Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Survei Capres 2024: Elektabilitas Anies-Cak Imin Anjlok, Ganjar-Ridwan Tinggalkan Prabowo-Erick

Berikut adalah hasil survei calon presiden 2024: Dimana elektabilitas Anies-Cak Imin anjlok, sementara Ganjar-Ridwan semakin tinggalkan Prabowo-Erick.

Surya/Habibur Rohman
Anies Baswedan bersama istri dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bersama istri melambaikan tangan pada deklarasi Capres 2024 di Hotel Majapahit Surabaya, Sabtu (2/9/2023). Kehadiran mereka untuk mendeklarasikan diri sebagai pasangan Capres dan Cawapres pada Pilpres 2024. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sisa150 hari lagi menuju pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024.

Elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024, Anies Baswedan - Cak Imin anjlok.

Hal itu berdasarkan hasil survei Capres 2024 oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Dalam survei SMRC baru-baru ini, Ganjar Pranowo disimulasikan berpasangan Ridwan Kamil di Pilpres 2024.

Selanjutnya, Prabowo Subianto disimulasikan berpasangan Erick Thohir.

Sementara Anies Baswedan disimulasikan berpasangan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin pada Pemilu 2024.

Hasilnya, sebanyak 16,5 persen dukungan Anies-Cak Imin mencerminkan kekuatan dua partai yakni Nasdem dan PKB.

Sedangkan Ganjar Pranowo - Ridwan Kamil mengantongi 35,4 persen dan Prabowo - Erick mengontrol 31,7 persen dukungan.

Survei ini merupakan kali pertama dilakukan SMRC dengan memetakan dukungan Anies - Cak Imin di Pemilu serentak.

Oleh karenanya, tidak bisa dibandingkan apakah sentimen pemilih pada deklarasi Anies-Muhaimin cenderung positif atau negatif.

Namun, dalam survei individual dimana Anies berhadapan Ganjar dan Prabowo, suara mantan Gubernur DKI Jakarta itu sekira 20 persen.

“Artinya, ketika Anies berpasangan dengan Muhaimin, data ini menunjukkan suara Anies belum mengalami kenaikan,” kata pendiri SMRC, Saiful Mujani, dikutip dari siaran pers.

Menurut Saiful, 16,5 persen suara Anies-Muhaimin mencerminkan kekuatan dua partai.

Keduanya, bisa Nasdem dengan PKB, atau Nasdem dengan PKS.

Dengan demikian kata Saiful, Anies tidak atau kurang memiliki pemilih independen.

Sebab, pendukungnya hanya berasal dari partai-partai pendukungnya.

Dilihat dari data sementara tersebut, Anies belum memberikan efek ekor jas atau coat-tail effect karena suara pendukungnya masih merupakan suara partai.

“Kalau menurun, saya tidak bisa bilang begitu. Tapi setidak-tidaknya (data ini menunjukkan) tidak meningkat. Ini reaksi publik beberapa hari setelah deklarasi Anies-Muhaimin,” jelas Saiful.

Survei SMRC ini digelar pada 5-8 September 2023.

Survei melibatkan 1.212 responden, dipilih melalui metode random digit dialing atau pembangkitan nomor telepon secara acak.

Margin of error survei diperkirakan +-2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun Anies dan Cak Imin, demikian sapaan akrab Muhaimin, resmi mendeklarasikan diri sebagai bakal capres dan bakal cawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan pada Sabtu (2/9/2023).

Hingga kini, pasangan ini didukung oleh Partai Nasdem, PKB, dan PKS.

Sementara, PDIP menjagokan mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Pencapresan Ganjar juga didukung PPP, Partai Perindo, dan Partai Hanura.

Ganjar sampai saat ini belum menentukan nama cawapres.

Namun, sosok Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno santer disebut di bursa cawapres politikus PDIP itu.

Di sisi lain, Partai Gerindra hendak mencalonkan ketua umumnya, Prabowo Subianto.

Prabowo didukung oleh Partai Golkar, PAN, dan PBB.

Prabowo juga belum mengumumkan calon pendampingnya.

Akan tetapi, sosok Erick digadang-gadang jadi calon RI-2 yang potensial mendampingi Menteri Pertahanan itu.

Surabaya Research Syndicate

Lembaga Survei Surabaya Research Syndicate (SRS) simulasi head to head dua kandidat calon Presiden 2024.

Mereka, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melawan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Hasilnya, ketika dibuat simulasi head to head pada Pilpres putaran kedua hanya diikuti oleh Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Elektabilitas keduanya semakin lebar dan dominasi bakal capres Partai Gerindra tersebut semakin tak terkejar.

“Sebanyak 56,8 persen mengaku akan memilih Prabowo dan hanya 40,1 persen responden yang menyatakan dukungannya pada Anies, sementara sebanyak 3,1 persen responden belum bisa menentukan pilihannya,” kata Edwin Abdul, Peneliti SRS, melalui zoom, Jumat (15/9/2023).

Dalam hal ini SRS juga mengungkap bahwa ketika Prabowo head to head dengan Ganjar, suara pendukung Anies cenderung mengalir ke Prabowo.

Begitu pun ketika Prabowo bertemu Anies di putaran kedua, suara pendukung Ganjar cenderung bermigrasi ke Prabowo daripada ke Anies.

Survei SRS ini dilakukan pada periode 3-12 September 2023 dengan menggunakan metode teknik pengambilan sampel secara acak sistematis (multistage random sampling).

Survei SRS ini menggunakan sampel sebanyak 1000 responden yang didistribusikan ke seluruh kota/kabupaten yang ada di seluruh Jawa Timur secara proporsional seperti Kota Surabaya, Kabupaten Malang, Kabupaten Jember, Blitar, Kota Pasuruan, dan Kota Probolinggo.

Kemudian, margin of error dalam survei SRS ini diketahui kurang lebih 3,1 persen dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.

Peneliti SRS Edwin Abdul memaparkan hasil temuan terbarunya, elektabilitas Prabowo Subianto semakin melebar ketika SRS membuat simulasi Pilpres 2024 terjadi dua putaran dan hanya diikuti oleh dua capres saja.

“Jika dilaksanakan Pilpres putaran kedua dan hanya diikuti oleh Prabowo dan Ganjar, ternyata 51,3 persen responden mengaku memilih Prabowo, kemudian 45,2 persen menyatakan memilih Ganjar,” kata Edwin.

Adapun, sebanyak 3,5 persen responden menyatakan belum memiliki pilihan atau undecided voters.

Diketahui dalam simulasi head to head ini, pendukung Anies Baswedan di Jawa Timur cenderung akan bermigrasi mendukung Prabowo.

Survei SRS ini dilakukan pada periode 3-12 September 2023 dengan menggunakan metode teknik pengambilan sampel secara acak sistematis (multistage random sampling).

Survei SRS ini menggunakan sampel sebanyak 1000 responden yang didistribusikan ke seluruh kota/kabupaten di Jawa Timur.

Secara proporsional seperti Kota Surabaya, Kabupaten Malang, Kabupaten Jember, Blitar, Kota Pasuruan, dan Kota Probolinggo.

Kemudian, Margin of Error dalam Survei SRS ini diketahui kurang lebih 3,1 persen dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.

Elektabilitas Capres di Jawa Timur

Prabowo Subianto 26,1 persen

Ganjar Pranowo 22,6 persen

Anies Baswedan 14,2 persen

Tokoh-tokoh lainnya 32,7 persen

Tidak Tahu/Undecided 4,4 persen

Elektabilitas Capres di Jawa Timur (Simulasi 3 Nama)

Prabowo Subianto 43,8 persen

Ganjar Pranowo 39,7 persen

Anies Baswedan 15,2 persen

Tidak Tahu/Undecided 1,3 persen

Elektabilitas Pasangan Capres-Cawapres di Jawa Timur (Simulasi 3 Pasangan)

Prabowo Subianto-Erick Thohir 43,5 persen

Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno 40,2 persen

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 14,6 persen

Tidak Tahu-Undecided 2,1 persen

Tingkat Elektabilitas Partai Politik di Jawa Timur

PDIP 21,5 persen

PKB 18,1 persen

Gerindra 16,8 persen

Demokrat 7,8 persen

Golkar 7,5 persen

Nasdem 7,1 persen

PKS 3,8 persen

PPP 3,7 persen

PAN 3,3 persen

Perindo 3,2 persen

Partai-partai lainnya 3,3 persen

Tidak Tahu/Undecided 3,9 persen.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved