G30S PKI
Sosok Mertua SBY Kakek AHY Berjuluk 'Jenderal Pembantai' PKI tapi Karier Militer Dibunuh Perlahan
Sarwo Edhie, saat menjabat sebagai komandan RPKAD saat itu, berhasil dengan tegas menghancurkan PKI setelah terjadinya peristiwa G30S PKI.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sejarah mencatat, Jenderal TNI (Hor) (Purn) Sarwo Edhie Wibowo memainkan peran kunci sebagai "King Maker" dalam pergantian kekuasaan dari Presiden Soekarno kepada Mayjen Soeharto.
Sarwo Edhie, saat menjabat sebagai komandan RPKAD saat itu, berhasil dengan tegas menghancurkan PKI setelah terjadinya peristiwa G30S PKI.
Dengan tanpa kompromi, mertua Susilo Bambang Yudhoyono itu mengejar dan menindas semua pendukung PKI, baik dari kalangan sipil maupun militer
Jutaan nyawa yang terkait dengan PKI menjadi korban, dan beberapa media menjulukinya sebagai Jenderal Pembantai.
Tanpa respons cepat dari Sarwo Edhie dan keputusannya untuk berdiri teguh di sisi Soeharto, suksesnya upaya penggulingan Soekarno dan pendirian Orde Baru mungkin akan sulit terwujud.
Namun, ironisnya, meskipun Sarwo Edhie adalah salah satu pendukung setia Soeharto, ia tidak memperoleh imbalan yang sepadan setelah Soeharto menjabat sebagai presiden.
Sebaliknya, ia mengalami nasib tragis dalam karier dan kehidupannya.
• Dalang G30S PKI Termasuk CIA atau Agen Intelijen Amerika, Bagaimana AS Bisa Terlibat?
Karier kakek Agus Harimurti Yudhoyono di dunia militer dibunuh perlahan.
Pada tahun 1967, Sarwo Edhie dipindahkan dari jabatan komandan RPKAD ke jabatan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) II/Bukit Barisan di Sumatera Utara.
Jabatan ini dianggap sebagai penurunan pangkat dan pengasingan bagi Sarwo Edhie, yang sebelumnya mengepalai pasukan elit RPKAD.
Pada tahun 1968, Sarwo Edhie dipindahkan lagi ke jabatan Pangdam XVII/Cenderawasih di Papua.
Baca juga: Kapan Film G30S PKI Tayang Lagi di TV? Penyebab Dihentikan Setelah Soeharto Tumbang
Jabatan ini juga dianggap sebagai penurunan pangkat dan pengasingan bagi Sarwo Edhie, yang harus berhadapan dengan gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Pada tahun 1970, Sarwo Edhie dipindahkan lagi ke jabatan Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan.
Jabatan ini dianggap sebagai pensiun dini bagi Sarwo Edhie, yang harus meninggalkan dunia militer yang ia cintai.
Pada tahun 1973, Sarwo Edhie ditunjuk sebagai Gubernur Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI).
Perjuangan AH Nasution dan Sukendro 2 Jenderal Lolos dari Penculikan G30S PKI, 8 Jenderal Tewas |
![]() |
---|
Sjam Kamaruzaman Intel TNI yang Nyusup dan Bikin Daftar Jenderal Harus Diculik di G30S PKI? |
![]() |
---|
Dalang G30S PKI Termasuk CIA atau Agen Intelijen Amerika, Bagaimana AS Bisa Terlibat? |
![]() |
---|
Kapan Film G30S PKI Tayang Lagi di TV? Penyebab Dihentikan Setelah Soeharto Tumbang |
![]() |
---|
Deretan Jenderal TNI Pahlawan Revolusi Setelah Jadi Korban G30S PKI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.