BPS Klaim Tren Penurunan Kemiskinan di Luwu Utara Tertinggi Kedua di Sulsel
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Luwu Utara, Ayub Parlin Ampulembang mengatakan angka kemiskinan Luwu Utara tahun 2023 di angka 12,66 persen.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Ansar
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Angka kemiskinan di Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), konsisten mengalami penurunan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Luwu Utara, Ayub Parlin Ampulembang mengatakan angka kemiskinan Luwu Utara tahun 2023 di angka 12,66 persen.
"Angka ini turun 0,56 persen dari tahun sebelumnya yaitu 13,22 persen. Penurunan persentase ini tertinggi kedua di Sulsel," kata Ayub, Minggu (29/10/2023).
Dikatakan, sejak 2021 atau pasca pandemi Covid-19 hingga sampai sskarang persentase kemiskinan di Luwu Utara terus mengalami penurunan.
Penurunan ini dari data BPS Luwu Utara terjadi secara konsisten, khususnya antar wilayah Luwu Raya.
Ayub menegaskan Luwu Utara tidak lagi masuk tiga daerah di Sulsel dengan angka kemiskinan tertinggi.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengatakan, penurunan angka kemiskinan di Luwu Utara merupakan kerja bersama.
"Ini bukan kerja Bu Indah sendiri, tapi seluruh pihak, termasuk masyarakat," kata bupati dua periode ini.
Indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Luwu Utara juga terus meningkat.
Begitupun dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dari dari 3,90 persen tahun 2021 meningkat menjadi 5,45 persen tahun 2022.
Terus meningkatnya IPM dari tahun ke tahun dan pertumbuhan ekonomi yang juga terus membaik. Itu pasca pandemi Covid-19 serta banjir bandang 2020 yang lalu.
Ini berdampak positif pada penurunan angka kemiskinan dan juga mengangguran di Luwu Utara.
Sebagaimana dalam LKPJ tahun 2022 bahwa pemerintah daerah mampu meningkatkan kinerja berdasarkan indikator makro pembangunan daerah.
Antara lain, peningkatan kualitas hidup manusia dengan meningkatnya Indeks IPM sebesar 0,31 persen dari 70,20 persen tahun 2021 menjadi 70,51 persen tahun 2022.
"Demikian halnya dengan pertumbuhan ekonomi dari 3,90 persen tahun 2021 meningkat menjadi 5,45 persen tahun 2022," kata Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani.
Pertumbuhan ekonomi ini turut mempengaruhi penurunan tingkat kemiskinan dari 13,59 persen tahun 2021 menurun menjadi 13,22 persen tahun 2022.
"Sementara PDRB perkapita meningkat dari 44,33 juta tahun 2021 menjadi 48,96 juta tahun 2022," ujar Indah.
Selain penurunan angka kemiskinan lanjut Indah, meningkatnya IPM dan positifnya pertumbuhan ekonomi di Luwu Utara juga berdampak besar pada penurunan angka pengangguran di Luwu Utara.
Dimana 3,91 persen tahun 2021 menjadi 2,81persen tahun 2022.
"Capaian ini patut kita syukuri, ini tentunya menjadi buah dari kerja keras pemerintah daerah dan dibantu oleh DPRD Luwu Utara," kata Indah. (*)
Rp30 Juta Melayang Cinta Tak Kesampaian, Nasib Duda Asal Kalsel Ditipu Janda Ngaku Warga Bulukumba |
![]() |
---|
Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan Rp17 Miliar dan Benih Padi untuk Pemkab Sidrap |
![]() |
---|
VIRAL Kasi Hukum Polrestabes Makassar Pakai Rubicon Pelat Palsu, Mobil AKP Ramli Parkir di Mapolres |
![]() |
---|
21 Tim Futsal Kabupaten/Kota Berebut Tiket ke Porprov Bone-Wajo 2026 |
![]() |
---|
Pesan Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif ke Atlet Praporprov Sulsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.