Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

3 Keanehan Laga Borneo FC vs PSM Makassar Bikin Bernardo Tavares Murka : Termasuk Sikap Aneh Wasit!

Pertandingan antara Borneo FC vs PSM Makassar sendiri berlangsung di Stadion Segiri Samarinda dan dipimpin wasit Ginanjar Rahman Latief.

Editor: Alfian
Official PSM Makassar
Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares murka saat jumpa pers usai timnya takluk dari Borneo FC pada pekan 13 Liga 1 2023/2024, Senin (25/9/2023) malam. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares gebrak meja saat jumpa pers usai laga kontra Borneo FC pada, Senin (25/9/2023) malam.

Pada laga pekan 13 Liga 1 2023/2024, PSM Makassar ditekuk Borneo FC 1-0 lewat gol penalti.

Pertandingan antara Borneo FC vs PSM Makassar sendiri berlangsung di Stadion Segiri Samarinda dan dipimpin wasit Ginanjar Rahman Latief.

Bukan kekalahan PSM Makassar yang membuat Bernardo Tavares murka.

Namun bagi pelatih berkebangsaan Portugal itu, permainan di laga Borneo FC vs PSM Makassar penuh dengan intrik yang merusak sportifitas.

Baca juga: Pemain Borneo FC yang Dilanggar dan Berbuah Penalti Minta Maaf ke Pelatih PSM Makassar : Sorry Coach

Baca juga: Hadiahi Borneo FC Penalti Kontroversi, PSM Makassar Meradang! Inilah Sosok Wasit Ginanjar Rahman

Mirisnya lagi Bernardo Tavares menyebut perangkat pertandingan alias wasit yang membuat partai Borneo FC vs PSM Makassar tak sepantasnya disebut pertandingan yang adil.

Dan berikut 3 keanehan pertandingan Borneo FC vs PSM Makassar yang membuat Bernardo Tavares melancarkan kritik tajam.

1. Hujan Kartu Kuning

Pertandingan antara Borneo FC dan PSM Makassar berlangsung sengit sejak menit pertama.

Terjadinya benturan fisik antara pemain-pemain kedua tim.

Namun, di babak pertama, skuad PSM Makassar menerima lebih banyak kartu kuning daripada Borneo FC.

Kartu kuning diberikan kepada Yuran Fernandes, Erwin Gutawa, dan Adilson Silva dari PSM Makassar, sementara Borneo FC hanya mendapat satu kartu kuning yang diberikan kepada Kei Hirose.

Namun, di babak kedua, dua pemain Borneo FC juga menerima kartu kuning.

Selama pertandingan, terlihat bahwa Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, tidak puas dengan beberapa keputusan yang diambil oleh Wasit Ginanjar Rahman.

Salah satu yang menjadi perdebatan adalah pelanggaran keras yang terjadi di babak kedua.

Bernardo Tavares berusaha meyakinkan wasit untuk memberikan kartu kuning kedua kepada pemain Borneo FC yang melakukan pelanggaran tersebut.

Tetapi wasit Ginanjar Rahman menganggapnya hanya sebagai pelanggaran biasa.

"Lihat tiga kartu kuning di babak pertama dengan mudah sekali."

"Saya menghargai Borneo, mereka punya peluang kita juga, tapi wasit tidak respek kepada kita dan kita layak mendapatkan respek," ucapnya usai laga.

2. Muhammad Sihran Minta Maaf

Seusai laga Borneo FC vs PSM Makassar juru taktik Juku Eja Bernardo Tavares mengungkapkan fakta mengejutkan.

Gol semata wayang Borneo FC ke gawang PSM Makassar hadir melalui hadiah penalti yang cukup kontroversi.

Peristiwa ini dimulai dari duel antara Dzaky Asraf dan Muhammad Sihran di sisi kiri lapangan.

Mereka terlibat dalam duel yang sengit, bahkan hingga memasuki area kotak penalti.

Ketika Muhammad Sihran yang masuk di babak kedua mulai kehilangan keseimbangan dan bola lepas dari kakinya, Dzaky Asraf lebih dulu menyapu bola.

Baca juga: Hadiahi Borneo FC Penalti Kontroversi, PSM Makassar Meradang! Inilah Sosok Wasit Ginanjar Rahman

Namun, wasit melihat adanya tumpuan kaki Dzaky Asraf yang menginjak M Sihran, sehingga wasit memutuskan bahwa itu adalah pelanggaran dan memberikan penalti untuk Borneo FC.

Reaksi protes kemudian muncul dari para pemain PSM Makassar, namun wasit Ginanjar yang memimpin pertandingan antara Borneo FC dan PSM Makassar tetap pada keputusannya.

Eksekusi penalti dilakukan oleh Leo Lelis, yang berhasil mengecoh Reza Arya Pratama.

Gol yang dicetak oleh Leo Lelis menjadi penentu kemenangan Borneo FC atas PSM Makassar.

Seusai laga, Bernardo Tavares mengungkapkan bahwa M Sihran mengakui ada kesalahan yang ia lakukan.

M Sihran menghampiri wasit setelah laga usai lalu juga mendatangi Bernardo Tavares.

Pemain yang berposisi sebagai winger ini kemudian minta maaf ke Bernardo Tavares.

"Pada saat laga selesai, pemain yang dilanggar mendatangi wasit menyampaikan kepada saya 'sorry coach', kalian bisa lihat ini bukan pelanggaran ini diving," ungkap Bernardo Tavares usai pertandingan.

3. Alat Komunikasi Wasit Rusak

Fakta lainnya, Bernardo Tavares mengungkapkan jika ada pengakuan dari perangkat pertandingan yang membuatnya tak habis pikir.

Momen tersebut terjadi ketika wasit menunjuk titik putih dan hadiah penalti untuk Borneo FC.

Bernardo Tavares mencoba untuk protes ke wasit keempat yang berada di depan bench pemain.

Selanjutnya Bernardo Tavares meminta wasit keempat untuk membantu wasit utama mengambil keputusan.

Hanya saja jawaban yang diterima Bernardo Tavares kian pusing.

"Pada saat laga tadi perangkat keempat wasit saya sempat berbicara kepada dia, saya sampaikan bantu wasit utama di lapangan, dia bilang, headset saya tidak berfungsi untuk menyampaikan sesuatu ke dalam," ucapnya.

Menurut Bernardo Tavares alasan tersebut tentu tidak bisa diterima.

Mengingat laga antara Borneo FC vs PSM Makassar merupakan partai yang berlangsung pada kompetisi kasta tertinggi Indonesia.

"Alasan seperti apa ini, apakah mereka melakukan pekerjaannya dan kita datang jauh-jauh dari Vietnam dan sangat lelah melakukan perjalanan panjang dan kita tetap kerja keras dan misalnya Borneo menang bersih kita akan berikan selamat," terangnya.

"Seperti yang kalian lihat bahwa pelatih katakan ini bukan pinalti, saya harus sebutkan hal ini, ini kejadian kedua wasit ini memimpin, pelatih menyampaikan misalnya performa pemain tidak bagus atau pelatih mereka akan dapatkan ganjaran tapi wasit berulang kali melakukan hal yang sama kesalahan2 yang sama," tutup Bernardo Tavares.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved