Sosok Mantan Pejabat Pemkot Makassar Terseret Korupsi Bansos Covid, Pernah Dipecat Danny Pomanto

TRIBUN-TIMUR.COM - Polda Sulsel segera mengumumkan tersangka korupsi dugaan mark-up paket bantuan sosial (bansos) Covid-19 Kota Makassar Tahun Anggaran 2020.

Data yang dirilis Subdit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Sulsel saksi yang diperiksa dalam kasus ini sebanyak 327 orang.

Satu diantara ratusan saksi itu adalah mantan Kepala Dinas Sosial Kota Makassar Mukhtar Tahir.

Kendati demikian Polda Sulsel belum mengumumkan siapa tersangka dalam kasus dugaan korupsi ini.  

Rencana pengumuman tersangka itu, setelah Subdit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Sulsel memperoleh hasil penghitungan kerugian negara oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Kasubdit 3 Tipikor Polda Sulsel Kompol Hendrawan yang dikonfirmasi membenarkan Mukhtar Tahir ikut diperiksa dalam kasus ini. 

Untuk saat ini, lanjut Hendrawan, pihaknya akan mengagendakan pemeriksaan saksi ahli.

Saksi ahli itu dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah atau LKPP.

Menurut Hendrawan, pemeriksaan terhadap saksi ahli dari LKPP penting dalam rangka mengetahui sejauh mana proses-proses pengadaan yang telah dilaksanakan oleh rekanan.

Utamanya terhadap semua barang yang diserahkan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.

"Untuk tersangka, kita sementara masih menunggu hasil keterangan dari (saksi) ahli yang diminta," ujarnya

Ia menyebutkan, selama penyidikan kasus dugaan mark up paket bansos Covid-19 itu, pihaknya telah memeriksa ratusan saksi.

Diketahui, kasus dugaan mark-up paket bansos untuk masyarakat Kota Makassar yang terdampak pandemi Covid-19 di Tahun 2020  itu mencuat setelah polisi menemukan adanya indikasi ketidaksesuaian harga dan barang yang diterima masyarakat.

Indikasi adanya dugaan mark-up dalam pengadaan bantuan itu, pun menyeruak.

Kasus yang mulanya dalam penyelidikan itu, pun ditingkatkan ke penyidikan pada Desember 2020.