Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dewan Pakar ICMI Orwil Sulsel, Prof Rahman Rahim Jadi Narasumber Rakerpim PWM Sulut

Prof Rahman Rahim yang juga Dewan Pakar ICMI Orwil Sulsel hadir membawakan materi di Rakerpim Majelis dan Lembaga PWM Sulut.

|
DOK PANITIA
Dewan Pakar ICMI Orwil Sulsel Prof Rahman Rahim, Ketua Dewan Pakar Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata PDM Gowa, Sulawesi Selatan, hadir membawakan materi dalam Rakerpim Majelis dan Lembaga PWM Sulut digelar di Manado, 14-15 Oktober 2023. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Rapat Kerja Pimpinan Majelis dan Lembaga (Rakerpim) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Utara (Sulut), Prof Rahman Rahim, Ketua Dewan Pakar Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata PDM Gowa, Sulawesi Selatan, hadir membawakan materi.

Rakerpim Majelis dan Lembaga PWM Sulut digelar di Manado, 14-15 Oktober 2023.

Prof Rahman Rahim yang juga Dewan Pakar ICMI Orwil Sulsel dalam materinya memberikan pemahaman tentang bagaimana ekonomi dan perdagangan memainkan peran kunci dalam penyebaran dakwah Islam di Nusantara.

Dalam materinya, Prof Rahman Rahim menguraikan sejarah panjang Islam di Nusantara, terutama di Sulawesi Utara, dan bagaimana perdagangan telah menjadi jembatan penting bagi masuknya agama Islam di wilayah ini.

Dalam konteks ini, dia memaparkan bagaimana ekonomi dan perdagangan telah menjadi landasan dakwah Islam sejak masa Nabi Muhammad, yang kemudian diteruskan oleh para khalifah melalui penggunaan kekuatan ekonomi mereka untuk menyebarkan agama ini ke seluruh penjuru bumi.

Prof Rahman juga menyoroti hubungan erat antara ekonomi dan perkembangan Muhammadiyah.

Dengan merujuk pada pendiri Muhammadiyah, Kiyai Dahlan, yang juga seorang pedagang, dia menjelaskan bagaimana perdagangan memberikan dukungan finansial yang penting bagi gerakan Muhammadiyah.

Selain itu, dia menyoroti bagaimana gerakan infaq dan sadaqah serta pendanaan muballigh ke berbagai daerah untuk dakwah Muhammadiyah guna memberikan semangat yang tinggi untuk penyebaran dakwah Muhammadiyah.

Prof Rahman Rahim juga mengungkapkan bahwa masuknya Islam di Sulawesi Utara melalui jalur perdagangan Gorontalo dan Bolaang Mangondow, yang menunjukkan betapa perdagangan telah menjadi salah satu pilar utama dalam penyebaran ajaran agama di wilayah ini.

Selain itu, dia membagikan wawasan tentang sejarah berdirinya Muhammadiyah di Sulut, yang dimulai dari Sangir Talaud pada tahun 1928, kemudian meluas ke Gorontalo pada tahun 1930, dan akhirnya tiba di Manado pada tahun 1936 melalui inisiatif oleh tokoh ulama terkemuka seperti Ibrahim Polantalo dan Tan Olii.

Salah satu tonggak penting adalah berdirinya sekolah Diniyah sebagai lembaga pendidikan pertama Muhammadiyah di Manado, di kawasan Kampung Arab.

Diakhir materi, Prof Rahman menekankan betapa pentingnya kontribusi zakat, infaq, dan sedekah yang disalurkan oleh mereka ke lembaga-lembaga dakwah, termasuk Muhammadiyah. Keberhasilan gerakan dakwah ini tak terlepas dari dukungan finansial yang konsisten.

Dia menegaskan bahwa Muhammadiyah, sebagai organisasi dakwah terkemuka, mengandalkan pendanaan dari individu dan simpatisan melalui Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS).

Namun, sumber dana tak hanya itu; Muhammadiyah juga memperoleh dukungan finansial dari amal usaha mereka sendiri. Lembaga pendidikan, rumah sakit, Lazismuh, serta tanah wakaf produktif menjadi tulang punggung pendanaan.

Bisnis yang dijalankan oleh Muhammadiyah sendiri juga memberikan kontribusi penting dalam memperkuat gerakan dakwah ini.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved