Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Syahrul dan Firli Bertemu

Sebelum Ngopi dan Makan Jagung, Firli Bahuri dan Syahrul Bertemu di Istana dan Dilihat Pejabat Lain

Ternyata sebelum pertemuan sambil ngopi dan makan jagung rebus tersebut, Firli dan Syahrul sudah bertemu di Istana Presiden pada Agustus lalu.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menghampiri Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri ketika hendak sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Rabu, (9/8/2023). 

Sebelumnya, Mentan SYL akhirnya mundur jadi jabatannya sebagai pembantu Presiden.

Surat pengunduran diri tersebut telah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo melalui melalui Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.

Mentan SYL mengakui sebenarnya ingin bertemu langsung dengan Presiden Jokowi.

Namun jadwa Presiden Jokowi sangat padat, sehingga hanya bisa bertemu dengan Menteri Sekretaris Negara.

"Saya datang meminta waktu Bapak Presiden, diberi kesempatan melalui Mensetneg untuk menyampaikan usul dan surat pengunduran diri sebagai menteri," kata Mentan SYL, Kamis (5/10/2023). 

Alasan Mentan SYL mengundurkan diri karena saat ini ia menjalani proses hukum terkait dugaan korupsi di Kementrian Pertanian (Kementan).

Pengunduran diri Mentan SYL itu juga telah dikonfirmasi oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Sebelumnya Surya Paloh telah meminta Mentan SYL untuk mengundurkan diri sebagai menteri.

"Saya sudah menerima laporan dari Bung Syahrul atas nama DPP saya menyatakan, segera menghadap Presiden sampaikan surat pengunduran diri dari Menteri," kata Surya Paloh.

Beredar Foto Ketua KPK Ngobrol dengan Mentan SYL

Di sisi lain, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri menjadi sorotan publik saat ini.

Publik mulai mengait-ngaitkan Firli Bahuri dengan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Seperti yang diketahui, Syahrul Yasin Limpo terlibat dugaan kasus korupsi.

Muncul isu Syahrul Yasin Limpo diperas oleh Firli Bahuri.

Beredar juga foto yang menggambarkan Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo.

Dimana dalam foto tersebut, nampak Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo tengah berbincang 

Pertemuan Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo tersebut diduga di sebuah GOR badminton.

Hal itu terlihat dari penampilan sporty Firly Bahuri, namun tidak bagi Syahrul Yasin Limpo.

Belum diketahui apa yang diperbincangkan antara Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo.

Bahkan tidak diketahui kapan Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo tersebut berbincang sesuai dengan foto yang beredar di kalangan publik dan awak media tersebut.

Kabar beredar, pertemuan Syahrul Yasin Limpo berlangsung di sebuah GOR badminton pada Desember 2022 lalu.

Disebutkan ada ajudan Syahrul Yasin Limpo memberikan tas berisi Rp1 miliar dalam pecahan dolar Singapura ke ajudan Firli Bahuri.

Hingga saat ini, belum diketahui asal-usul serta kebenaran dari dokumen tersebut.

Namun, Firli Bahuri pertama membantah isu soal tudingan pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo di Kantor KPK saat konferensi pers, Kamis (5/10/2023).

Bahkan Firli Bahuri sempat juga menyinggung soal GOR bulu tangkis.

Firli Bahuri mengklaim soal kebiasaan dirinya bermain bulu tangkis.

Ia mengakui memang rutin berolahraga tersebut.

Namun, ia juga membantah menerima terang-terangan sejumlah uang lewat ajudan Syahrul Yasin Limpo saat olahraga bulu tangkis itu.

"Saya main bulutangkis di tempat bulutangkis dan banyak orang. Jadi tidak mungkin kalau Anda memberikan uang kepada saya. Ini ajudan saya nih,” kata Firli sembari menunjuk ajudannya usai menggelar konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (5/10/2023).

Pada saat konferensi pers, Firli juga membantah terdapat pimpinan KPK memeras Mentan Syahrul yang saat ini tengah berperkara di KPK.

Termasuk, berkomunikasi dengan para pihak yang tidak dikenal.

"Kalau seandainya ada isu bahwa menerima sesuatu sejumlah satu miliar dollar, itu saya baca ya. Saya pastikan itu tidak ada" ujar Firli Bahuri.

Purnawirawan jenderal polisi bintang satu itu juga mengaku tidak mengenal pejabat lain di Kementerian Pertanian (Kementan) selain Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Ia kemudian mengaku biasa berbincang dengan para Menteri Kabinet Indonesia Maju ketika rapat paripurna.

"Itu diambil fotonya, jadi saya kira apalagi kalau pejabat-pejabat di bawah menteri saya tidak ada yang kenal,” kata Filri Bahuri.

Polda Metro selidiki dugaan pemerasan

Terpisah, Polda Metro Jaya membenarkan telah melakukan pemeriksaan terhadap Mentan Syahrul Yasin Limpo yang diduga diperas oleh pimpinan KPK.

Pengaduan itu diterima pada 12 agustus 2023 lalu melalui unit Pengaduan Masyarakat (Dumas).

"Pertama, hari ini 5 Oktober 2023 tadi kami telah melakukan serangkaian proses penyelidikan yang dilakukan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Kamis (5/10/2023).

Pemerasan itu disebut terkait penanganan perkara di Kementerian Pertanian (Kementan) Tahun 2021.

Diketahui, beredar surat polisi menunjukkan, Ditreskrimsus Polda Metro Jaya memanggil sejumlah pihak terkait dugaan pemerasan yang dilakukan Pimpinan KPK.

Surat panggilan ini diketahui bernomor Nomor:B/10 339 MII/RES.3.3./2023/Ditreskrimsus.

Korupsi di Kementan

KPK memang tengah usut dugaan korupsi pemerasan dalam jabatan, gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) di lingkungan Kementan.

Pada pekan lalu, KPK menggelar penggeledahan di sejumlah tempat.

Salah satunya, rumah dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo kompleks perumahan menteri di Jalan Widya Chandra V, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat (29/9/2023) siang.

Dari penggeledahan itu, tim penyidik mengamankan uang puluhan miliar dalam pecahan rupiah dan mata uang asing, serta 12 pucuk senjata api.

Kemudian, penggeledahan juga dilakukan di gedung Kementerian Pertanian digelar pada hari yang sama.

Namun, saat hendak menggeledah tim penyidik mendapati tindakan merusak sejumlah dokumen yang diduga sebagai barang bukti terkait korupsi di Kementan.

Syahrul Yasin Limpo Saat Mengundurkan dari Kabinet

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengundurkan diri dari Kabinet Indonesia Maju pada Kamis (5/10/2023).

Surat pengunduran dirinya sudah disampaikan ke Presiden Jokowi melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.

SYL menemui Pratikno di Gedung Kementerian Sekretariat Negara Jakarta didampingi  rekannya sesama politisi Nasdem yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

"Saya sore hari ini, datang meminta waktu bapak presiden, diberi kesempatan melalui Mensesneg untuk menyampaikan usul dan surat pengunduran diri sebagai menteri," kata Syahrul.

Berikut 6 poin penting pernyataan Syahrul usai mundur dari  jabatan menteri pertanian seperti dirangkum, Jumat (6/10/2023):

1. Alasan Mundur dari Mentan

Syahrul mengakui mundur dari jabatannya karena masalah hukum yang ia hadapi di KPK.

"Alasan saya mengundurkan diri adalah ada proses hukum yang sedang saya hadapi dan saya harus siap menghadapi secara serius," katanya.

SYL berharap tidak ada stigma dan persepsi yang menghakiminya terlebih dahulu sebelum proses hukum berjalan. Ia mengaku siap menghadapi proses hukum tersebut.

"Walaupun saya berharap jangan ada stigma dan persepsi yang menghakimi saya terlebih dahulu karena biarkanlah proses hukum berlangsung dengan baik dan saya siap menghadapi," katanya.

2. Bicara Harga Diri

Syahrul mengaku merasa terhormat mengajukan pengunduran diri di tengah polemiknya itu.

Baginya harga diri jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan pangkat dan jabatan.

"Oleh karena itu, saya hari ini memang Pak Pratik dengan sangat baik pada saya meminta apa, saya orang Bugis Makassar dan rasanya harga diri jauh lebih tinggi daripada pangkat maupun jabatan," ujar Syahrul.

3. Ngaku Bertanggungjawab

Syahrul mengaku bakal bertanggung jawab atas perkara yang ditangani KPK ini.

"Biarkan saya hadapi ini, dan beri saya kesempatan membuktikan bahwa saya terbiasa ngurus rakyat. Dan saya berharap nasihat dari orang tua saya dan budaya saya, kalau berani berbuat dan bertanggung jawab, dan saya siap bertanggung jawab," tuturnya.

Mentan Syahrul berharap mundurnya ia sebagai menteri tak mengganggu kinerja Jokowi di Kabinet Indonesia Maju.

"Saya belum ada istirahat ini, karena tadi saya diperiksa di Polda. Saya rasanya capek banget menghadapi ini semua, saya berharap tidak akan sedkiti pun mengganggu kinerja Bapak Presiden maka lebih baik saya mengambil sikap seperti itu," ucapnya.

4. Singgung Kariernya di Pemerintahan

Syahrul alias SYL  mengaku baru pertama kali menghadapi proses hukum seperti sekarang ini.

Selama 25 tahun berkarir di pemerintahan, dia mengkalim baru kali ini menghadapi kasus hukum seperti ini.

"Saya meniti karir mulai dari lurah, camat, saya 25 tahun jadi kepala daerah, 10 tahun jadi Bupati, Wagub 4 tahun, dan menjadi Gubernur dan saya baru saya merasa ada hal-hal seperti ini," kata SYL.

Oleh karena itu kata SYL ia memilih untuk mundur dari Menteri Pertanian di Kabinet Indonesia Maju.

Ia butuh waktu untuk menghadapi kasus hukum tersebut.

"Oleh karena itu saya butuh waktu, kenapa karena saya baru pulang dari Roma mendapatkan penghargaan dunia atas nama Presiden," katanya.

5. Ungkit Prestasi Jadi Menteri Jokowi

Syahrul juga menceritakan mengenai prestasinya memimpin Kementerian Pertanian.

Diantaranya Indonesia mendapatkan penghargaan salah satunya memiliki best practice dalam pengendalian hama penyakit baik unggas maupun hewan besar.

Prestasi tersebut mendapatkan apresiasi dari dunia.

"Saya berikan presentasi itu di depan semua negara yang ada nama PBB," katanya.

Selain itu Indonesia juga mendapatkan penghargaan dari  IPAC (Institute for Policy Analysis of Conflict). Kementerian Pertanian juga kata dia berhasil menghadapi tantangan ekonomi selama tiga tahun terkahir.

"Tiga tahun ini tantangan ekonomi, boleh dibuka datanya, adalah pertanian, dan itulah langkah-langkah yang sudah dilakuakn atas perintah Presiden pada kita semua bahwa kita memberi makan 280 juta orang kurang lebih dengan dinamika minus plusnya tentu ada," pungkasnya.

6. Belum Dipanggil KPK

Syahrul juga mengaku belum ada pemanggilan KPK terkait kasus di Kementan.

"Belum ada panggilan, saya belum tahu ada apa-apa, cuma baca di medsos. Sementara saya berproses dengan bilateral, dengan Menteri Italia, Menteri Spanyol."

"Melakukan bantuan dengan FAO dengan IFAD, dengan berbagai hal yang merasa bahwa Indonesia perlu dibantu (untuk mengatasi perubahan iklim)," kata Syahrul dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (5/10/2023).

Lebih lanjut, Syahrul meminta untuk diberi waktu istirahat dalam menghadapi kasus ini.

Surat Syahrul Diproses

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan segera memproses surat pengunduran diri Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dari kabinet.

Hal itu disampaikan Mensesneg usai menerima kedatangan SYL di Gedung Sekretariat Negara, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (5/10/2023).

"Jadi surat itu sudah kami terima baru saja dan oleh karena itu segera akan saya laporkan kepada Bapak Presiden," kata Pratikno.

Mensesneg mengatakan dirinya menunggu arahan Presiden Jokowi menyikapi surat pengunduran diri Syahrul tersebut.

Namun biasanya bila pengunduran disetujui, maka Presiden akan menerbitkan Keppres pemberhentian.

"Kemungkinannya adalah tentu karena sudah mengundurkan diri akan diterbitkan Keppres pemberhentian," kata Pratikno.

Setelah itu, kata Pratikno, Presiden kemudian akan mencari siapa yang akan melaksanakan tugas sebagai Menteri Pertanian. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved