Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jembatan Kaca Banyumas Pecah

Berapa Ketebalan Jembatan Kaca Banyumas? Kini Disorot Usai Pecah hingga Sebabkan Satu Orang Tewas

Jembatan kaca berada di objek wisata The Geong Hutan Pinus Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Berapa tebalnya jembatan kaca Banyumas?

Editor: Sakinah Sudin
Kolase Tribun Timur
(Kiri) Tangkap layar viral video detik-detik kejadian jembata kaca pecah di Banyumas dan (Kanan) Lokasi TKP seorang wisatawan tewas terjatuh dari wahana jembatan kaca Wisata Hutan Pinus Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Rabu (25/10/2023) sekira pukul 10.00 WIB. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Baru-baru ini viral video yang memperlihatkan jembatan kaca Banyumas pecah pada Rabu (25/10/2023) pagi.

Jembatan kaca itu tepatnya berada di objek wisata The Geong Hutan Pinus Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas.

Diketahui, jembatan kaca dibuka untuk umum pada bulan April 2023 lalu atau saat Idul Fitri 1444 H.

Jembatan kaca diketahui memiliki ketinggian 15 meter dari permukaan tanah, sedangkan panjang total keseluruhan mencapai 75 meter.

Ada patung tangan raksasa berwarna emas yang menopang jembatan kaca berbentuk T.

Lantas berapa ketebalan jembatan kaca Banyumas?

Petugas Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten memeriksa jenis kaca yang digunakan pada Jembatan kaca The Geong di Hutan Pinus Limpakuwus, Rabu (25/10/2023).

Petugas Dinas PU Bidang Penataan Bangunan, Imam Wibowo mengatakan bahwa jenis kaca yang digunakan adalah tipe kaca tempered.

"Kita lihat jatuhnya kaca yang pecah bukan konstruksinya," kata Imam Wibowo kepada Tribunbanyumas.com.

"Baru melihat jenis kaca dan tipe kaca tempered dan kita akan ukur ketebalan secara detail dan tiap kaca beda perlakuan sendiri apakah pecahnya jadi serpihan atau lempengan," katanya 

Terkait spesifikasi akan dilihat bagaimana perencanaan dan SOP semestinya. 

"Kaca ini mesti dilihat apa yang direncanakan pemilik wahana misal untuk beban berapa dan berapa orang," jelasnya. 

Sehingga tidak mesti berapa ketebalannya tetapi lihat juga pola pengunjung.

"Penyebabnya sendiri belum tahu tapi kaca yang pecah adalah satu lempeng ukuran kaca 122.4 cm," kata dia.

"Kalau lihat tempat jatuhnya itu di dekat sama tumpuan, bukan karena di konstruksi tapi kami belum bisa menyimpulkan,"imbuhnya.

Tim Labfor Polda Jateng Turun Tangan

Selain Dinas PU, tim labfor Polda Jateng juga memeriksa kondisi jembatan kaca 'The Geong' di Wisata Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, Kamis (26/10/2023). 

Petugas memeriksa terkait kelaikan kaca jembatan mulai dari jenis hingga ukuran. 

Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi mengatakan sampai sejauh ini ada 12 orang saksi yang telah diperiksa. 

Pemeriksaan saksi termasuk pengelola dan owner dari pemilik wisata.

"Keterangan awal seperti info pembangunan yang sudah beroperasi selama 11 bulan.

Selain itu tidak ada uji kelaikan dari pihak terkait, dan tidak ada sistem pengamanan memadai untuk mencegah apabila ada kecelakaan," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com.

Pihaknya mengatakan ada dugaan unsur kelalaian namun masih menunggu hasil penyelidikan. 

Diketahui ukuran kaca setebal 1.2 centimeter dengan lebar 118 centimeter dan panjang 243 centimeter.

"Kaca tersebut seyogyanya dipasang dalam ukuran berapa akan diteliti," katanya. 

Adapun saat ini masih ada satu orang yang masih dirawat di RS. 

"Masih ada satu yang dirawat, keterangan pengelola bahwa sejauh ini jembatan 11 bulan tidak ada melakukan pengujian dan kelaikan," katanya. 

Karena ada insiden ini seluruh Jembatan kaca di Banyumas juga akan dicek terkait kelaikan.

"Sementara fokus jembatan di The Geong yang lain akan menyusul," jelasnya. 

Kronologi

Diberitakan sebelumnya, insiden nahas ini bermula saat sejumlah 11 wisatawan sedang berada di atas jembatan kaca pada Rabu (25/10) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.

Salah seorang saksi mata yang merupakan penjaga toilet wisata, Sanarto, mengatakan ada total 11 wisatawan asal Cilacap berada di jembatan kaca tersebut.

Dari 11 orang tersebut menjadi dua kelompok, yaitu ada yang menjadi 7 orang dan ada yang menjadi 4 orang.

Dari empat orang tersebut, dua diantaranya jatuh dan dua lainnya tersangkut.

"Mereka sedang foto-foto, 2 orang yang jatuh langsung tidak sadarkan diri, sedangkan 2 lainnya minta tolong," katanya kepada Tribunbanyumas.com.

Satu dari dua orang yang jatuh dinyatakan meninggal sementara satunya lagi dalam kondisi kritis.

Korban tewas atas inisial F (49) sedangkan yang kritis atas inisial A (4I).

Atas kejadian tersebut wisata ditutup total dan Polisi masih melakukan pemeriksaan dan olah TKP. 

Polisi Menyelidiki

Kapolresta Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu membenarkan bahwa pihaknya tengah menangani  kasus ini.

Polisi juga telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi untuk menutup lokasi.

 Nantinya, lanjut Kombes Edy, bakal ada pemeriksaan kondisi terhadap jembatan kaca yang pecah tersebut.

"Termasuk apakah dilihat dari kajian ini jembatan layak atau tidak," kata dia. 

Kapolresta Banyumas menambahkan, pihak polisi telah berkoordinasi dengan pengelola tempat wisata untuk sementara menutup jembatan kaca tersebut.

"Untuk sementara (wahana jembatan kaca) ditutup dulu," tambahnya.

Pengelola Lokasi Wisata Siap Tanggung Jawab

Angga (30), salah satu pegawai dari lokasi wisata tersebut mengatakan bahwa pengelola siap bertanggung jawab atas kejadian ini.

Pihak pengelola juga sudah menutup wahana jembatan kaca tersebut hingga pihak-pihak terkait selesai melakukan pengecekan.

"Tadi dari bos suruh ditutup dulu nunggu perkembangan. Tapi kami selaku pihak wisata ini bertanggung jawab sepenuhnya," kata Angga.

Angga mengungkapkan, jembatan kaca sebenarnya merupakan wanaha baru yang dibuka untuk wisatawan pada lebaran lalu.

Jembatan kaca tersebut disebut diketahui menggunakan tempered dengan ketebalan 1 centimeter.

Meski begitu, sebagai pegawai yang bertugas di tempat wisata ini, Angga sendiri tidak tahu berapa kapasitas jembatan kaca tersebut.

"Kaca itu jenisnya sama yang ada di Baturraden. Saya tidak tahu persis kapasitasnya berapa dan yang jaga dua orang," ujar Angga.

Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas sudah ke TKP untuk pengecekan.

Namun untuk saat ini, belum bisa dipastikan apa penyebab jembatan kaca tersebut bisa pecah.

"Penyebabnya sendiri belum tahu tapi kaca yang pecah adalah satu lempeng ukuran kaca 122.4 cm," kata Petugas DPU Bidang Penataan Bangunan, Imam Wibowo.

"Kalau lihat tempat jatuhnya itu di dekat sama tumpuan, bukan karena di konstruksi tapi kami belum bisa menyimpulkan," jelasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved