Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Polisi 57 Tahun Nikah Lagi

4 Fakta Pernikahan Aiptu Panut Sudiyana Polisi Berusia 57 Tahun Nikah Lagi, Calon Istrinya 51 Tahun

Momen sidang nikah Mbah Panut pun menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @polresbantuldiy.

Editor: Sudirman
Polres Bantul
Aiptu Panut atau Mbah Panut bersama pasangannya sedang mengikuti sidang BP4R di Mapolres Bantul, Rabu (20/9/2023). Panut akan menikah di usia 57 tahun dan istrinya berusia 51 tahun. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Aiptu Panut Sudiyana bakal menikah lagi.

Kabar pernikahan Aiptu Panut Sudiyana kemudian viral di media sosial.

Momen sidang nikah Mbah Panut pun menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @polresbantuldiy.

Berikut fakta rencana pernakahan Aiptu Panut Sudiyana:

1. Menikah Usia 57 Tahun

Kisah Aiptu Panut Sudiyana viral di media sosial lantaran akan menikah lagi.

Aiptu Panut Sudiyana akan menikah diusia 57 tahun.

Padahal delapan bulan lagi atau Mei 2024, Aiptu Panut Sudiyana, akan memasuki masa pensiun.

Meski sudah akan pensiun, Aiptu Panut Sudiyana, akan menikahi pujan hatinya.

Ini menjadi pernikahan kedua bagi Aiptu Panut Sudiyana.

Bahkan Aiptu Panut Sudiyana menjadi polisi tertua mengikuti sidang nikah di Polres Bantul, Yogyakarta, Rabu (20/9/2023).

2. Calon Istrinya Berusia 51 Tahun

Calon istri Aiptu Panut Sudiyana, Raden Rany Yasmina, sudah berusia 51 tahun.

Aiptu Panut Sudiyana dan Raden Rany Yasmina sudah berkenalkan sejak belasan tahun yang lalu.

Saat itu, Aiptu Panut Sudiyana, masih bertugas di Jakarta Selatan, DKI Jakarta.

Sementara Rany bekerja disebuah perusahaan asing.

Namun hubungan keduanya merenggang setelah Panut pindah tugas ke Polres Bantul.

Sejak kepindahan ke Bumi Projotamansari, keduanya sempat berkomunikasi, namun hanya setahun dan tidak lagi ada kontak.

3. Sempat Pasrah

Aiptu Panut Sudiyana sempat pasrah soal hubungannyta dengan Raden Rany Yasmina.

"Akhirnya saya pasrah saja, nanti kalau jodoh bakal kembali lagi," kata Panut kepada wartawan di Bantul Kamis (21/9/2023)

Diketahui, ini merupakan pernikahan kedua Mbah Panut.

Rumah tangga Mbah Panut dengan istri pertama kandas pada tahun 2020.

Setelah pernikahan pertama gagal, Panut memilih sendiri meski ada teman yang menjodohkan dirinya dengan wanita lain.

Sempat mencari Rany melalui media sosial tetapi tidak ada respon sama sekali.

Sampai akhirnya, dua hari sebelum bulan Puasa 2023 lalu, Rany menghubunginya.

"Ya saya telepon lagi, tanya kabar, terus saya tanya sudah nikah belum, dia jawab belum. Ya sudah, 'Ayo kita nikah'. O diterima, ya sudah sampai sekarang. Jadi bisa dibilang CLBK," kata Panut yang saat ini menjabat Kasubnit 1 Dalmas Satsamapta Polres Bantul.

Setelah sepakat, akhirnya keduanya akan melangsungkan pernikahan, dan sebelumnya sempat mengikuti sidang BP4R di Polres Bantul.

Dia mengaku akan menggelar syukuran sederhana di rumahnya.

Rany saat ini kembali ke Jakarta Timur untuk mempersiapkan kepindahan ke Bantul.

"Akadnya Insya Allah 18 November, syukuran biasa mengundang teman-teman di rumah saya Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Bambanglipuro," kata dia.

4. Polisi Tertua Sidang Nikah

Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, Mbah Panut mengikuti sidang Badan Pembantu Penasehat Perkawinan Perceraian dan Rujuk (BP4R), pada Rabu (20/9/2023) kemarin.

Sidang tersebut digelar untuk pemberian izin nikah pada anggota Polri yang akan melaksanakan pernikahan.

BP4R menjadi persyaratan utama anggota Polri sebelum menikah.

Sidang ini diikuti oleh enam orang, yang salah satunya Mbah Panut.

"Salah satu pesertanya Aiptu Panut Sudiyana yang biasa dikenal Mbah Panut. Usia beliau 57 tahun dan bulan Mei 2024 akan pensiun," kata Jeffry saat dihubungi melalui telepon Kamis (21/9/2023).

Mbah Panut menjadi peserta tertua dalam sidang nikah.

Ini merupakan sidang sidang nikah pertama di Polres Bantul dengan peserta tertua.

Jeffry mengatakan, Mbah Panut ditemani rekan kerjanya yakni Bripka Eko Widianto yang menjadi saksi dalam sidang nikah.

Memang salah satu syarat harus ada saksi.

"Mbah Panut sempat kehilangan dan mencari-cari rekan kerjanya karena rekannya datang terlambat. Akhirnya rekan kerjanya datang duduk paling belakang," kata dia.

Dikatakannya, dari pembicaraan dengan Mbah Panut, sang polisi merasa lebih muda saat berdampingan dengan peserta lainnya yang masih berusia 20an.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved