Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemkot Makassar Gelontorkan Rp800 Juta Tangani Krisis Air Bersih

Anggaran tersebut dialokasikan untuk biaya operasional pendistribusian air bersih selama 25 hingga 30 hari ke depan.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
DOK TRIBUN TIMUR
Distribusi air bersih di Kota Makassar, beberapa waktu lalu. Pemerintah Kota Makassar menyiapkan anggaran Rp800 juta untuk penanganan air bersih untuk tahap pertama. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar menyiapkan anggaran Rp800 juta untuk penanganan air bersih untuk tahap pertama.

Anggaran tersebut bersumber dari Biaya Tak Terduga (BTT) Pemkot Makassar 2023.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Makassar, M Dakhlan, mengatakan anggaran tersebut diserahkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar sebagai leading sektor penanggulangan kekeringan.

Anggaran tersebut dialokasikan untuk biaya operasional pendistribusian air bersih selama 25 hingga 30 hari ke depan.

"Peruntukannya bagi biaya operasional, biaya makan minum sopir tangki maupun BBM. Karena mereka kan bertugas sampai malam," kata Dakhlan saat ditemui di Mal GTC Makassar, Jl Metro Tanjung Bunga, Senin (11/9/2023).

Anggaran penanganan darurat air bersih berpotensi ada penambahan jika masa kekeringan masih terus berlanjut.

Apalagi kata Dakhlan, BMKG telah memprediksi bencana kekeringan terjadi hingga tahun 2024 mendatang.

Sejauh ini, bantuan air bersih yang didistribusi Pemkot melalui BPBD bersumber dari air PDAM secara gratis.

Namun tidak menutup kemungkinan Pemkot akan membeli air bersih PDAM karena akan berpengaruh pada pendapatan perusahaan daerah jika terus digratiskan.

Jika krisis air bersih masih terus berlanjut, pihaknya akan berkonsultasi ke Kementerian Dalam Negeri apakah bisa menggunakan dana BTT untuk pembelian air ke PDAM.

Baca juga: Anda Krisis Air Bersih di Makassar? Danny Pomanto Minta Warga Segera Melapor ke Lurah

"Tidak mungkin minta gratis air terus dari PDAM. Ini baru kami mau cari aturannya. Karena terkait yang seperti itu, saya belum paham apakah bisa atau tidak. Kami baru akan koordinasi dengan Kemendagri," jelasnya.

Untuk diketahui,  ada lima kecamatan di Makassar berstatus darurat kekeringan. 

Diantaranya Kecamatan Tallo, Ujung Tanah, Biringkanaya, Tamalanrea, dan sebagian Panakkukang.

Rinciannya, Kecamatan Biringkanaya 1.315 rumah, Tamalanrea 1.400 rumah, Ujung Tanah 769 rumah, Tallo 2.392 rumah, dan Kecamatan Panakkukang 240 rumah. 

Baca juga: Warga Panakkukang Krisis Air Bersih, Camat Bantu Salurkan Air di Kelurahan Pampang

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin menerangkan, menurut BMKG, hingga tiga bulan ke depan (September hingga November) curah hujan umumnya kategori rendah dengan sifat hujan dibawah normal.

"Karena itu, kita memang harus mempersiapkan langkah mitigasi," jelasnya. 

BPBD telah mendistribusikan air bersih ke 10.813 KK, 17730 jiwa.

Sementara air bersih yang sudah terdistribusi sebanyak 200.560 liter.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved