Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

G30S PKI

Dalang G30S PKI Termasuk CIA atau Agen Intelijen Amerika, Bagaimana AS Bisa Terlibat?

Peristiwa tragis Gerakan 30 September atau G30S PKI adalah salah satu peristiwa kelam dalam sejarah bangsa Indonesia, yang hingga kini penyelidikannya

Editor: Edi Sumardi
ARSIP NASIONAL
Adegan dalam film "Pengkhianatan G30S PKI". Film "Pengkhianatan G30S PKI" penggunaannya untuk kepentingan propaganda dan aspek sejarah yang dibelokkan menuai banyak kecaman.  

Selain itu, menurut David T Johnson dalam Indonesia 1965: The Role of the US Embassy, Amerika menyiapkan beberapa opsi terkait situasi politik di Indonesia.

Opsi tersebut di antaranya membiarkan saja, membujuk Soekarno beralih kebijakan, menyingkirkan Soekarno, mendorong Angkatan Darat merebut pemerintahan, merusak kekuatan PKI dan merekayasa kehancuran PKI sekaligus menjatuhkan Sukarno.

Kemudian, opsi terakhirlah yang dipilih.

Sementara itu, dalam bukunya A Magic Gecko, Peran CIA di Balik Jatuhnya Soekarno (2011), Horst Henry Gerken bercerita bahwa keresahan politik saat itu mengenai PKI sudah tersebar di mana-mana.

Saat itu PKI telah tumbuh besar dan diisi atau terafiliasi dengan sejumlah politisi penting, tokoh militer, dan pengusaha.

Konon, jika kudeta terjadi, harta milik semua orang akan disita atau dilikuidasi.

Disebut kondisi politik saat itu amat membingungkan.

Pengganti Howard Jones, Marshall Green, dan agen CIA Edward Masters baru membeberkan keterlibatan CIA dua dekade kemudian.

Pengaruh PKI justru disebut lebih sedikit dalam kudeta dibandingkan CIA.

Kebijakan Soekarno yang anti-Barat dan berorientasi ke Cina menjadi momok bagi AS dan Inggris.

Demikian juga bagi kelompok-kelompok muslim garis keras dan para jenderal.

Sehingga kemudian, AS bersekutu dengan mereka yang juga tak suka dengan Soekarno.

Amerika kemudian disebut memberikan bantuan yang disamarkan kepada Angkatan Darat, termasuk menurunkan peralatan komunikasi yang sangat maju.

Marshall Green pernah mengadakan pertemuan rahasia dengan Adam Malik, agen CIA McAvoy, dan Soeharto.

Saat itu, Adam Malik adalah Duta Besar Indonesia di Rusia yang dipecat oleh Soekarno.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved