Headline Tribun Timur
Realisasi APBD Sulsel Baru 52 Persen, DPRD: Gara-gara 'Suka' Ganti Pejabat
Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga akhir triwulan ketiga (September) 2023 baru 52,36 persen.
Program Sekadar Kejar Target
Rendahnya serapan anggaran APBD Sulsel hingga akhir triwulan 2023, akan berdampak pada pelaksanaan program yang dikerjakan serba cepat.
Hal ini membuat program dilakukan semata-mata untuk mengerjar target saja, tanpa mempertimbangkan kualitas program.
Apalagi untuk program fisik.
Pengamat Ekonomi Universitas Hasanuddin, Anas Iswanto, mengatakan hal seperti ini bukanlah sesuatu yang baru karena terus berulang tiap tahun.
"Kok bisa berulang lagi, sedangkan kalau anggaran itu tertahan, itu akan menggangu aktifitas perekonomian. Dan apa yang terjadi? Nanti, di akhir-akhir anggaran baru dirapel semua," kata Anas, Minggu (10/9/23) malam.
Jika sudah terjadi hal seperti ini, lanjutnya, maka tak usah berbicara soal kualitas fisik.
"Yang namanya dana datang tiba-tiba, ya hanya mengejar target saja. Kalau sudah mengejar target, kita tidak usah berbicara kualitas, sangat kita sayangkan," ungkapnya.
Tentunya, masyarakat akan selalu berpikir adanya kesengajaan dari Pemprov Sulsel yang selalu menahan anggaran sehingga nanti di akhir tahun baru digencarkan.
"Kondisi itu yang akhirnya membuat pertanggungjawaban kita semrawut, karena tidak akan mungkin 2-3 bulan kita kejar, apalagi yang namanya fisik," tutupnya.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) selalu bekerja secara terburu-buru di akhir tahun. Entah ada kesengajaan atau tidak.
"Memang (pemprov) menunggu di detik-detik terakhir, sama seperti kalau kita sudah deadline," katanya.
Karena itu, kata Anas, jangan salahkan masyarakat yang selalu menduga jika pemerintah sengaja memperlambat program.
"Karena dalam situasi yang mepet ini mungkin saja pengawasan yang tidak lagi ketat," ungkapnya.
Lanjut Anas, untuk saat ini kita tidak bisa bercerita tentang kualitas realisasi anggaran dan fisik,
sebab tak akan ada kualitas dalam pengerjaan yang terburu-buru ini.
"Jadi tidak usah bicara kualitas dari proyek atau program karena ini programnya cuma buru target," tutupnya.
HL TRIBUN TIMUR 11 SEPTEMBER 2023. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.