Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Masa Jabatan 3 Bupati di Sulsel Terpangkas Berakhir Desember 2023, Siapa Saja?

Masa jabatan tiga Bupati di Sulawesi Selatan (Sulsel) terpangkas. Bupati Luwu Basmin Mattayang,  Bupati Wajo Amran, dan Bupati Pinrang Irwan Hamid.

|
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sakinah Sudin
Dok Tribun Timur
Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Pemprov Sulsel Idham Kadir. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Masa jabatan tiga Bupati di Sulawesi Selatan (Sulsel) terpangkas.

Mereka yakni Bupati Luwu Basmin Mattayang,  Bupati Wajo Amran, dan Bupati Pinrang Irwan Hamid.

Masa jabatan Bupati Luwu dan Wajo seharusnya berakhir di Februari 2024, sementara masa jabatan Irwan Hamid di April 2024.

Namun, masa jabatan ketiganya dijadwalkan berakhir pada Desember 2023.

"Bukan dipotong sengaja, cuman dikurangi sekitar dua bulan lebih lah," jelas Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Sulsel Idham Kadir, kepada Tribun-Timur.com, Selasa (31/10/2023).

Idham Kadir mengatakan, terkait kompensasi pemotongan jabatan, perlu melihat peraturan Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) sehingga masih menunggu surat resmi dari Tito Karnavian

"Konpensasinya sudah di atur oleh kemendagri, masih menunggu draftnya," kata Idham.

Terkait nama penggantinya, Idham Kadir belum bisa menentukan.

Pasalnya, Idham juga belum menerima surat dari Kemendagri terkait pengusulan nama.

"Yang jelas Pejabat Tinggi Pratama Pemprov Sulsel," katanya.

Selain ketiga kabupaten tersebut, Bupati Jeneponto dan Sidrap juga mengakhiri jabatan di Desember 2023.

Total ada 15 nama yang harus diusulkan Pemprov Sulsel kepada Kemendagri.

Saat ini, ada 7 daerah yang dipimpin penjabat (Pj).

Mereka yakni Setiawan Aswad di Kabupaten Takalar, Fahsul Falah di Kabupaten Sinjai, dan Andi Abubakar di Kabupaten Bantaeng.

Ada pula Asrul Sani di Kota Palopo dan Andi Islamuddin di Kabupaten Bone.

Terbaru, Pj Bupati Enrekang diamanahkan kepada H Baba dan Pj Walikota Parepare Akbar Ali. (*)

Taufan Pawe Akhiri Masa Jabatan

Diberitakan sebelumnya, Taufan Pawe resmi mengakhiri jabatannya sebagai wali Kota Parepare, Selasa (31/10/2023).

Ia digantikan oleh Akbar Ali sebagai Pj Wali Kota Parepare.

Akbar Ali saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Strategi Kebijakan Politik Hukum dan Pemerintahan Dalam Negeri di Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BKSDN) di Kementeraian Dalam Negeri.

Akbar Ali dilantik oleh Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin di Ruang Pola, Kantor, Kantor Gubernur Sulsel.

Selama 10 tahun menjabat sebagai Wali Kota Parepare, Taufan Pawe dan wakilnya Pangerang Rahim, telah menorehkan sederet prestasi untuk Parepare.

Beberapa karya monumental dibuat Taufan Pawe selama ia menjabat.

Nama mantan Presiden RI, Baharuddin Jusuf (BJ) Habibie menjadi inspirasinya untuk membangun.

Hal itu terlihat dari beberapa bangunan yang menggunakan nama BJ Habibie.

Seperti Monumen Cinta Sejati Habibie-Ainun, kemudian ada Stadion Gelora BJ Habibie, dan Institut Teknologi BJ Habibie (ITBH).

Taufan Pawe mengatakan, kehadiran Pj Wali Kota Parepare untuk melanjutkan program-programnya.

Selama 10 tahun, Taufan Pawe mengaku sudah membawa perubahan untuk Parepare.

"Saya tentu berpikir normatif dan filosofi. Penjabat itu kehadirannya untuk melanjutkan yang baik-baik dan yang kurang harus dilakukan pembenahan," kata Taufan Pawe.

"Saya yakin Penjabat wali kota yang ada saat ini sangat realistis melihat perjalanan, kebijakan saya selama 10 tahun," lanjutnya.

Menurut Taufan Pawe, Akbar Ali disebutnya sebagai birokrat tulen yang berpengalaman.

"Saya juga bersyukur bahwa sosok penjabat ini adalah seorang birokrat tulen, kalau seorang birokrat tulen tidak mungkin melakukan akrobat pemerintahan, pasti dia patuh," jelas Taufan Pawe

"Saya yakin kemampuan Pj Wali Kota, karena dia profesional tulen birokrat," sambungnya.

Sementara itu, ucapan terima kasih disampaikan oleh Direktur Utama PT PSM Makassar

Direkrut Utama (Dirut) PT PSM Makassar, Sadikin Aksa menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Parepare periode 2013-2023, Taufan Pawe.

Berkat peran Taufan Pawe, skuad PSM Makassar bisa bermarkas di Stadion BJ Habibie, Parepare.

"Karena melalui kebijakannya saat menjabat Wali Kota Parepare, Taufan Pawe menjadikan Stadion BJ Habibie Parepare sebagai homebase PSM Makassar di Liga 1 musim 2022-2023," katanya melalui keterangan tertulis diterima Selasa (31/10/2023).

Menurut Sadikin, kebijakan tersebut sangat berarti bagi Pasukan Ramang. Sebab, klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) itu bisa menjadi kampiun pada musim lalu.

"Hingga akhirnya PSM Makassar menjadi juara, setelah 23 tahun penantian,” kata pria berusia 46 tahun ini.

Tak hanya itu, sebelum resmi mengakhiri masa jabatan sebagai Wali Kota Parepare, Taufan Pawe lagi-lagi membuktikan kepeduliannya kepada PSM Makassar.

Taufan Pawe menandatangani MoU dengan PSM Makassar untuk bermarkas di Stadion BJ Habibie Kota Parepare untuk lima tahun ke depan. MoU ini terhitung sejak tanggal 1 Juni 2023.

Kebijakan ini tentu akan berdampak kepada PSM Makassar dan Kota Parepare. Utamanya, peningkatan ekonomi masyarakat akan meningkat.

Hadirnya M Arfan cs di Kota Cinta Habibie Ainun ini akan memberi stimulus aktivitas jual beli di tengah-tengah masyarakat.

“Dengan kontrak jangka panjang ini, Insya Allah perekonomian warga Parepare juga akan bertumbuh,” ucap Sadikin.

Fokus Kelola Partai Golkar

Usai tak lagi menjabt sebagai Wali Kota Parepare, Taufan Pawe mengaku akan fokus untuk mengelola Partai Golkar. Saat ini, Taufan Pawe menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Sulsel.

"Saya tentu fokus mengelola partai yang menjadi tanggung jawab saya 24 kabupaten/kota saya harus segera benahi," jelas Taufan Pawe saat ditemui di Kantor Gubernur Sulsel.

Saat ini, Taufan Pawe mendapat instruksi khusus dari DPP Golkar. Taufan Pawe diminta menyusun strategi memenangkan Pilkada 2024.

Termasuk menyiapkan calon kepala daerah di 24 Kab/kota se-Sulsel.

"Terakhir ada perintah DPP agar saya sebagai ketua DPD 1 mengevaluasi dan mengusulkan calon kepala daerah di 24 kabupaten/kota," jelas Taufan Pawe.

"Ini bukan pekerjaan gampang, ini lebih berat daripada mengelola kota," sambungnya.

Taufan Pawe akan maju sebagai Calon Legislatif (Caleg) DPR RI. Dirinya bertarung di Dapil II Sulsel meliputi wilayah Kabupaten Bulukumba, Sinjai, Bone, Maros, Pangkep, Barru, Soppeng, Wajo, dan Kota Parepare. Taufan Pawe bertarung dengan nomor urut 4.

Sebelumnya, Ketua DPD I Golkar Sulsel ini menempati nomor urut 1.

Namun, setelah pencermatan rancangan Daftar Calon Tetap (DCT), Wakil Ketua DPP Golkar Nurdin Halid (NH) menggeser posisi Taufan Pawe.

Meski terdepak dari nomor 1, Taufan Pawe mengaku tidak mempermasalahkan.

Sebab baginya nomor urut bukanlah faktor penentu kemenangan.

"Semua itu keputusan partai apapun keputusannya. Nomor bukan sesuatu yang menjadi kunci kemenangan tetapi figur," kata Taufan Pawe saat ditemui di acara groundbreaking Masjid dan AAS International Hospital beberapa waktu lalu.

"Saya adalah kader yang menurut saya punya integritas yang tidak diragukan. PDLT saya baik-baik, jadi apapun keputusan partai saya bisa hargai," tambahnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved