Headline Tribun Timur
Bendung Leko Pancing ‘Menyerah’, Tak Lagi Alirkan Air Baku ke IPA Panaikang
Dua sungai yang menjadi sumber air baku PDAM Makassar semakin mengering akibat kemarau panjang dibarengi fenomena El Nino sejak Juli 2023 lalu.
MAKASSAR, TRIBUN - Distribusi air bagi warga Kota Makassar terancam terhenti total.
Dua sungai yang menjadi sumber air baku PDAM Makassar semakin mengering akibat kemarau panjang dibarengi fenomena El Nino sejak Juli 2023 lalu.
Bahkan, air di Bendung Leko Pancing, sudah kering total.
Otoritas pengelola Bendung Leko Pancing, M Syamsir, Senin (25/9/2023) siang, mengatakan sudah sebulan air Bendung Leko Pancing tak lagi mengalir ke saluran 5 in take IPA Panaikang.
“Iye, sudah lama kering. Air sudah tak sampai ke sana,” kata Syamsir.
Pantauan Tribun, saluran air terbuka sepanjang 28,7 km dari Bendungan Leko Pancing di Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros ke IPA Panaikang telah kering kerontang.
Syamsir menyebut, per Agustus 2023, air masih mengalir di saluran 5 in take IPA Panaikang.
Namun kini sudah tak ada lagi air yang bisa dialirkan dari bendung tersebut.
Sementara BMKG memprediksi, kemarau panjang akan berlangsung hingga November 2023.
Berarti, datangnya musim hujan di Makassar sudah terlambat tiga bulan dari siklus tahunan. Normalnya, Makassar mulai hujan di bulan Juli.
Bendung Leko Pancing menyuplai 1.500 liter air per detik untuk lebih dari 60 ribu pelanggan di 9 dari 15 kecamatan di Makassar.
Selain penyuplai air baku untuk PDAM Makassar, Bendung Leko Pancing juga menyuplai air irigasi untuk lahan pertanian seluas 3.626 ha di Kabupaten Maros.
Kondisi sama juga terjadi di Sungai Jeneberang. Melalui brosur yang beredar di media sosial dan grup WhatsApp, Sabtu (23/9/2023), PDAM Makassar mengumumkan suplai air baku dari Sungai Jeneberang menuju Intake Sungguminasa yang merupakan penyuplai utama ke IPA 1 Ratulangi mengalami defisit dan menyebabkan produksi air bersih menurun.
PDAM Makassar memiliki lima instalasi pengolahan air IPA dan hampir semua mengalami penurunan debit air.
Yaitu IPA Ratulangi, Panaikang, Antang, Maccini Sombala, dan Somba Opu. Lima IPA ini mendapat pasokan air baku dari dua sungai, yaitu Sungai Leko Pancing dan Sungai Jeneberang.
Total debit air dalam kondisi normal dari lima IPA tersebut adalah 3.325 liter per detik. Saat ini, debitnya berkurang hingga menjadi 2.690 liter per detik.
Direktur Utama PDAM Makassar, Beni Iskandar, mengatakan sebagai kota metropolitan dengan 1,7 juta penduduk, idealnya PDAM Makassar membutuhkan 4.000 sampai 5.000 liter per detik.
Air PDAM di 5 IPA melayani 43 zona pipa utama dan Leko Pancing melayani 21 zona atau hampir 50 persen kebutuhan air masyarakat Makassar.
Puskesmas Terdampak
Menurunnya suplai air PDAM tidak hanya untuk rumah tangga. Sejumlah puskesmas juga sudah tak lagi mendapat pasokan air bersih.
Pekan lalu, BPPD Kota Makassar mengumumkan empat puskesmas di Kota Makassar juga sudah tidak mendapat suplai air bersih. Yaitu Puskesmas Layang (Kecamatan Bontoala), Puskesmas Tamamaung (Kecamatan Panakkukang), Puskesmas Kapasa (Kecamatan Biringkanaya), dan Puskesmas Tamalanrea (Kecamatan Tamalanrea).
Sementara total jumlah warga terdampak sebanyak 25.048 jiwa. Untuk memenuhi kebutuhan air warga terdampak, BPBD Makassar mendistribusikan air melalui mobil tangki.
"Telah menerima distribusi air bersih 13.089 KK (atau) 25.048 jiwa. Jumlah liter air yang terdistribusi 324.660 liter," kata Kepala Pelaksana BPBD Makassar Akhmad Hendra Hakamuddin pekan lalu.
Total pelanggan PDAM Kota Makassar per Juni 2023 sebanyak 178 ribu sambungan langsung.
Pelanggan rumahan dan industri ini mengcover lebih dari 40 persen total penduduk Makassar.(ami)
2 Juta Liter Air untuk Warga Terdampak
DIREKTUR Utama PDAM Makassar, Beni Iskandar, mengatakan untuk mengatasi krisis air bersih di Kota Makassar, setiap hari armada tangki PDAM dan damkar (pemadam kebakaran) menyuplai air bersih ke titik-titik yang sudah sulit mendapatkan distribusi air melalui saluran pipa rumah tangga.
“Saat ini debit air sudah berkurang dari kondisi normal sehingga di beberapa kawasan sulit dialirkan,” kata Beni, Senin (25/9/2023).
Berdasarkan data Pemerintah Kota Makassar, hingga akhir pekan lalu, lebih dari 2 juta liter air telah didistribusikan ke 549 lokasi di Kota Makassar.
Lokasi distribusi meliputi delapan kecamatan dan 44 kelurahan. Distribusi telah dilakukan sejak awal September.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar M Ramdhan Pomanto mengatakan akan mencari sumber air tanah dengan sistem geolistrik jika kekeringan berkepanjangan.
”Kami akan mencoba mencari titik-titik di mana air tanah masih ada dan layak pakai. Setidaknya langkah ini akan dilakukan hingga musim hujan dan bendung kembali terisi air. Soalnya, kami sudah dapat pemberitahuan bahwa musim kemarau akan terjadi hingga akhir tahun,” tuturnya.(Kompas.com)
HL TRIBUN TIMUR Selasa (26/9/2023).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.