Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rekor Dunia Rahmat Erwin

Membanggakan! Lifter Makassar Rahmat Erwin Pecahkan Rekor Dunia Angkat Besi di Arab Saudi

Lifter asal Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rahmat Erwin Abdullah, memecahkan rekor dunia.

|
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
Erwin
Lifter asal Makassar, Rahmat Erwin (tengah), pelatih Erwin Abdullah  (kiri) dan Kedutaan Besar Indonesia di Riyadh, Arab Saudi saat berfoto bersama di Kejuaraan Dunia Angkat Besi IWF 2023 di Riyadh, Arab Saudi pada Senin (11/9/2023). Rahmat Erwin berhasil pecahkan rekor dunia di angkatan clean and jerk. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Lifter asal Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rahmat Erwin Abdullah, memecahkan rekor dunia.

Pemuda 22 tahun itu memecahkan rekor dunia angkat besi di Kejuaraan Dunia Angkat Besi IWF 2023 di Riyadh, Arab Saudi pada Senin (11/9/2023). 

Turun di kelas 81 kilogram, Rahmat Erwin membukukan 209 kilogram angkatan di clean and jerk.

Dia memecahkan rekorl lfter Bulgaria, Karlos Nasar, pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2021.

Kala itu, Karlos Nasar membukukan rekor 208 kilogram.

Untuk angkatan snatch, Rahmat Erwin mencatatkan 154 kilogram.

Sehingga total angkatan 354 kilogram.

"Di Kejuaraan Dunia angkat besi di Riyad, angkatan snatch 154 kilogram, clean and jerk 209 kilogram. Total angkatan 354 kilogram. Dua medali berhasil diraih, emas di clean and jerk sekaligus meme4 rekor dunia dan medali perak di total angkatan," kata Pelatih Rahmat Erwin, Erwin Abdullah saat dihubungi melalui telepon Selasa 12/9/2023).

Dengan rekor baru ini, Rahmat Erwin telah memegang dua rekor dunia. 

Pada 2022 lalu, anak pasangan Erwin Abdullah dan Ami Asun Budiono ini memecahkan rekor di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Bogota, Kolombia di kelas 73 kilogram untuk clean & jerk

Rahmat Erwin mencetak rekor dengan membukukan 200 kilogram angkatan clean and jerk.

Dia memecahkan rekor dunia yang ditorehkan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2022, Shi Zhiyong.

Lifter asal Cina ini bukukan 197 kilogram angkatan clean and jerk pada Kejuaraan Dunia 2019.

Erwin Abdullah mengaku ini sebuah prestasi yang membanggakan. Sebab, tidak banyak lifter dunia bisa mencatatkan rekor di dua kelas berbeda

"Rahmat sekarang pegang dua rekor dunia di dua kelas berbeda. Rekor kelas 73 kilogram. Itu dipecahkan di Kolombia. Kemudian kelas 83 kilogram di Riyad, Arab Saudi. Jarang ada atlet angkat besi di dunia pegang dua rekor dunia yang berbeda," akunya

Mantan lifter nasional ini mengatakan, kunci keberhasilan Rahmat Erwin terus berprestasi adalah kedisplinan.

"Kuncinya disiplin" tegasnya.

Atur Strategi demi Asian Games  

Erwin Abdullah membeberkan, Rahmat Erwin bertanding di Kejuaraan Dunia Angkat Besi IWF 2023 di Riyadh, Arab Saudi tidak 100 persen.

Dalam kejuaraan tersebut, peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo itu hanya melakukan sekali angkatan snatch dari tiga kesempatan diberikan.

Angkatan snatch dibukukan 154 kilogram. Sedangkan untuk angkatan clean and jerk dimanfaatkan tiga kali.

Pada percobaan pertama 190 kilogram, kedua 200 kilogram dan ketiga 209 kilogram sekaligus memecahkan rekor dunia.

"Kemarin bertanding tidak 100 persen dikeluarkan terlebih di angkatan snatch 154 kilogram. Ada angkatan disembunyikan karena strategi untuk Asian Games yang akan digelar tiga minggu ke depan," tuturnya.

"Clean and jerk manfaatkan tiga kesempatan, kita mengejar rekor dunia," sambung Erwin Abdullah.

Dalam hadapi Asian Games Guangzhou, dia menyebut mental paling disiapkan.

"Mental lebih diutamakan," sebutnya.

Satu Langkah di Olimpiade Paris 2024

Kejuaraan Dunia Angkat Besi IWF 2023 di Riyadh, Arab Saudi, Senin (11/9/2023) merupakan ajang kualifikasi Olimpiade Paris 2024.

Satu langkah Rahmat Erwin sudah berada di Olimpiade. Meski masih ada satu tahapan lagi menuju event olahraga terbesar dunia tersebut.

Erwin Abdullah mengatakan,  Rahmat Erwin kini berada di posisi teratas untuk kualifikasi.

"Sebenernya masih ada tahapan lagi, tapi untuk sementara posisi Rahmat di peringkat atas untuk kualifikasi. Itukan peringkat sampai 10 besar. Rahmat di peringkat satu," ucapnya.

Kurang Perhatian Pemda

Di balik prestasi diraih Rahmat Erwin di berbagai kejuaraan internasional, ternyata pemuda asal Makassar tersebut kurang mendapat perhatian dari pemerintah asalnya.

Hal ini diungkapkan oleh sang ayah yang juga pelatih Rahmat Erwin, Erwin Abdullah.

Erwin Abdullah menyebut, prestasi tingkat lokal lebih dihargai dari pada tinggay internasional.

Saya tidak ada harapan lagi di Makassar, karena di Makassar itu tidak menganggap rekor dunia, yang dianggap rekor Porprov," ujarnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved