BPS Sulsel
Beras, Rokok, Emas 'Biang Kerok' Penyumbang Inflasi di Sulsel
Inflasi gabungan lima kota di Sulawesi Selatan (Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare, dan Palopo) pada Oktobe 2023 secara year on year (yoy).
Penulis: Rudi Salam | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Inflasi gabungan lima kota di Sulawesi Selatan (Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare, dan Palopo) pada Oktobe 2023 secara year on year (yoy) sebesar 2,89 persen dengan IHK 116,32.
Dari lima kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sulawesi Selatan (Sulsel), inflasi yoy tertinggi terjadi di Makassar sebesar 3,01 persen dengan IHK sebesar 116,40.
Sedangkan inflasi yoy terendah terjadi di Palopo sebesar 1,87 persen dengan IHK sebesar 115,02.
Hal ini disampaikan Kepala Bagian Umum Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Khaerul Agus, saat konferensi pers bulanan yang digelar secara online, Rabu (1/11/2023).
Khaerul menyebut, bahwa ada beberapa komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada Oktober 2023.
Antara lain beras, rokok kretek filter, angkutan udara, emas perhiasan, bawang putih, kontrak rumah, ikan layang atau ikan benggol.
“Kemudian telur ayam ras, kacang panjang, dan rokok putih,” sebutnya.
Sementara secara month to month (mtm) pada Oktober 2023, gabungan lima kota IHK terjadi inflasi sebesar 0,36 persen.
Khaerul menjelaskan, inflasi secara mtm ini terjadi karena adanya kenaikan indeks harga yang signifikan pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yaitu sebesar 0,96 persen.
Lalu kelompok pakaian dan alas kaki inflasi sebesar 0,05 persen.
Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,07 persen.
Disusul kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen.
Kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen, kelompok transportasi sebesar 0,32 persen.
Selanjutnya kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,16 persen.
Ada juga kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 0,01 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,14 persen.
Fenomena Baru: Daya Beli Wara Kota Makassar Parepare Palopo Rendah, Deflasi Tertinggi di Sulsel |
![]() |
---|
Bisnis Hotel Meradang! Okupansi Hotel Hanya 29 Persen di Sulsel |
![]() |
---|
Pengangguran di Sulsel Tembus 238 Ribu, 12 Bulan Naik 8 Ribu Orang |
![]() |
---|
Update Kunjungan Wisman ke Sulsel Selama Oktober: Malaysia Peringkat Pertama Lagi |
![]() |
---|
Sulsel Masih Jadi Magnet Wisata Warga Malaysia dan Belanda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.