Sufirman Rahman Absen Rapat Mediasi Pencopotan Rektor UMI Makassar, Ada Apa?

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Kampus Universitas Muslim Indonesia atau UMI Makassar dilanda dualisme kepemimpinan rektor dalam beberapa hari terakhir.

Prof Basri Modding menolak pencopotan oleh kubu Prof Sufirman Rahman.

Kamis (12/10/2023), Yayasan UMI Makassar dan Polretabes Makassar memediasi kedua kubu.

Pertemuan berlangsung di Hotel Mercure Makassar, Jl AP Pettarani, Kamis (12/10/2023).

Dalam kesempatan itu, Plt Rektor UMI Makassar Prof Sufirman Rahman tidak hadir.

Yang hadir yakni Ketua Pengurus Yayasan Wakaf Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof Masrurah Mokhtar dan Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib.

Ada pula Rektor UMI Nonaktif Prof Basri Modding, Ketua Umum IKA UMI Zulkarnain Arief, Wakil Rektor III UMI Nasrullah.

Kemudian hadir pula Ketua Pengawas Yayasan Wakaf UMI Syahrir Mallongi, dan beberapa petinggi UMI lainnya.

Kendati demikian, Plt Rektor UMI Prof Sufirman Rahman tidak terlihat dalam pertemuan tersebut.

Pertemuan dilaksanakan secara tertutup.

Pertemuan ini dilaksanakan pasca kondisi yang tidak kondusif terjadi di lingkup kampus UMI.

Sebelumnya, Prof Sufirman Rahman dilantik jadi Plt Rektor UMI di Aula lantai 2 Fakultas Kedokteran (FK) UMI, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Selasa (10/10/2023) lalu.

Namun, Rektor Nonaktif Prof Basri Modding menilai pengangkatan Prof Sufirman Rahman sebagai Plt Rektor tidak sesuai prosedural.

“Rektor UMI menolak SK Pengurus YW UMI tentang Pemberhentian Rektor UMI sekaligus menolak Pengangkatan Plt Rektor UMI karena tidak prosedural,” jelas Prof Basri, saat ditemui di lantai 9 Menara UMI, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Selasa (10/10/2023) lalu.

Ia menegaskan bahwa dirinya tetap akan menjalankan tugas sehari-hari sebagai Rektor UMI yang sah.