Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemkab Gowa Gandeng PT Indocoment Penyediaan Bahan Bakar Alternatif Hasil Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah di TPA Caddika di Desa Pabbentengan, Kecamatan Bajeng, Gowa ini akan dijadikan bahan bakar alternatif. 

Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa menggandeng PT Limbung Limbah Perkasa dan PT Indocoment Tunggal Prakasa Tbk dalam pengelolaan sampah penandatanganan MoU yang disaksikan langsung oleh Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan di Hotel Novotel Makassar, Rabu (27/9/2023) 

TRIBUN-GOWA.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa menggandeng PT Limbung Limbah Perkasa dan PT Indocoment Tunggal Prakasa Tbk dalam pengelolaan sampah.

Pengelolaan sampah di TPA Caddika di Desa Pabbentengan, Kecamatan Bajeng, Gowa ini akan dijadikan bahan bakar alternatif. 

Dalam pengelolaan tersebut, PT Limbung Limbah Perkasa dan PT Indocoment Tunggal Prakasa Tbk melakukan penandatanganan MoU yang disaksikan langsung oleh Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan di Hotel Novotel Makassar, Rabu (27/9/2023)

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan, Gowa sebagai kota penyangga tentunya mendorong jumlah penduduk di Gowa.

Dengan kondisi tersebut tentunya berdampak pula pada peningkatan volume sampah yang ada. 

"Sampah yang semakin banyak jika tidak dibenahi dari sekarang maka akan menjadi masalah di masa mendatang. Makanya kami merasa pengelolaan sampah harus kita benahi, minimal dengan menjadikan sebagai bahan bakar pada perusahaan industri," katanya.

Pengelolaan sampah menjadi bahan alternatif ini pun dinilai yang pertama di Sulawesi Selatan.

"Ini baru pertama kali di Sulsel, kemarin kita sudah lihat di Bali. Jadi nantinya ini  mirip dengan Bali. Tapi di sana kan dibangunkan oleh Kementrian PUPR, pada saat dalam rangka G20 kemarin. Kalau kita APBD. Tapi tidak sebesar di Bali karena kita skala kabupaten," jelasnya
 
Dia berharap hal ini dapat menjadi percontohan dari beberapa daerah lainnya di Sulawesi Selatan.

"Semoga kerja sama ini berjalan dengan baik dan diberikan kemudahan, serta kelancaran sehingga berjalan sesuai dengan target. Termasuk menjadi contoh yang baik untuk beberapa daerah di Sulsel," harap Adnan.

Dia menambahkan, tahun ini pihaknya akan membangun  hanggar di TPA Caddika Gowa

Diketahui lahan di sana seluas 10 hektare. Sedangkan untuk pengelolaan sampah akan dipakai 2 haktare lahan.

Pemkab Gowa menggelontarkan anggaran dari APBD perubahan sekira 1 Miliar.

Regional Director PT Limbung Limbah Perkasa Muhammad Saleh mengatakan, di lokasi pengelolaan tersebut nantinya sampah-sampah tersebut akan dipilah berdasarkan jenisnya.

Untuk jenis sampah plastik dan kayu akan dijadikan sebagai bahan bakar yang akan dibeli PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk sebagai pemasok dalam kebutuhan bahan bakar pembuatan semen.

"Gunanya offtaker atau pemasok ini dia yang nantinya membeli olahan sampah kita yang telah menjadi bahan bakar pembuatan semen mereka," katanya

Dalam upaya tersebut pihaknya menginvestasikan sebesar Rp 90 miliar untuk pengadaan mesin yang didatangkan langsung dari Belanda. 

Mesin tersebut nantinya akan beroperasi di TPA Caddika untuk mengelola sampah-sampah sejenis plastik hingga kayu.

Saleh mengatakan, pengadaan mesin ini pun nantinya akan digunakan secara bertahap.

Pasalnya, dia menilai cukup panjang dalam rangkaian pengoperasiannya. 

Dalam pengelolaan sampah nantinya, Pemkab Gowa pun memberikan dukungan penuh dengan menyiapkan lahan untuk pembangunan hanggar pengelolaan sampah. 

General Manager Plank Maros dan Bayuwangi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Budi Hartono mengaku, keterlibatannya sebagai penyuplai bahan bakar melalui limbah sampah tersebut sebagai komitmen perusahaan untuk terlibat dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat. 

Di mana salah satunya dilakukan dengan mengontrol Gas Emisi Rumah Kaca (GERK).

"Kami tidak bisa pungkiri pabrik semen memberikan kontribusi besar dalam emisi sebab bahan bakarnya menggunakan batu bara. Makanya dengan kerjasama ini kami berharap bisa mengkonversi penggunaan batu bara ke sampah domestik," ujarnya.

Komitmen tersebut pun diharapkan dapat disambut seluruh daerah dalam menyiapkan kebutuhan bahan bakar melalui pemanfaatan limbah sampah tersebut.

"Kebetulan yang bergerak cepat menyambut ini adalah Pemerintah Kabupaten Gowa. Disitu saya pikir Bapak Bupati Gowa cepat merespon hal ini," kata General Manager Semen Bosowa Maros ini.

Budi menyebutkan, dalam menghasilkan produk semen melalui pemanfaatan bahan bakar limbah sampah ini, pihaknya telah berinvestasi untuk pengadaan mesin khusus dari Eropa dengan harga Rp70 miliar.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved