Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bayi Tertukar di RS

Nasib Bayi Tertukar di RS Sentosa Bogor saat Kembali ke Pelukan Ibu Masing-masing, RS Beri Jaminan

Uji tes DNA telah memberikan bukti yang menguatkan kecurigaan Siti Mauliah terhadap perbedaan bayi yang lahir.

Editor: Ansar
TribunMedan.com
Imbas tertukarnya bayi, Rumah Sakit Sentosa, Bogor terkena dampaknya, pengunjung anjlok drastis. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Perkembangan terbaru dalam kasus pertukaran bayi di Bogor menunjukkan tanda-tanda penyelesaian.

Kasus ini melibatkan bayi yang dilahirkan oleh Siti Mauliah dan Dian yang diduga tertukar.

Uji tes DNA telah memberikan bukti yang menguatkan kecurigaan Siti Mauliah terhadap perbedaan bayi yang lahir.

Rumah Sakit Sentosa, tempat peristiwa ini terjadi, telah mengeluarkan permintaan maaf atas insiden yang mengejutkan ini.

Mereka juga mengakui bahwa kasus ini telah mempengaruhi jumlah pasien yang datang ke rumah sakit tersebut.

Dalam keterangannya, RS Sentosa menyatakan penyesalannya atas peristiwa ini yang telah terjadi di lingkungannya.

Mereka juga memohon agar para orangtua bayi yang terlibat tidak mengambil langkah hukum terhadap rumah sakit ini.

Sebagai bentuk transparansi, RS Sentosa juga telah mempublikasikan gambar dokumentasi proses penyelidikan dan penemuan bayi yang dilahirkan oleh Siti Mauliah dan Dian yang diduga tertukar.

Dengan berat hati, RS Sentosa Bogor mengungkapkan permintaan maaf mereka dan mengakui pentingnya menyelesaikan kasus ini dengan sebaik mungkin.

Bahkan RS Sentosa mengaku bakal memberikan support berupa jaminan kesehatan hingga pendidikan gratis sampai SMA kepada dua bayi yang tertukar tersebut.

"RS Sentosa dengan tulus menyampaikan permintaan maaf yang mendalam atas kasus yang terjadi di lingkungan rumah sakit,"

"Sebagai wujud tanda kasih kami kepada kedua Ananda, kami memberikan tanda kasih kepada anak A dan B untuk diberikan support bagi kesehatannya jika diperlukan dan memberikan beasiswapendidikan hingga pendidikan SMA kepada A dan B," tulis RS Sentosa dikutip dari Instagramnya, Rabu (30/8/2023).

Bayi yang tertukar itu adalah anak Siti Mauliah dan Dian yang lahir pada 18 Juli 2022.

Setahun lamanya Siti Mauliah dan Dian menyayangi hingga mengurus anak yang bukan anak kandungnya.

Bayi tertukar ini mulanya sudah dicurigai oleh Siti Mauliah setelah pulang bersalin di RS Sentosa.

Hingga akhirnya terungkap setahun kemudian setelah melakukan tes DNA, bayi keduanya memang tertukar.

Lewat akun Instagramnya, RS Sentosa mengucapkan permintaan maaf yang sebesar-besarnya.

RS Sentosa pun mengunggah foto-foto perjalanan mencari tahu kebenaran bayi tertukar.

"Perjalanan kasus bayi tertukar dan tindakan rumah sakit," tulis RS Sentosa.

"Proses pelaporan keluarga Ibu A (Siti Mauliah) pada salah satu karyawan RS di rumah karyawan tersebut pada hari Jumat 19 Mei 2023, selanjutnya karyawan tersebut melaporkan kepada managemen Rumah Sakit pada hari Sabtu 20 Mei 2023," tulisnya.

Saat itu RS Sentosa mengaku langsung merespon pelaporan tersebut. Hingga pada 23 Mei 2023 dibuatkan Tim Investigasi.

RS Sentosa pun melampirkan foto ketika koordinasi bersama pihak manajemen.

Pada tanggal 24 Mei 2023, perwakilan RS Sentosa terlihat mendatangi rumah DIan untuk mengundang keluarga menghadiri pertemuan dengan manajemen RS dan keluarga Siti Mauliah.

RS Sentosa juga melampirkan foto pertemuan dengan keluarga Siti Mauliah pada tanggal 25 Mei 2023 dan 31 Mei 2023.

Pertemuan selanjutnya dilaksanakan pada tanggal 21 Juni 2023 bersama keluarga Siti Mauliah didampingi pengacara.

Pertemuan itu menyepakati akan dilakukan pemeriksaan lanjutan yakni tes DNA yang difasilitas RS Sentosa.

"Proses pemeriksaan pertama dilakukan berupa pencocokan golongan darah pada tanggal 31 Mei 2023 dan tes DNA pada 27 Juni 2023,"

"Hasil pemeriksaan tes DNA Ibu A dan bayi ternyata tidak sesuai disampaikan pada 10 Juli 2023 di RS Sentosa," tulisnya.

Saat itu pemeriksaan tes DNA belum dilakukan kepada Dian karena bayi yang diasuhnya tidak bisa karena kruang sehat.

RS Sentosa juga mengunggah foto ketika berkoordinasi dengan polisi, Dinas Kesehatan Bogor, Puskesmas, Komite Nasional Keselamatan Pasien, hingga Dinkes Kab dan Dinkes Provinsi pada 14 Agustus 2023. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved