Gibran Rakabuming Raka
PDI-P Susun Rencana Hadapi Polemik Gibran Putra Jokowi?: Mengandung Risiko Terselubung
Meski sudah mendaftar ke KPU, Gibran Rakabuming Raka putra sulung Presiden Joko Widodo masih bertahan di bawah naungan PDI-P.
Bahkan dia mengancam akan kader yang bermanuver di luar ketetapan partai dalam menghadapi Pemilu dan Pilpres.
Pasangan Prabowo-Gibran dijadwalkan mendaftarkan diri sebagai peserta pemilihan presiden (Pilpres) 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (25/10/2023) besok.
Sedangkan bakal capres-cawapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin), serta Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sudah mendaftarkan diri ke KPU pada Kamis (19/10/2023) lalu.
Jannus memperkirakan, jika PDI-P langsung memecat Gibran seperti yang dilakukan terhadap Budiman Sudjatmiko justru akan memberikan pembenaran terhadap isu keretakan hubungan antara Megawati dan Presiden Jokowi.
Di sisi lain, jika PDI-P memecat Gibran justru bisa menyulut reaksi masyarakat buat mempertanyakan keberadaan PDI-P di dalam pemerintahan dan keberadaan menteri-menteri asal PDI-P di kabinet pemerintahan Jokowi.
"Lalu akhirnya akan membuat hubungan Megawati dan Jokowi seperti halnya realitas hubungan Surya Paloh dengan Megawati," ucap Jannus.
Persoalan lainnya, kata Jannus, jika PDI-P memecat Gibran saat ini maka hal itu sama saja memicu konflik terbuka antara Megawati dan Presiden Jokowi.
Jika hal itu terjadi, posisi PDI-P secara politik dianggap semakin rentan terpojok.
"Pasalnya, Presiden Jokowi bisa saja menggunakan kekuasaan dan wewenangnya sebagai presiden untuk melakukan berbagai tekanan kepada PDIP dan kader-kader PDIP sendiri, seperti fakta yang dialami oleh Partai Nasdem," papar Jannus.
PDI-P Ditengarai "Bermain 2 Kaki"

PDI-P diperkirakan tidak bakal mendepak anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming, dari keanggotaan partai setelah diusung menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto.
Jika hal itu dilakukan oleh PDI-P maka dinilai bisa menutup peluang partai itu masuk kembali ke lingkar kekuasaan, jika pasangan Prabowo-Gibran memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Boleh jadi pemecatan terang-terangan juga berpeluang menutup pintu bagi PDI-P untuk tetap berada di dalam pemerintahan jika Prabowo-Gibran memenangkan pemilihan Presiden 2024," kata pengamat politik Jannus TH Siahaan saat dihubungi pada Selasa (24/10/2023), dilansir dari Kompas.com.
"Jadi dengan tetap mempertahankan status Gibran sebagai kader, jika Gibran berhasil masuk Istana, statusnya adalah sebagai kader PDI-P," sambung Jannus.
Jannus memperkirakan, jika PDI-P langsung memecat Gibran seperti yang dilakukan terhadap Budiman Sudjatmiko justru akan memberikan pembenaran terhadap isu keretakan hubungan antara Megawati dan Presiden Jokowi.
Viral Wapres Gibran Hampir Dicium Emak-emak, Mentan Amran Sampai Kaget |
![]() |
---|
Jejak Rekam Teguh Prakoso Ganti Gibran Dari Guru Kini Ikuti Karier Eks Mendagri Tjahjo Kumolo |
![]() |
---|
Jokowi Kalah Cepat, Karier Gibran Rakabuming Raka di Dunia Politik Secepat Kilat |
![]() |
---|
Ingat Pernyataan Gibran Enggan Berpolitik? Kini Jadi Cawapres Dampingi Prabowo Mantan Rival Jokowi |
![]() |
---|
VIRAL Meme Pengalaman Gibran: 2 Tahun Anak Walikota, 2 Tahun Anak Gubernur, 2 Periode Anak Presiden |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.