Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Santri Nasional

Suka Duka Santri di Ponpes DDI Mangkoso Barru, Jauh dari Orangtua dan Jadi Anak Mandiri

Selain itu, ia juga akui bahwa biasa rindu pada teman-teman di kampungnya, dan biasa juga rindu pada gadget yang biasa kita pakai selama di rumahnya.

Penulis: Darullah | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com/Darullah
Fadli, salah satu santri di Kampus II Putra Tonronge, Ponpes DDI Mangkoso, Kabupaten Barru, Sulsel. 

TRIBUNBARRU.COM, MANGKOSO - Menjadi seorang santri bukanlah hal yang mudah, pasalnya banyak tantangan yang harus dilalui untuk dapat menjadi jebolan pesantren.

Dan tentunya menjadi seorang santri memiliki suka dan duka tersendiri. 

Seorang santri di Kampus II Putra Tonronge, Ponpes DDI Mangkoso, Kabupaten Barru, Fadli mengatakan, menjadi santri memiliki banyak pengalaman berharga yang tidak akan pernah bisa dirasakan oleh siswa di luar pesantren.

"Di pesantren kita tidak bisa selalu bersama dengan orangtua, tentu itu yang menjadi tantangan utama bagi kita sebagai santri," ujarnya, Minggu (22/10/2023).

Tetapi di balik tantangan itu, kata Fadli, tersirat hikmah yang besar berada di pesantren.

"Di pesantren kita dapat menjadi sosok yang mandiri dan tidak selalunya bergantung pada orang tua," ucapnya.

"Di pesantren kita juga sudah harus bisa mencuci sendiri, beradaptasi bersama teman-teman, dan semuanya harus dilakukan secara mandiri tampa selalu ada bantuan orang tua," bebernya.

Selain itu, ia juga akui bahwa biasa rindu pada teman-teman di kampungnya, dan biasa juga rindu pada gadget yang biasa kita pakai selama di rumahnya.

"Tentunya semua itu tidak akan pernah dirasakan oleh mereka yang tidak pernah menjadi santri di pesantren," tandasnya. 

"Pastinya suka dan duka inilah yang akan menjadi pelajaran berharga yang hanya bisa di dapatkan jika kita menjadi seorang santri," imbuhnya.

Ia memaparkan selain suka dan duka, ada juga banyak pengalaman berharga lainnya yang didapatkan di pesantren, diantaranya seperti belajar baca kitab gundul, intens belajar ngaji dan menghafal quran, dan belajar terbiasa hidup disiplin.

"Di pesantren juga kita memperoleh pembelajaran yang mendalam terkait agama Islam yang tentunya tidak diperoleh oleh siswa yang bersekolah di luar pesantren," paparnya.

Laporan jurnalis TribunBarru.com, Darullah

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved