Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Bawaslu Ingatkan Kepala Daerah Tak Boleh Jadi Ketua Tim Kampanye, Bagaimana dengan Danny Pomanto?

Bawaslu Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengingatkan bagi pemimpin daerah agar tak jadi ketua tim kampanye di Pilpres 2024.

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Sakinah Sudin
TRIBUN-TIMUR.COM
Wali Kota Makassar Danny Pomanto (tengah) ditunjuk jadi Ketua Tim Pemenangan Bacapres Ganjar Pranowo di wilayah Provinsi Sulsel. Penunjukan Danny Pomanto sebagai Ketua Pemenangan Ganjar Pranowo melalui rapat tertutup di kediaman Wali Kota Makassar itu di Jl Amirullah No.18, Kecamatan Mamajang, Makassar, Kamis (5/10/2023) malam. 

Komarudin Watubun lantas memberikan apresiasi terhadap langkah Danny Pomanto.

Menurutnya, dengan bergabungnya Danny Pomanto, semoga pertarungan Pileg dan Pilpres 2024 mendatang dimenangkan oleh PDIP.

"Tadi beliau jelaskan, siap hidup bersama rakyat kecil dan siap bertarung. Nah ini yang kita butuhkan, yang begini-begini," katanya. 

"Maka saya pesan ke beliau, jadilah kader partai banteng yang utuh. Jangan jadi kepala banteng, tapi ekornya kambing," tambah Anggota DPR RI itu.

Adapun posisi jabatan Danny Pomanto di PDIP, Komaruddin belum bisa memastikan. 

Ia hanya menyampaikan, partai tentu akan mempertimbangkan jabatan yang strategis kepada Danny sesuai dengan kapasitasnya. 

Sementara, soal keluarga Danny Pomanto yang juga diwajibkan menjadi kader PDIP, 

Komaruddin menyatakan hal itu merupakan keniscayaan. 

"Sudah aturan begitu. Kalau di PDI Perjuangan, suami dan istri harus separtai. Kalau tidak satu partai, itu beda ideologi namanya. Masak satu rumah, dua pilihan," jelasnya.

Tinggalkan Nasdem karena Anies Baswedan

Sebelum bergabung dengan PDIP, Wali Kota Makassar Danny Pomanto beserta istri, Indira Jusuf Ismail dan putri pertamanya, Aura Aulia Imandara tercatat sebagai kader Nasdem.

Bahkan, Nasdem mengklaim, berkat dukungannya sehingga Danny Pomanto bisa kembali menduduki kursi Wali Kota Makassar untuk periode keduanya, 2020-2025.

Keputusan mengejutkan dibuat Danny Pomanto pada 1 Juli 2023, dengan mengajukan surat pengunduran diri dari partai besutan Surya Paloh tersebut.

Danny beralasan mundur dari Nasdem karena faktor keluarga.

Namun diduga, alasan sebenarnya karena tidak setuju Nasdem mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024. Danny Pomanto sendiri menginginkan Ganjar Pranowo.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved