Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kades Sakkoli Tersangka

Beraninya Kades Sakkoli Tilap Anggaran Rp754 Juta Bendung Gilireng Wajo yang Diresmikan Jokowi

Hal ini terungkap setelah Kades Sakkoli Siti Hatijah ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi pada ganti rugi pengadaan tanah pembangunan irigasi.

|
Editor: Alfian
ist
Presiden Jokowi saat meresmikan Bendung Gilireng dan Bendungan Paselloreng Kabupaten Wajo (kiri) dan penetapa tersangka Kades Sakkoli Siti Hatijah (kanan). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pada 9 September 2021 lalu dengan bangga Presiden Jokowi meresmikan bendungan Passellorang dan bendung Gilireng di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Namun baru 2 tahun setelah beroperasi, terungkap anggaran bendung Gilireng ini ditilap Kepala Desa atau Kades Sakkoli Siti Hatijah.

Hal ini terungkap setelah Kades Sakkoli Siti Hatijah ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi pada ganti rugi pengadaan tanah pembangunan jaringan irigasi D I Gilireng oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Wajo pada, Selasa (3/10/2023).

Dieketahui bendung Gilireng yang akhirnya rampung dibangun setelah tiga tahun pengerjaan.

Mengutip situs resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Rabu (21/07/2021), bendung ini dikerjakan sejak tahun 2018 dan akan dimanfaatkan untuk mengairi daerah irigasi Gilireng seluas 8.510 hektar.

Baca juga: Kades Sakkoli Klaim Tanah Pemda Milik Pribadi, Ganti Rugi Lahan Jalur Irigasi Gilireng Ditilap

Kehadiran bendung ini diharapkan dapat membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya dari 112 persen menjadi 300 persen dengan pola tanam padi-padi-palawija.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendung akan diikuti dengan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi untuk menunjang produktivitas sentra-sentra pertanian.

“Sehingga bendung yang dibangun dengan biaya besar ini dapat memberi manfaat yang nyata karena air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Basuki.

Basuki mengharapkan dengan meningkatnya produktivitas pertanian, juga dapat membantu pemulihan ekonomi pasca Pandemi Covid-19.

Bendung Gilireng dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang dan memiliki lebar 50 meter dengan debit intake sebesar 16,34 meter kubik per detik.

Adapun kontraktor pelaksana KSO PT Adhi Karya (Persero) Tbk–PT Jaya dengan anggaran senilai Rp 199 miliar.

Sedangkan untuk paket pekerjaan supervisi dikerjakan oleh JO PT Multimera Harapan-PT Oseano Adhitaprasarana dengan anggaran sebesar Rp 9 miliar.

Bendung Gilireng ini akan menjadi sumber air untuk irigasi yang akan disuplai dari Bendungan Passelloreng yang juga telah rampung pekerjaan konstruksinya.

Bendung Gilireng juga dapat dimanfaatkan sebagai obyek wisata baru di Sulawesi Selatan sehingga menjadi sumber penghasilan alternatif untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat setempat. 

Diungkap Kejari Wajo

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved