Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Siswa SMK Jadi Pemulung

Alasan Soleh Eko Siswa SMK Pergi Memulung Sepulang Sekolah, Pekerjaan Orang Tuanya Terungkap

Soleh Eko Wibowo rela menjadi pemulung demi membantu perekonomian keluarganya.

Editor: Sudirman
Kompas.com
Kisah Soleh Eko Siswa SMK di Gunungkidul Memulung Pulang Sekolah Demi Uang Rp 25 Ribu 

TRIBUN-TIMUR.COM - Soleh Eko Wibowo rela menjadi pemulung demi membantu perekonomian keluarganya.

Padahal Soleh Eko merupakan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Gunungkidul, Yogyakarta.

Ia pergi memulung setelah pulang sekolah. 

Bahkan Soleh Eko sering menggunakan seragam sekolah pergi memulung.

Ini dilakukan Eko untuk memenuhi kebutuhan sekolah dan keluarganya.

Sehari, Soleh sering mendapatkan Rp15 ribu sampai Rp25 ribu.

Meski tidak banyak hasil yang didapatkan, hal ini cukup membantu untuk biaya jajan dan kebutuhan sekolah.

Apalagi Soleh Eko tumbuh dalam keluarga dengan keterbatasan ekonomi tak membuatnya menyerah.

Ibunya bekerja sebagai tukang kebun.

Serta menjual makanan jika ada pesanan, dan ayah sambungnya buruh bangunan.

Tak Langsung Pulang ke Rumah

Sepulang sekolah, dia tak langsung pulang ke rumah.

Dia biasanya langsung menuju ke belakang sekolah untuk mencari barang bekas, seperti botol dan gelas bekas minuman ringan.

Satu persatu sampah dia singkirkan untuk mencari barang bekas pilihannya.

Setelah satu kantong besar penuh, dirinya mengambil sepeda berwarna putih pemberian salah seorang guru sekolahnya.

Kemudian dia menempuh perjalanan sekitar 15 km menuju rumahnya.

Dia sempat berhenti untuk mengambil gelas minuman ringan dan dimasukkan ke wadah plastik.

Ketika jalan menanjak, Soleh Eko Wibowo mengayuh sepedanya sambil berdiri agar lebih ringan.

Sejumlah ibu-ibu yang sedang duduk di pinggir jalan sempat menyapa Soleh Eko Wibowo.

Yakni ketika dia mengayuh sepedanya menuju ke rumah di Padukuhan Jeruklegi, Kalurahan Katongan, Kapanewon Nglipar.

Ketika awal bersekolah, Soleh Eko Wibowo dulu berjalan kaki.

Guru dan warga yang melihat perjuangan Eko pun iba dan memberikannya sepeda.

"Tidak malu, nanti barang bekas ini dikumpulkan di rumah, lalu setelah banyak dijual."

"Biasanya dapat antara Rp15.000 sampai Rp25.000, kadang lebih, kadang kurang," tutur dia.

Jika waktu libur telah tiba, siswa kelas XII Jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran ini memilih menghabiskan waktu untuk memulung sampah.

Tak jarang dia sampai ke wilayah Kapanewon Ngawen demi memulung.

"Ya untuk jajan dan beli kuota," kata Soleh Eko Wibowo.

Soleh Eko Wibowo tak memiliki cita-cita yang muluk.

Dia hanya ingin menjadi kreator konten atau berjualan angkringan setelah lulus sekolah

Saat ini dirinya sudah merintis membuat akun media sosial yang berisi tentang animasi dan komik.

"Dulu YouTube saya sudah 500 pengikut, tapi hilang. Sekarang mulai lagi, baru 70-an pengikut," kata dia.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved