Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Waspada! Anjing Gila Teror Warga Gareccing Sinjai

Warga Desa Gareccing, Sinjai, diteror anjing gila beberapa hari terakhir ini.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Sudirman
Kominfo
Petugas kesehatan Sinjai vaksin kucing peliharaan warga 

TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI UTARA - Warga Desa Gareccing, Sinjai, diteror anjing gila.

Seekor sapi dan anjing peliharaan warga digigit anjing gila.

"Sapi saya digigit anjing gila. Anak-anak jadi takut karena anjing gila mulai berkeliaran," ujar Ambo Dalle, Jumat (13/10/2023).

Warga berharap agar petugas Dinas Peternakan Kabupaten Sinjai dapat turun tangan.

"Kami minta petugas turun lakukan vaksin sapi saya," kata Ambo Dalle.

Awal tahun 2023 lalu, anjing gila juga meneror warga.

Pekan lalu Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai memberi vaksin hewan peliharaan warga.

Mereka memberi vaksin kucing peliharaan warga.

Vaksinasi rabies ini dalam rangka Word Rabies Day 2023.

Pemberian vaksin ini secara gratis dengan mengangkat tema 'Satu Aksi Membuat Sebuah Perubahan Pelibatan Semua Menuju Satu Tujuan Bebas Rabies'

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Burhanuddin mengatakan pemberian vaksin itu dalam rangka memperingati Hari Rabies Sedunia. 

Hal Harus Dilakukan Jika Digigit Anjing Gila

Dilansir Kompas.com, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyampaikan, terdapat tiga cara yang bisa dilakukan jika terlanjur digigit hewan pembawa virus rabies (reservoir) termasuk anjing.

Diketahui, lebih dari 95 persen kasus rabies terjadi karena gigitan anjing.

Saat terkena gigitan, segera cuci luka dengan air mengalir dan sabun selama 10-15 menit.

"Kalau tergigit, tetap tenang. Luka dicuci dengan air mengalir. Harus mengalir supaya virus rabies bisa keluar. Kalau air baskom, akhirnya virus terbalik-balik di situ terus. Harus selama 10-15 menit. Harus pakai sabun," kata Anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI, Novie Homenta Rampengan.

Langkah kedua, berikan antiseptik seperti iodin atau alkohol dengan kadar 70 persen.

Kemudian, segera ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) atau rumah sakit terdekat agar ditangani lebih lanjut.

Nantinya di sana, tenaga medis akan melakukan pencucian luka kembali dan memberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR) sesuai dengan indikasinya.

Ia menyampaikan, penanganan cepat diperlukan untuk mencegah kematian.

Sebab, masih banyak masyarakat yang merasa tidak perlu dibawa ke rumah sakit karena gigitan kecil dan tidak berdarah.

Lebih lanjut dia menyampaikan, luka gigitan terbagi menjadi luka risiko tinggi dan risiko rendah.

"Yang berisiko tinggi itu luka pada mukosa, luka banyak, luka di daerah bahu ke atas. Itu dekat otak, jadi cepat menyebar. Risiko rendah yaitu luka jilatan pada pada kulit terbuka, luka lecet, dan sebagainya," tutur Novie.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved