Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

PKS Gunakan Strategi Prabowo-Sandi untuk Menangkan Anies-Cak Imin di Sulsel, Suara Jokowi Kalah

Mereka bercermin dari pemilihan presiden 2019 lalu yang dimana PKS mengusung pasangan Prabowo-Sandi sebagai calon presiden kala itu.

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Ketua DPW PKS Sulsel Amri Arsyad 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Selatan (Sulsel) optimis dapat memenangkan Anies-Cak Imin di Sulsel.

Mereka bercermin dari pemilihan presiden 2019 lalu yang dimana PKS mengusung pasangan Prabowo-Sandi sebagai calon presiden kala itu.

Kala itu, PKS tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur yang terdiri dari Gerindra, PAN, Demokrat, Berkarya, dan PKS.

Saat itu, pasangan Prabowo- Sandi mendapatkan 2.809.393 suara sedangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf hanya mendapatkan 2.117.591 suara.

Selisih suara antara kedua pasangan tersebut cukup jauh yang dimana mencapai 691.802.

Hal itu membuat PKS lebih percaya diri dapat memenangkan Anies-Cak Imin (AMIN) di Sulsel.

Mereka tetap akan menggunakan strategi yang sama seperti 2019 lalu kala memenangkan Prabowo-Sandi.

Ketua DPW PKS Sulsel Amri Arsyad mengatakan, PKS saat ini fokus untuk mengakuisisi suara yang didapatkannya pada pemenangan Prabowo-Sandi 2019 lalu.

"Yang pasti memang kita fokus bahwa akuisisi kepada Prabowo 2019 terus kepada AMIN 2024," katanya saat dihubungi, Jumat (3/11/23).

Menurut Amri, cara yang paling efektif untuk merebut suara sebelumnya adalah membawa figur pasangan AMIN dengan cara yang sama seperti mendorong pasangan Prabowo-Sandi 2019 lalu.

"Kita pasti akan melakukan pendekatan yang sama pada saat kita mengusung Prabowo-Sandi kemarin," ungkapnya.

Apalagi, kata Amri, secara visi misi, AMIN saat ini membawa visi misi dari Prabowo-Sandi pada 2019 lalu.

"Istilahnya visi misi yang dibawa oleh Anies-Cak Imin sekarang sebenarnya identik dengan visi misi Prabowo-Sandi kemarin, Ini yang akan kita coba pertahankan," ujarnya.

Lalu, visi misi yang dibawa oleh Prabowo-Gibran saat ini sudah berbeda dari sebelumnya.

Kesempatan tersebut akan digunakan oleh PKS dalam mengambil alih kembali suara mereka di 2019 lalu.

"Kami yakin visi misi Prabowo-Gibran yang sekarang pasti sudah tidak sama dengan sebelumnya, nah menurut saya ini yang masih akan kita manfaatkan dan sekaligus kita coba sodorkan ke masyarakat di Sulsel," jelasnya.

Calon Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran

Sosok Khofifah Indar Parawansa masuk dalam Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Selain Khofifah, nama Ridwan Kamil Gubernur mantan Jawa Barat juga masuk dalam daftar.

Sejumlah tokoh pun mengaku sudah rutin bertemu tertutup dengan Khofifah.

Bahkan disebut, tinggal menunggu waktu Khofifah akan segera bergabung dengan tim pemenangan Prabowo - Gibran. 

Terlebih Rabu (1/11/2023) malam, Ketua TKN Prabowo-Gibran Rosan Roeslani juga sudah bertemu Khofifah.

Pertemuan itu di Gedung Negara Grahadi. Ia bersama Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Pertemuan itu dilakukan jelang TKN yang kabarnya akan segera mengumumkan struktur tim pemenangan Prabowo-Gibran.

Dalam wawancara usai peresmian pipanisasi jaringan air bersih di Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo, Kamis (2/11/2023), Khofifah memberi jawaban tegas pada pertanyaan wartawan yang menanyakan terkait hal tersebut.

"Capres e kan telu. Kok sampean takok e Ganjar atau Prabowo?" jawabnya sambil tertawa. 

Ia kemudian melanjutkan,  saat ini ia masih fokus untuk menyelesaikan tugas sebagai Gubernur Jawa Timur.

Pasalnya untuk periode ini Khofifah menegaskan bahwa amanah ini harus dia rampungkan hingga akhir tahun 2023 ini.

"Izinkan saya memaksimalkan tugas sebagai gubernur. Akhir masa jabatan saya pada periode ini adalah 31 Desember 2023," tegasnya.

Tak hanya itu Ketua Bappilu Partai Golkar Maman Abdurahman mengaku saat ini tengah mempersiapkan Khofifah untuk memperkuat suara Prabowo-Gibran.

"Yang pasti memang beliau sedang kita persiapkan untuk ikut membantu kita memperkuat di wilayah Jawa Timur," kata Maman di Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2023).

Maman mengatakan nantinya Khofifah akan dibantu oleh Mantan Gubernur Jawa Timur yang kini menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden dan Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Soekarwo atau Pakde Karwo, untuk meraup suara rakyat Jawa Timur.

Dikonfirmasi terkait itu, Khofifah kembali mengelak. Ia mengiyakan bahwa sejauh ini ia memang menjalin dialog dan komunikasi dengan banyak pihak.

Namun dikatakannya itu karena memang ia berkawan dengan para tokoh politisi di tataran elit.

"Itu lho Koncoku Kabeh. Saya dialog saja. Sama Pak Airlangga. Juga dengan Ketua MPR. Kita bicara karena kita kawan lama saja," pungkas Khofifah.

Khofifah dan Ridwan Kamil rebutan

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil jadi rebutan tim pemenangan Capres-Cawapres.

Kedua figur tersebut diyakini memiliki potensi untuk mendongkrak suara kandidat Capres-Cawapres dengan basis dukungannya masing-masing.

Teranyar, Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Emil Dardak disebut turut membujuk Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, untuk bergabung bersama Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Bahkan, Emil Dardak sampai meminta Khofifah menjadi Ketua TKN di Jawa Timur.

"Emil Dardak juga mengatakan meminta Khofifah untuk jadi ketua tin sukses di Jawa Timur untuk Prabowo-Gibran, itu kan indikasi-indikasi kuat gitu," kata Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin saat ditemui awak media di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Atas adanya informasi tersebut yang meyakini Ujang Komarudin kalau Khofifah Indar akan gabung ke TKN Prabowo-Gibran.

Tak hanya itu, dirinya juga mendengar ada isu kalau Khofifah akan ditarik untuk masuk ke Partai Golkar yang merupakan gabungan Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Lihat saja analisa saya, kedepannya saya melihatnya gitu karena sudah ada hitungan-hitungan dari Golkar bahkan ya saya denger di belakang layar Ibu Khofifah juga akan masuk Golkar," kata dia.

"Tapi engga tau kejadiannya akan seperti apa," tukas dia.

Pernyataan Ujang ini juga selaras dengan adanya informasi, kalau ada elite Demokrat yang mengajak komunikasi Khofifah Indar Parawansa di Surabaya.

Namun terpisah, Ketua DPP BPOKK Partai Demokrat Herman Khaeron menyatakan kalau komunikasi di Surabaya itu hanya melibatkan Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani dengan Khofifah.

"Pak Rosan kok yang ketemu di sana. Pak Rosan kan Surabaya," kata Herman saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Dijelaskan Herman, pertemuan keduanya untuk memastikan Khofifah mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

"Insyaallah, saya kira menyakini baik itu Bu Khofifah maupun yang sedang terjalin, Pak Ridwan Kamil misalkan, saya yakin berada di Prabowo-Gibran," katanya.

Ia mengingatkan bahwa Khofifah pernah diusung oleh Golkar dan Demokrat saat maju menjadi Gubernur Jawa Timur. Sementara itu, Ridwan Kamil merupakan Waketum Golkar.

"Bu Khofifah juga menjadi Gubernur juga diusung Demokrat dan Golkar. Kemudian Pak Ridwan Kamil juga adalah Waketum Golkar. Jadi, menurut saya tidak akan larilah," jelasnya.

Lebih lanjut, Rosan menambahkan dukungan Khofifah itu diyakini semakin memperkuat kemenangan Prabowo-Gibran.

"Insyaallah komitmen ini memperkuat baik keberadaan Bu Khofifah di Jawa Timur memperkuat dan memberikan peluang lebih besar untuk bisa Prabowo menang di Jawa Timur. Kemudian, Pak Ridwan Kamil juga bisa memperkuat pak Prabowo di Jawa Barat," pungkasnya.

Ganjar Rayu Ridwan Kamil & Khofifah Gabung TPN

Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo mengajak Gubernur Timur Khofifah Indar Parawansa dan mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil untuk ikut mendukungnya di Pilpres.

Ganjar akan merayu keduanya agar mau bergabung dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

"Iya sih. Saya komunikasi terus menerus ketika saya ke Jawa Timur, 'Bu khofifah saya di sini, ya mudah-mudahan sukses', karena saya sangat baik sama beliau," kata Ganjar di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Sabtu (28/10/2023).

Selain itu, Ganjar mengatakan akan berkomunikasi dengan Ridwan Kamil, meski mantan Wali Kota Bandung itu saat ini merupakan kader Golkar.

Menurut Ganjar, ia dan Ridwan Kamil bisa sejalan jika memiliki kesamaan menghadapi pemilu 2024.

"Kang Emil juga mau kita tarik semuanya, tapi kan ngajak-ngajak kawan-kawan ini harus butuh kelegaan hati, kesamaan batin, agar kita bisa kompak," tutur eks Gubernur Jateng itu.

"Saya haqul yaqin, paling cocok ya dengan Ganjar-Mahfud, kawan-kawan ini," tandas Ganjar.

Khofifah dan Ridwan Kamil sempat masuk dalam bursa cawapres Ganjar sebelum Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan nama Mahfud MD pada Rabu (18/10/2023) lalu.

Bahkan, keduanya sudah sempat bertemu dengan Megawati di kediamannya Teuku Umar, Jakarta Pusat.

Golkar Yakin Ridwan Kamil Tak Gabung TPN Ganjar-Mahfud

Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily meyakini Ridwan Kamil atau Kang Emil tak akan bergabung dengan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo - Mahfud MD.

Ace mengaku telah berkomunikasi dengan Ketua Umum Golkar Bidang Penggalangan Pemilih dan Co-Chair Badan Pemenangan Pemilu Golkar itu.

Menurutnya, Kang Emil akan fatsun terhadap keputusan Golkar mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

"Beliau akan fatsun terhadap keputusan partai, karena beliau adalah Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan pasti akan ikut pada perintah partai," kata Ace di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/11/2023). 

Ace memastikan jika Kang Emil akan bergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TkN) Prabowo-Gibran.

"Insya Allah, Kang Emil akan bersama dengan Prabowo-Gibran," ujarnya.

Dia menjelaskan Kang Emil memiliki basis suara di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.

"Yang jelas bahwa Kang Emil kan memiliki basis yang kuat di Jawa Barat dan juga DKI Banten. Tentu kita harapkan bisa mendorong kemenangan di daerah tersebut," ucap Ace.

Analisis Pengamat

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin, turut merespons soal munculnya nama mantan Gubernur Jawa Barat dan Jawa Timur yakni Ridwan Kamil (RK) dan Khofifah Indar Parawansa masuk dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Tak hanya di TKN Prabowo-Gibran, kedua nama tersebut juga digadang-gadang akan merapat ke Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

Menyikapi tarik menarik nama Khofifah dan Ridwan Kamil itu, Ujang menilai wajar, sebab kedua tokoh itu memiliki banyak andil di Jawa Barat dan Jawa Timur.

"Jadi, 2 tokoh itu diperebutkan karena dia punya basis masa karena dia gubernur, tentu dikenal, dan dalam konteks tertentu punya magnet elektoral bagi capres-cawapres itu. Maka diperebutkan," kata Ujang kepada awak media di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Meski ada unsur tarik menarik itu, namun Ujang meyakini kalau Ridwan Kamil yang notabenenya merupakan kader Partai Golkar akan berada pada kubu Prabowo-Gibran.

Terlebih dalam posisinya di Golkar merupakan wakil ketua umum (waketum) yang memiliki mandat untuk memenangkan Golkar di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

"Jadi saya melihat tidak akan bergeser, kecuali kalau Ridwan Kamil pindah partai atau berkhianat dari Golkar kan, baru akan pindah," kata Ujang.

Hal senada juga diyakini terjadi pada Khofifah Indar Parawansa, Ujang menyatakan mantan Menteri Sosial RI (Mensos) itu akan berlabuh dan tergabung bersama TKN Prabowo-Gibran.

Itu didasari karena adanya faktor kedekatan Presiden Jokowi dengan Khofifah.

"Tapi ujung daripada itu saya melihatnya, ini analisa saya kelihatannya bu Khofifah akan ke Prabowo-Gibran karena faktor Jokowi, saya melihatnya seperti itu," tukas dia. (*/tribun-timur.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved