TPA Tondong Terbakar
Kebakaran TPA Tondong Mengingatkan Protes Warga dan Pegiat Sosial soal Kondisi TPA Penuh
Diduga penyebabnya adalah panas matahari yang cukup ekstrem, yang menyebabkan tumpukan sampah di TPA Tondong Desa Kampala terbakar.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM - Masyarakat Desa Kampala, Kecamatan Sinjai Timur, Sulawesi Selatan sebelumnya pernah melakukan tindakan penutupan akses jalan menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah beberapa bulan yang lalu.
Aksi protes tersebut dipicu oleh situasi di mana TPA sudah mencapai kapasitas maksimal, menyebabkan pencemaran lingkungan di sekitar kebun dan dampak negatif terhadap kualitas udara di wilayah pemukiman masyarakat.
Akses jalan menuju TPA pun dihalangi, sehingga kendaraan pengangkut sampah tidak dapat beroperasi ke sana.
Para warga merasa frustrasi karena manajemen pengelolaan sampah di lokasi tersebut telah mengakibatkan pencemaran lingkungan.
Selain masyarakat setempat yang memblokir akses jalan, Ashari, seorang aktivis sosial di Sinjai, sebelumnya juga telah mengingatkan Pemerintah Kabupaten Sinjai untuk segera mencari solusi terkait masalah kapasitas penuh TPA.
Hal ini disebabkan oleh kualitas pengelolaan sampah di TPA Tondong yang dianggap sudah tidak memadai.
Pemerintah Kabupaten diminta untuk mencari lokasi TPA baru yang jauh dari permukiman dan kebun masyarakat.
Pada Rabu (6/9/2023) sore kemarin, terjadi kebakaran di TPA tersebut.
Tiga unit mobil pemadam kebakaran segera dikerahkan ke lokasi kejadian.
Api baru dapat dikendalikan setelah pukul 18.00 Wita. Hanya satu blok area yang terdampak dalam insiden ini.
Diduga penyebabnya adalah panas matahari yang cukup ekstrem, yang menyebabkan tumpukan sampah di TPA Tondong Desa Kampala terbakar.
"Kemungkinan besar disebabkan oleh cuaca yang sangat panas sehingga sampah kering dapat dengan mudah terbakar," kata Kasi Ops Damkar Sinjai, Muh. Yamin, pada Kamis (7/9/2023).
Beruntung, kebakaran ini tidak meluas secara signifikan karena upaya keras dari petugas Damkar dalam memadamkannya.
Sebanyak 20 personel ikut serta dalam upaya pemadaman.
Kejadian ini terdeteksi setelah laporan dari warga sekitar kepada petugas pemadam kebakaran.
Selain tiga unit mobil pemadam, satu unit eskavator juga dikerahkan untuk membantu membuka akses jalan.
Langkah ini bertujuan untuk memudahkan petugas dalam melakukan proses pemadaman.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sinjai, Sofwan Sabirin, juga menduga bahwa penyebab kebakaran ini adalah cuaca yang panas, sehingga sampah menjadi mudah terbakar.
"Dugaan sementara adalah karena kondisi cuaca yang panas, sehingga sampah lebih rentan terbakar," ujarnya. Di sekitar area TPA ini terdapat perkebunan milik warga, termasuk tanaman lada, coklat, nenas, dan berbagai tanaman produktif lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.