditulis dalam bahasa Inggris, setelah membuka mata untuk melihat dunia ternyata dunia juga tidak bersih. 

Gunawan juga menjelaskan, tindakan yang dilakukan putrinya menggunakan gas helium.

"Saya sampai sekarang belum tahu, gas helium itu didapatkan dari mana. Ada dugaan gas helium dibeli lewat online," jelasnya mengatakan. 

Sementara surat yang ditujukan untuk ibunya meminta maaf telah menjaganya selama ini. 

"Mungkin sudah tidak kuat lagi menahan derita di dunia. Namun derita apa kami juga tidak tahu," ungkapnya.

Dalam surat wasiat yang ditulis dua lembar tidak tertuang alasannya.

"Saya tadi juga mendatangkan penerjemah, tidak ada soal asmara. Makanya kami juga bingung," jelasnya.

Namun Gunawan mengakui anaknya merupakan tipe anak pendiam dan kalau bicara secukupnya.

Caroline Angelica merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

"Ini anak yang paling saya sayangi. Paling nurut dan bukan jiwa pemberontak. Kalau diajak bicara menerima dengan baik dan dijalankan," tuturnya.

Sementara rencana pemakaman juga masih belum ditentukan waktunya karena masih menunggu keluarga yang lain.

Jenazahnya akan disemayamkan di Rumah Sinoman Dana Pangrukti, Kota Kediri. 

Mahasiswi berprestasi

Informasi yang dikumpulkan Surya, korban dikenal sosok mahasiswi berprestasi di Unair.

Lulus kuliah dengan IPK 3,8, korban kemudian melanjutkan menjalani program coas.

Caos merupakan program profesi yang harus dilakukan oleh mahasiswa jurusan kedokteran untuk mendapatkan gelar dokter.

"Setahu saya beliau angkatan 19. Kemudian sambil koas jadi asisten dosen mengajar mata kuliah Patalogi. Orangnya baik dan telaten sama mahasiswa. Innalillahiwainnailaihirojiun untuk beliau," ujar Kiara, rekan korban.

Orang yang pertama kali menemukan jenazah korban, yakni satpam apartemen.

Temuan tersebut lalu dilaporkan ke Polsek Waru. Pukul sekira 11.00 WIB jenazah diantar ke kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya.

AKP Ahmad Yani, Kanit Reskrim Polsek Waru, Sidoarjo mengatakan, posisi jenazah ketika ditemukan berada di kursi kemudi.

Tidak ada luka lebam bekas kekerasan di tubuh jenazah korban.

Akan tetapi, kepala korban tertutup kresek. Mulut korban terpasang selang. Selang itu ada terhubung pada tabung helium yang ada di bangku samping kemudi. 

Polisi juga menemukan pesan tertulis yang diduga surat wasiat yang dibuat korban.

Isinya sebagai berikut:

"Kemudian ada surat wasiat tulisan bahasa asing. Intinya terima kasih sudah menjaga saya. Dia ingin hidup mandiri," jelas AKP Ahmad Yani.

AKP Ahmad Yani telah menulusuri handphone korban. Akan tetapi, tidak ada tanda-tanda korban sebelum tewas berselisih dengan orang lain.

Pantauan di lokasi hingga pukul 18.36 WIB, jenazah masih berada di ruang autopsi.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun, pihak keluarga korban dan sahabatnya datang di lokasi.

Namun, karena petugas mayat mengatakan pemeriksaan selesai pukul 19.00 pihak keluarga kemudian pergi membuat laporan di Polresta Sidoarjo.

Korban ditemukan warga dalam posisi duduk di jok belakang kemudi dengan pintu dan kaca mobil tertutup di halaman Apartemen Royal Bisnis.

Kondisi kepala korban dibungkus plastik dan dilakban pada bagian leher. Petugas juga menemukan tabung berisi gas helium warna pink di dalam mobil. 

Pada tabung itu ada selang yang ujungnya dimasukkan ke plastik yang menutupi kepala.

Selain itu ditemukan dua kertas surat wasiat yang ditulis bahasa Inggris yang ditujukan untuk keluarganya.(*)

Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved