Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mahasiswa Asal Sulsel Ditangkap Polisi Mesir, 13 Hari Dipenjara yang Membuat KKSS Soroti KBRI

Operasi ini terbilang dramatis dengan mobil-mobil berpakaian serba lengkap dan bersenjata.

Editor: Saldy Irawan
Shutterstock
Ilustrasi - Mahasiswa asal Sulsel ditangkap polisi Mesir 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pada tanggal 27 Agustus 2023 belum lama ini, National Security (NS) Mesir menggebrak Sekretariat Kerukunan Keluarga Sulawesi (KKSS) Mesir dalam upaya menangkap tersangka pelaku tindak kekerasan antar mahasiswa di Mesir.

Operasi ini terbilang dramatis dengan mobil-mobil berpakaian serba lengkap dan bersenjata.

Menurut Ketua KKSS, Alim Nur, ada yang mengganjal ketika NS mengungkapkan beberapa nama tersangka.

"Dari KBRI kami mendapatkan 11 nama," ujar NS tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Keheranan pun menghampiri Alim.

Namun, Alim menambahkan bahwa dua dari tersangka itu mengklaim tidak terlibat langsung dalam tindak kekerasan yang dimaksud. Mereka adalah mahasiswa asal Sulsel.

Pertanyaan yang mengemuka adalah, mengapa KBRI melaporkan nama-nama tersebut tanpa cross-check yang cukup? Meskipun mengaku tidak terlibat, NS tetap membawa mereka tanpa memperhatikan pengakuan mereka.

Melihat ada kejanggalan dalam prosedur penangkapan ini, Alim mencoba bermediasi dengan KBRI untuk mendapatkan klarifikasi.

Sayangnya, KBRI terkesan enggan memberikan jawaban yang memadai.

Ketua Ikatan Cendekiawan Alumni Timur Tengah (ICATT), Bunyamin, mengkritik proses penangkapan ini.

Ia berpendapat bahwa KBRI seharusnya lebih aktif dalam mengawal proses hukum WNI yang terlibat.

"KBRI harusnya berperan aktif mengawal proses hukum anak-anak. Kalau perlu, ditemani terus. Ini kok, malah dia yang memberi nama ke NS. Itu pun tanpa ada cross-check terlebih dahulu," ungkap Bunyamin, yang juga merupakan orang tua wali salah satu tersangka.

Bunyamin menilai bahwa KBRI telah gagal dalam melindungi WNI di Mesir karena tanpa pertimbangan yang matang, mereka menyodorkan nama-nama untuk ditangkap.

Hasilnya, terjadi kesalahan identifikasi oleh NS.

Mengomentari situasi ini, Alim Nur menyoroti pendeportasian yang dilakukan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved