Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bentrok Pasar Butung

Brimob Polda Sulsel Jaga Pasar Butung Hingga Kendaraan Taktis Pengurai Massa Disiagakan

Personel gabungan terdiri anggota Polres Pelabuhan Makassar, Polda Sulsel, Brimob Polda Sulsel, dan Satpol PP Makassar.

Tribun Timur/ Muslimin Emba
Wakapolres Pelabuhan Makassar Kompol Sugeng Suprijanto mengimbau massa yang tidak berkepentingan keluar dari Pasar Butung, Kecamatan Wajo, Makassar, Senin (2/10/2023) siang. 

"Ke infokom saja kalau wawancara soal ini, kami sudah koordinasi sama kepala dinasnya," ucap Direktur Keuangan Perumda Pasar Makassar Syamsul Bahri saat ditemui di Pasar Butung.

"Pak Dirut terganggu kesehatannya," sambungnya.

Pedagang Khawatir Pasar Butung Dibakar

Orang tak dikenal (OTK) menyerang petugas PD Pasar Makassar Raya dan anggota Satpol PP yang berjaga di Pasar Butung, Jl Butung, Kecamatan Wajo, Makassar, Selasa (3/10/2023) sekitar pukul 05.00 Wita.

Berawal saat OTK menggeber-geber motor di depan pasar.

Kedua pihak kemudian saling memprovokasi dan berakhir saling lempar batu selama sekira satu jam.

Bentrokan baru berhenti setelah personil Polres Pelabuhan tiba di lokasi dan menenangkan kedua kubu.

Diduga, para penyerang dari kelompok pendukung Koperasi Serba Usaha (KSU) Bina Duta yang tidak terima pengelolaan Pasar Butung diambil paksa oleh PD Pasar Makassar Raya pada Senin (2/9/2023) lalu.

Mendengar kabar bentrokan ini, ratusan pedagang Pasar Butung memutuskan membawa pulang barang dagangannya.

Pedagang khawatir, bentrokan akan berlanjut dan bisa saja terjadi aksi pembakaran pasar grosir pakaian terbesar dan termurah di Indonesia timur itu.

"Barang-barang kita amankan, jangan sampai ada kebakaran," kata seorang pedagang yang menolak menyebut namanya, Selasa (3/10/2023).

Selain khawatir bentrokan berlanjut, sebagian besar pedagang memutuskan tutup sementara karena alasan sepi pengunjung.

“Kalau sehari tidak menjual, saya kehilangan omzet Rp3 sampai Rp4 juta. Saya (omzet) cukup kecil, kalau (pedagang) yang besar-besar, puluhan juta kerugiannya, siapa mau tutupi," jelasnya.

Dia menilai Pemkot Makassar telah menggunakan cara premanisme dalam mengambil alih pengelolaan Pasar Butung.

"Mereka pakai cara premanisme, harusnya kan tidak perlu begitu,"ujarnya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved